Jakarta -
Semua bayi yang baru lahir umumnya kulitnya memang sensitif. Tapi nih, Bun, biasanya kulit sensitif ini berkurang di usia tiga bulan. Meski begitu, kita harus benar-benar memperhatikan nih kulit si kecil, soalnya ada lho yang sampai besar pun masih punya
kulit sensitif.Kulit sensitif dikenal juga sebagai atopic skin. Ini merupakan keadaan khusus pada kulit yang menunjukkan tanda-tanda gangguan pertahanan kulit dan sistem imun yang hiperaktif terhadap bahan-bahan iritatif dan alergenik.
Dijelaskan dr Mirawati Setyorini, SpKK, FINSDV ada beberapa tanda kulit sensitif pada bayi yakni:
1. Kulit kering
2. Sering gatal saat berkeringat atau terkena bahan tertentu
3. Bercak putih, seperti bersisik
4. Sering infeksi kulit
5. Bentuk beratnya adalah eksim.
"Saat baru lahir, kondisi kulit bayi belum berkembang dan belum berfungsi sempurna. Kulit bayi baru lahir akan mengalami perubahan adaptif alamiah secara perlahan," terang dr Mira dalam konferensi pers peluncuran produk Johnson's Baby Sensitive Touch di Ciputra Artpreneur, Jl Prof. Dr. Satrio, Jakarta Selatan, Kamis (31/8/2017).
Baca juga: Yang Terjadi pada Anak Saat Kulitnya Terinfeksi 6 Parasit IniDalam kesempatan yang sama, Kumaladewi, DVM., MFSc. selaku Head of Proffesional Marketing PT Johnson & Johnson Indonesia menjelaskan dari penelitian yang telah digelar diketahui bahwa ibu sering kali tidak sadar bayinya memiliki kulit yang kering. Karena bayi belum bisa bicara dan menyampaikan keluhan akibat kulit keringnya, maka yang dilakukan hanya menangis dengan rewelnya. Nah, hal ini sering membuat bayi jadi malas menyusu dan kemudian mengganggu tumbuh kembangnya.
"Kulit sensitif bisa nantinya merah-merah, lalu bisa terjadi infeksi. Kalau nggak disadari bisa mengganggu tumbuh kembang bayi," tambahnya.
Untuk mengatasi kulit bayi yang sensitif, bisa dicoba menggunakan produk perawatan bayi yang memiliki kandungan moisturizer dalam jumlah banyak. Karena moisturizer terbukti menurunkan angka kejadian atopic dermatitis pada bayi.
"Penting juga untuk memeriksa kandungan produk perawatan bayi, agar benar-benar bebas paraben, phthalates, detergen, karena itu bersifat alergenik. Lihat pula pH-nya agar sesuai dengan kulit bayi," pesan Kumaladewi.
Baca juga: Yang Perlu Bunda Tahu Soal Penggunaan Minyak Telon untuk Anak (Nurvita Indarini/rdn)