Jakarta -
Nyeri saat
melahirkan adalah hal yang natural dan wajar. Untuk meredakan nyeri, biasanya sang ibu diberikan bius epidural. Ini adalah metode yang konvensional atau lazim diberikan.
Selain itu ada lagi alternatif pereda nyeri saat persalinan yakni Complementary or Alternative Medicine (CAM). Metode ini populer karena menekankan kepribadian individu, dan interaksi antara pikiran, tubuh dan lingkungan. Metode ini menarik bagi orang-orang yang ingin terlibat dalam perawatan mereka sendiri dan merasa metode tersebut lebih selaras dengan filosofi pribadi mereka.
Berikut metode-metode CAM yang dirangkum oleh HaiBunda dari berbagai sumber. Yuk, disimak bersama.
1. Metode Psikopropilaktik Metode psikopropilaktik dilakukan dengan mengajarkan ibu mengenai fakta persalinan secara anatomik dan psikologik. Para instruktur biasanya membantu sang ibu untuk melakukan relaksasi fisik dan mental.
Metode yang ditemukan pada tahun 1933 ini, bisa membantu ibu mendapatkan informasi yang 'baik' mengenai proses persalinan, bisa mengurangi rasa takut dan memberikan kepuasan yang lebih dengan rasa bahagia atas pencapaian sang ibu yang melahirkan. Metode ini dipercaya bisa membuat bonding antara ibu dan anak lebih baik.
2. Metode Leboyer atau Gentle Birth
 Beberapa Cara Ini Diyakini Bisa Mengurangi Nyeri Saat Melahirkan. Foto: Thinkstock |
Metode ini ditemukan oleh Frederic Leboyer di Perancis pada tahun 1974. Ia menjelaskannya dalam buku 'Birth Without Violence'. Terinpirasi dari Yoga India, metode yang sekarang dikenal dengan gentle birth, dilakukan dalam ruangan persalinan yang hening dan minim cahaya.
Metode ini bermanfaat untuk menenangkan sang ibu selama persalinan. Dalam metode ini, ibu akan melahirkan di dalam bak atau kolam air hangat. Meskipun sampai sekarang masih ada perdebatan dengan metode Leboyer, nggak sedikit juga yang memberikan respons yang positif.
3. Hypnosis atau HypnobirthKata hypnosis berasal dari bahasa Yunani 'hypnos' artinya 'tidur'. Tapi, faktanya terapi ini bukan membuat tidur tapi sang ibu 'mengabaikan' nyeri yang dialaminya selama persalinan. Metode hypnosis terdiri dari 3 langkah: penyerapan kata atau gambar yang disajikan oleh terapis, disosiasi, penghentian penilaian kritis dan daya tanggap.
Jika hypnosis gagal biasanya ibu akan pusing dan mual. Intinya, metode hypnosis bisa mengurangi perasaan takut, tegang dan nyeri saat persalinan. Metode ini juga dapat mengurangi konsumsi obat analgesik (pereda nyeri). Rata-rata, metode ini berhasil membuat ibu lancar saat proses persalinan.
Baca juga:
Penanganan Hiperemesis Gravidarum Seperti Dialami Kate Middleton4. BiofeedbackMetode biofeedback menggunakan 'monitoring instrument' yang bisa memberikan feedback kepada ibu. Misalnya, informasi fisiologis yang biasanya nggak sang ibu sadari dan ketahui.
Elektroda yang ada pada 'monitoring intrument' memberi informasi ke kotak pemantauan yang mencatat hasilnya dengan suara atau meteran visual yang bervariasi. Hal ini membuat ibu yang akan melahirkan jadi lebih rileks dan terdorong untuk cepat melahirkan karena telah melihat kondisi bayinya. Metode ini bisa meningkatkan semangat sang ibu sehingga nggak terlalu merasakan sakit.
5. Yoga
 Beberapa Cara Ini Diyakini Bisa Mengurangi Nyeri Saat Melahirkan. Foto: Thinkstock |
Bunda pasti juga sudah mengetahui metode yang berasal dari India ini. Metode Yoga bisa mengontrol pikiran dan tubuh. Ada beberapa tipe yoga, tapi yoga yang diyakini bisa membantu memperlancar kehamilan dan persalinan adalah 'yoga energi'.
Melalui latihan pernapasan yang khusus, metode ini bisa mengubah kesadaran, relaksasi untuk mencapai kedamaian jiwa. Menurut para ahli yoga, metode ini bisa mempersingkat waktu persalinan, meredakan nyeri dan mengurangi penggunaan obat analgesik. Namun, saat ini belum ada bukti ilmiah yoga bisa meredakan nyeri pada persalinan, karena setiap ibu mengalami kondisi yang berbeda.
6. SofrologiKata sofrologi berasal dari bahasa Yunani, 'sos' artinya harmoni dan 'phren' artinya suara hati. Lagi, metode ini terinspirasi dari Yoga India, dikenalkan pertama kali di Eropa pada tahun 1960an.
Tujuannya untuk memperbaiki kontrol tubuh dan jiwa melalui tiga derajat relaksasi dinamis: konsentrasi, kontemplasi dan meditasi. Diterapkan dalam dunia kebidanan, untuk proses persalinan yang lebih baik. Beberapa yang telah melakukan metode sofrologi merasa puas dengan pengalaman relaksasi selama kelas prenatal dan persalinan.
Baca juga:
Ibu Ini Gunakan Gas 'Tertawa' untuk Atasi Nyeri Melahirkan7. Haptonomi'Hapsis' dalam bahasa Yunani artinya afektifitas dan 'nomos' artinya pengetahuan. Jadi, haptonomi artinya pengetahuan tentang afektifitas, merasakan emosi. Metode ini dilakukan pertama kali di Belanda tahun 1940-an.
Dalam metode haptonomi, keluarga menjadi kunci keberhasilannya. Anggota keluarga membantu dalam dukungan emosional, sehingga ibu bisa lancar saat melahirkan.
8. Terapi MusikMusik dapat memenuhi kebutuhan fisik dan fisiologis sang ibu. Di dunia kebidanan, musik yang slow dapat membuat ibu menjadi lebih rileks dalam persalinan. Musik dengan beat yang 'mantap' bisa menjadi stimulan untuk memicu pergerakan saat tahap akhir persalian. Meskipun begitu Bun, terapi musik masih dievaluasi dengan beberapa penelitian karena hasilnya yang masih kontradiktif.
9. Akupunktur
 Beberapa Cara Ini Diyakini Bisa Mengurangi Nyeri Saat Melahirkan. Foto: Thinkstock |
Akupunktur telah digunakan di China lebih dari 2.000 tahun. Bagian tubuh distimulasi secara spesifik untuk kepentingan terapi. Metode ini menggunakan jarum, tapi beberapa praktisi menggunakan panas, tekanan dan impuls dari energi magnetik, stimulasi elektrik dengan elektroda. Akupuntur berdasarkan atas keseimbangan Yin dan Yang.
Metode ini dapat meredakan nyeri bagi ibu saat
persalinan dengan cara mengendalikan kadar neurotrasmiter kimia dalam tubuh. Ada juga yang bilang kalau akupuntur bisa merilis hormon endorfin pada ibu, sehingga rasa nyeri saat persalinan bisa terabaikan.
(Nurvita Indarini)