Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Ajak Anak ke Dokter Gigi Jangan Tunggu Giginya Sakit Ya, Bun

Amelia Sewaka   |   HaiBunda

Minggu, 14 Jan 2018 15:11 WIB

Jangan tunggu anak sakit gigi dulu baru ke dokter gigi ya, Bun.
Ajak Anak ke Dokter Gigi Jangan Tunggu Giginya Sakit Ya, Bun/ Foto: ilustrasi/thinkstock
Jakarta - Gigi si kecil udah tumbuh nih. Hore! Eh, tapi kita juga perlu ngajak anak cek gigi Ke dokter walaupun gigi mereka nggak sakit lho, Bun.

Tahu nggak, Bun? Gigi anak terbentuk sejak usia kehamilan 6 minggu. Nah, memenuhi asupan vitamin A, C, D, protein, kalsium dan fosfor penting banget dipenuhi buat pertumbuhan gigi si kecil.


Menurut drg Eka S Shofiyah, saat gigi susu sudah terlihat sebetulnya benih gigi tetap sudah mulai terbentuk di dalam tulang rahang. Makanya, infeksi, benturan dan kondisi kesehatan umum kayak riwayat kejang atau demam yang terjadi selama pertumbuhan gigi susu bisa menimbulkan kerusakan pada gigi tetap.

Untuk itu, drg Eka mengingatkan para orang tua untuk mengecek kondisi gigi susu anak secara rutin. Jadi nggak nunggu ada keluhan, Bun. drg Eka bilang gigi susu yang rusak atau berlubang tidak selalu sakit tetapi selalu berisiko menyebabkan infeksi.

"Oleh karena itu gigi susu perlu dijaga agar tidak berlubang," kata drg Eka dalam kuliah What's App bersama Birthclub Januari 2016 @bcjanuary16 beberapa waktu lalu.

Kalau kata drg Eka, pengenalan dini dan perawatan gigi berlubang tahap awal jauh lebih mudah dan murah.

"Dokter gigi juga dapat leluasa melakukan pendekatan agar anak tidak merasa takut sehingga anak lebih termotivasi untuk merawat giginya," kata Pediatric Dentistry dari New York University ini.

Soalnya kalau anak udah sering sakit gigi bukan nggak mungkin dia jadi takut ke dokter gigi, Bun. Padahal perawatan gigi yang sakit tetap harus dilakukan untuk menghindari infeksi yang lebih luas.

"Perawatan dalam kondisi ini memungkinkan anak menjadi trauma ke doktert gigi," ungkap dokter lulusan Universitas Padjadjaran ini.


Bahkan kata dokter yang merupakan founder @senyumsikecil ini, trauma pada dokter gigi juga bisa terbawa lho hingga anak beranjak dewasa.

Kalau kata drg Roseita Dewi dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI), banyak faktor yang membuat anak takut ke dokter gigi. Nah, salah satunya pengalaman anak yang buruk mengenai dokter atau adanya masalah gigi yang buruk dan membuat gigi anak terasa amat sakit.

"Kalau menurut pengalaman saya, biasanya anak takut karena merasa asing dengan dokter gigi. Anak juga tidak tahu bagaimana perawatan dan alat-alat yang digunakan oleh dokter gigi," kata dokter yang akrab disapa drg Ita dilansir detikhealth.

Nah, ingat prinsip children see children do. Kalau kita nyontohin anak nggak takut ke dokter gigi, anak juga lebih berani ke dokter gigi. Makanya, yuk ajak anak ke dokter gigi sejak dini, Bun. (Nurvita Indarini)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda