sign up SIGN UP search

parenting

Kenali 2 Gejala Pneumonia pada Anak dan Cara Bedakan dengan Sesak Napas Biasa

dr. Yulia Lukita Dewanti, M.Ked(Ped), SpA   |   Haibunda Selasa, 07 Dec 2021 13:46 WIB
pneumonia caption
Jakarta -

Pneumonia bisa terjadi pada siapa pun, termasuk pada anak-anak. Setidaknya, penyakit ini menyebabkan kematian 4 juta anak per tahun dan sepertiga dari seluruh kematian anak di negara berkembang, Bunda.

Pneumonia adalah inflamasi yang mengenai parenkim paru. Penyakit sistem pernapasan ini merupakan bagian dari infeksi respiratorik bawah akut.

Salah satu definisi klinis klasik pneumonia adalah penyakit respiratorik yang ditandai dengan batuk, sesak napas, demam, bunyi nafas ronki basah, dengan gambaran infiltrat pada foto rontgen toraks.


Penyebab dan faktor risiko pneumonia

Pneumonia dapat disebabkan virus, bakteri, atau jamur. Virus penyebab pneumonia adalah rhinovirus, respiratory syncytial virus (RSV) atau virus influenza.

Sedangkan bakteri yang menjadi penyebab umum pneumonia adalah pneumokokus (Streptococcus pneumonia), HiB (Haemophilus influenzae type b), dan stafilokokus (Staphylococcus aureus).

Selain karena virus atau bakteri, pneumonia pada anak juga bisa terjadi karena adanya faktor risiko. Berikut 8 faktor risiko pneumonia pada anak:

  1. Sistem kekebalan tubuh anak lemah
  2. Tidak mendapatkan ASI
  3. Malnutrisi atau kurang gizi
  4. Terkena infeksi tertentu, seperti HIV dan campak
  5. Imunisasi tidak lengkap atau tidak mendapatkan vaksin pneumonia
  6. Bayi prematur
  7. Anak dengan masalah kesehatan kronis, seperti asma atau fibrosis kistik
  8. Masalah pada organ paru-paru atau sistem pernapasan

Gejala pneumonia pada anak

Gejala pneumonia pada anak tidak terlalu khas seperti penyakit infeksi lainnya, yakni demam, menggigil, nyeri kepala, resah, dan gelisah. Beberapa pasien mungkin mengalami gangguan gastrointestinal, seperti muntah, kembung, diare, atau sakit perut.

Pada anak yang mengalami pneumonia, frekuensi nafas akan naik 10 persen setiap kenaikan 1 derajat celcius di atas 38 derajat celsius.

Gejala pada sakit paru dapat timbul setelah beberapa saat proses infeksi berlangsung. Setelah gejala tadi, anak dengan pneumonia dapat mengalami gejala berikut:

1. Batuk dan pilek

Batuk umumnya dijumpai pada anak yang lebih besar. Pada neonatus atau bayi baru lahir bisa tanpa disertai batuk.

2. Sesak napas

Pada anak yang mengalami pneumonia, akan mengalami sesak napas. Berbeda dengan sesak napas biasanya karena akan memiliki ciri yang lebih khas, Bunda.

Gejala sesak napas dapat ditandai dengan hidung kembang kempis, napas tersengal-sengal, adanya tarikan otot tambahan napas yang berat, sampai timbul apnea atau henti napas. Gejala sesak napas menjadi pembeda tanda pneumonia dengan flu biasa.

Pada kasus pneumonia yang berat, anak dapat mengalami sesak napas berat sampai gagal napas.

Bagaimana cara menangani anak yang mengalami pneumonia, simak di halaman selanjutnya!

Bunda juga bisa menyimak penjelasan mengenai sesak napas dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]



PENANGANAN PNEUMONIA ANAK DAN CARA MENCEGAHNYA
BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :
Share yuk, Bun!
BERSAMA DOKTER & AHLI
Bundapedia
Ensiklopedia A-Z istilah kesehatan terkait Bunda dan Si Kecil
Rekomendasi
Ayo sharing bersama HaiBunda Squad dan ikuti Live Chat langsung bersama pakar, Bun! Gabung sekarang di Aplikasi HaiBunda!
ARTIKEL TERBARU
  • Video
detiknetwork

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Pantau terus tumbuh kembang Si Kecil setiap bulannya hanya di Aplikasi HaiBunda!