Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Sangkar Bayi di Luar Rumah Dulu Jadi Andalan Kesehatan si Kecil

Melly Febrida   |   HaiBunda

Minggu, 29 Apr 2018 16:17 WIB

Sangkar bayi?
Sangkar Bayi di Luar Rumah Dulu Jadi Andalan Kesehatan si Kecil (Foto: Norman Smith/Fox Photos/Getty Images)
Washington, D.C. - Di beberapa negara tahun 1900-an, kandang bayi bukan hal aneh. Sangkar bayi ini memang mirip kerangkeng besi yang biasanya ditaruh di luar rumah. Nah, bayi diletakkan di dalamnya agar bisa mendapatkan udara segar dengan aman. Kandang bayi semacam ini dikenal dengan nama baby airing.

dr Luther Emmett Holt, yang sering disebut sebagai bapak pediatri, merupakan pendukung awal baby airing. Ia juga merupakan Direktur Babies Hospital di New York akhir tahun 1880 dan memiliki pengaruh besar dalam perawatan bayi.

dr Luther mengamati tingkat kematian bayi di rumah petak akibat tingginya tingkat bakteri. Selama di rumah sakit, dia memperhatikan perawat menempelkan clipboard ke boks bayi untuk melacak obat dan kemajuan.



Dari pengamatannya, dr Luther menyimpulkan udara segar penting banget untuk kesehatan bayi. "Udara segar diperlukan untuk memperbarui dan membersihkan darah, dan ini sama pentingnya makanan bagi kesehatan dan pertumbuhan," tulis dr Luther.

Kata dr Luther kalau nafsu makan membaik, pencernaan juga lebih baik, pipi menjadi merah, dan semua tanda-tanda kesehatan terlihat. dr Luther bilang seorang anak dapat terpapar udara segar saat dibawa ke luar rumah dengan kereta bayi, tidur di luar rumah, atau dengan meletakkan tempat tidurnya beberapa meter dari jendela yang terbuka lebar.

"Hampir selalu terjadi mereka yang tidur di luar rumah adalah anak-anak yang lebih kuat," ucapnya.

dr Luther memang tidak secara khusus merekomendasikan untuk memberikan udara segar ke bayi dengan meletakkan bayi dalam kerangkeng di luar jendela rumah. Tapi pada awal 1900-an itulah yang dilakukan oleh beberapa ibu, dan itu bukan hanya dilakukan orang miskin.



Eleanor Roosevelt, yang mengetahui manfaat udara segar untuk bayi, menggantung kandang di luar jendela townhouse East 36th Street pada tahun 1906 saat bayinya, Anna, tidur siang. Jendela menghadap ke utara, tempat yang dingin dan teduh.

Anna menangis dengan sedih di dalam sangkar, Bun. Tetangga Eleanor sampai mengancam akan melaporkannya ke Society of Prevention of Cruelty to Children. "Ini agak mengejutkan bagi saya," tulis Eleanor dalam otobiografinya. "Saya pikir saya menjadi ibu yang sangat modern," kata Anna seperti dilansir The Vintage Book.

Dalam bukunya The Health-Care of the Baby pada tahun 1906, penulis Louis Fischer menggambarkan 'Boggins Window-Crib' yang dijadikan kandang bayi sebagai kompartemen tidur luar ruangan yang mudah ditempelkan ke jendela mana pun."

"Tempat tidur luar ruang ini sangat cocok untuk apartemen kota," tulis Fischer. Panjang kandang ini 96 cm dan tingginya hampir 69 cm. Bayi bisa dimasukkan ke dalamnya, dengan pengawasan ibu atau pengasuhnya, tentu saja.

Pada tahun 1922, seorang ibu muda yang inventif mengajukan hak paten untuk kandang bayi portabel. Kandang bayi ini ditengarai cocok untuk masyarakat kota yang padat.

Praktik baby airing tampaknya telah mencapai puncaknya di London pada 1930-an, ketika Chelsea Baby Club mendistribusikan kandang bayi di sekitar kota. Dalam pembangunan kembali setelah Perang Dunia II setelah Blitz, beberapa arsitek modern memasukkan balkon bayi dalam desain rumah kelas menengah mereka. (Nurvita Indarini)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda