Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Benarkah Bayi yang Terpapar Corona Akan Mengalami Cacat Paru?

Zika Zakiya   |   HaiBunda

Senin, 30 Mar 2020 15:49 WIB

Kabar yang beredar saat ini adalah mereka yang terpapar bisa mengalami cacat paru. Benarkah demikian?
Corona di Indonesia/Foto: Wisma Putra
Jakarta - Tahukah Bunda bahwa virus Corona yang kini merebak bisa menyebabkan radang paru atau pneumonia?

Penyebaran virus corona hingga menjadi pneumonia berlangsung dengan cepat atau progresif. Namun, benarkah pneumonia dari corona bisa membuat paru menjadi cacat seumur hidup terutama untuk anak dan bayi?

Pertanyaan ini sempat dilontarkan Sahabat HaiBunda ketika berbincang dalam sesi Kuliah WhatsApp bersama dr.Muhammad Syah Abdaly, SpPD dari RS Bunda Jakarta akhir pekan lalu. Berikut kutipannya:


"Dokter saya punya anak usia 6 bulan, kebetulan sekarang lagi mulai batuk. Karena wabah corona ini batuk jarang-jarang kan bikin parno ya dok. Nah, sering kali ditemukan kasus bayi/balita dengan positif corona, hampir tidak menunjukkan gejala.

Pertanyaan saya dok, apakah sekalipun tidak ada kemunculan gejala pada bayi/balita dengan positif corona, paru bayi tersebut pun sudah rusak karena virus corona? Mohon penjelasannya ya, Dok. Terimakasih sebelumnya." Novita Ane, Karawang.

Ilustrasi Corona di IndonesiaIlustrasi Corona di Indonesia/ Foto: Antara Foto

Jawab:
Kalau kerusakan paru itu biasanya infeksi di dalam paru. Contoh misalkan ada TBC, bisa terjadi kerusakan paru atau terjadi jaringan ikat. Jika ada infeksi, ada peradangan, kadang meninggalkan bekas.

Kalau di sini yang menyebabkan ada parut di paru, ini yang bisa meninggalkan kerusakan. Tapi ini tergantung dari derajat pneumonia. Jika bayinya terinfeksi dari Corona dan tidak ada gejala pneumonia, tentu parunya tidak akan mengalami kerusakan. Tapi kalau ada infeksi yang cukup luas, mungkin bisa terjadi bekas parut dalam paru bisa mengganggu perkembangan parunya.

Jadi kalau ditanya, apakah kalau positif Corona pasti paru rusak, jawabannya belum tentu. Tergantung ada infeksi atau tidak? Apakah infeksi parunya luas ataukah hanya sedikit saja? Nah itu akan berpengaruh pada terjadinya jaringan parut atau tidak.


Pertanyaan hampir senada disuarakan oleh Bunda Wulancandra dari Depok.

"1. Apa benar jika pasien positif covid, walaupun dinyatakan sembuh, akan mengalami kerusakan paru 30%?

2. Saya pernah baca, bahkan ada pasien yg dinyatakan sudah sembuh bisa kembali mengalami reinfeksi. Berapa persen ya dok peluang terjadinya reinfeksi?"

Jawab:
1. Itu hoax ya kalau pasien positif belum tentu mengalami kerusakan paru. Tergantung seberapa besar pneumonianya. Kalau hanya sedikit, tidak terjadi kerusakan paru, atau bahkan hanya demam saja. Tentu tidak akan terjadi kerusakan paru.

2. Betul, di Jepang terjadi reinfeksi. Tapi sampai saat ini belum ada laporan kasus lainnya terjadi reinfeksi. Peluang terjadi lagi sangat sangat kecil.

Demikian ya Bun tanya-jawab mengenai corona yang bisa berpengaruh pada paru manusia. Simak juga telapak tangan basah merupakan pertanda sakit jantung? Simak video berikut ya:

[Gambas:Video Haibunda]



(ziz/ziz)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda