Los Angeles, California -
Kim Kardashian baru saja mengalami hari-hari yang menegangkan di penghujung tahun 2017 lalu. Putranya, Saint, harus dirawat di rumah sakit karena pneumonia. Duh, pasti Kim Kardashian khawatir banget ya.
Di akhir Desember 2017, Saint yang masih berusia 2 tahun itu harus dibawa ke rumah sakit di Los Angeles menggunakan ambulans. Mesin oksigen dan beberapa infus pun terpasang di tubuh mungilnya.
Selama tiga malam Saint dirawat di rumah sakit. Bagi Kim, saat melihat jagoannya terbaring lemah di ranjang rumah sakit, penyakit pneumonia sangatlah menyeramkan. Kim Kardashian bersama sang suami, Kanye West, pun tak sedikitpun meninggalkan putranya sendirian.
Kim Kardashian dan Kanye West pun bergantian menemani Saint di samping tempat tidur anaknya. Mereka saling berbagi tugas di malam hari hingga akhirnya Saint diperbolehkam pulang.
"Bayi laki-lakiku sangat kuat! Kami menghabiskan tiga malam di rumah sakit dan melihat bayi saya mendapatkan banyak infus IV (intravena) dan terhubung ke mesin oksigen, akhir tahun kami sungguh menantang," tulis Kim Kardashian di Instagram-nya.
[Gambas:Instagram]
Saint West dirawat dengan mesin oksigen karena pneumonia dapat mengganggu kerja paru-paru dan membuat napas bocah itu tertekan dan menjadi sulit. Duh, kasihan banget ya Saint, Bun.
Ketika akhirnya Saint membaik dan diperbolehkan pulang, Kim Kardashian pun tak lupa mengucapkan terima kasih kepada dokter dan perawat yang bekerja keras sepanjang waktu.
Gejala Halus PneumoniaPneumonia sering kali sulit dideteksi di awal karena tak menunjukkan gejala yang jelas. Sering kali infeksi pneumonia pada anak baru terlihat ketika kondisinya sudah parah.
Pneumonia merupakan infeksi yang menyebabkan paru-paru meradang dan terisi cairan. Pneumonia bisa mengancam jiwa anak-anak, Bun, karena sistem kekebalan tubuh anak belum berkembang sepenuhnya.
Kalau pada orang dewasa, pneumonia cenderung menunjukkan gejala batuk kering dan demam tinggi. Sedangkan anak-anak yang mengalami pneumonia mungkin mengeluhkan sakit kepala, kelelahan, dan demam ringan.
Pada tahap 'ringan' sampai 'sedang', gejala pneumonia meliputi sakit tenggorokan, hidung tersumbat, diare, kehilangan nafsu makan, dan kekurangan energi. Sedangkan pneumonia berat, tahapnya jauh lebih serius yang ditandai dengan mengi, berkeringat atau menggigil dan bibir biru. Jika sudah begini, tandanya si kecil memerlukan rawat inap.
Semua anak berisiko pneumonia. Tapi risiko lebih besar dimiliki anak yang mengalami asma atau belum menerima vaksinasi.
PenangananDokter akan melakukan tindakan, tergantung jenis pneumonianya, Bun. Dokter akan mencari tahu apakah anak terkena pneumonia karena tertular dari virus atau bakteri. Untuk mengetahuinya, dokter akan melakukan tes terlebih dahulu
Jika pneumonianya karena bakteri pneumonia, maka bisa diobati dengan antibiotik di rumah sakit. Kadangkala obat diberikan secara intravena.
Dalam kasus pneumonia virus, pasien seringnya cukup dirawat di rumah, diperintahkan untuk membawa Tamiflu, beristirahat, dan minum banyak air.
Jenis pneumonia lainnya termasuk pneumonia jamur, yang diobati dengan obat antijamur, dan pneumonia aspirasi, bila isi perut dihirup ke paru-paru. Yang jenis oni mungkin memerlukan prosedur operasi.
(Nurvita Indarini)