Jakarta -
Kondisi wanita berbeda-beda saat menjalani
masa kehamilan, termasuk di minggu pertama sampai ke-empat. Nah, kram perut umumnya jadi
tanda awal kehamilan yang enggak disadari.
Rebecca Lee, perawat bersertifikat menjelaskan jika kram di awal kehamilan tidak terlalu sakit. Namun, intensitasnya sering bahkan berulang-ulang selama 1 sampai 3 hari.
"Jika wanita mengalami kram perut tapi tidak menstruasi, bisa jadi dia hamil. Tapi jika merasakan kram dan sakit hebat pada perut bagian bawah, sebaiknya segera cek ke dokter. Bisa jadi kram adalah
kehamilan etopik atau sakit lainnya," kata Lee, dikutip dari
Rowe.
Dilansir
Very Well Family, kram di awal kehamilan adalah hal normal. Ini terjadi setelah pembuahan dan sel telur menempel di dinding rahim yang menyebabkan perut jadi kram. Selama trimester pertama kehamilan, kram juga terjadi karena tubuh akan menyiapkan tempat bagi janin untuk tumbuh. Sehingga, terjadi penekanan pada uterus. Namun, kram yang dirasakan di trimester pertama tidak terlalu sakit dibanding trimester berikutnya.
Setelah trimester pertama, pada beberapa ibu hamil kram bisa makin parah karena otot rahim berkontraksi, kandung kemih penuh, ibu mengalami sembelit, perut kembung, dan banyak gas di perut.
Dikutip dari
American Pregnancy, ada beberapa cara yang bisa Bunda lakukan untuk mengurangi kram
di awal kehamilan.
1. Coba duduk, berbaring dan lebih sering berganti posisi.
2. Berendam di air hangat.
3. Coba lakukan gerakan-gerakan relaksasi.
4. Kompres hangat di area kram (gunakan botol yang diisi air hangat yang dibungkus handuk bersih).
5. Pastikan
ibu hamil minum cairan yang cukup.
6. Jika kram tidak juga hilang disertai sakit pada perut bawah,
pendarahan, dan kram menyebar ke leher dan bahu, baiknya segera cek ke dokter untuk penanganan lebih lanjut ya, Bunda.
[Gambas:Video 20detik]
(ank/rdn)