Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

10 Masalah Kesehatan Pada Bayi Baru Lahir, Kejang hingga Diare

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Kamis, 31 Dec 2020 19:47 WIB

Ilustrasi bayi menangis
10 Masalah Kesehatan Pada Bayi Baru Lahir, Kejang hingga Diare/ Foto: istock
Jakarta -

Bayi baru lahir masih sensitif dan rentan mengalami gangguan kesehatan. Hal ini disebabkan karena mereka masih beradaptasi dengan lingkungan luar rahim ibunya.

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), untuk memastikan anak bertahan dan berkembang, kita harus fokus pada perawatan buah hati di minggu pertama kehidupan atau sekitar waktu kelahiran. Penanganan masalah kesehatan anak sangat penting agar mereka berkembang dengan baik.

"Promosi kesehatan, layanan pencegahan penyakit (seperti vaksinasi), dan pengobatan penyakit umum di masa kanak-kanak sangat penting jika ingin mereka berkembang dan bertahan hidup," demikian kata WHO, dalam laman resminya.

Sebelum melahirkan, sebaiknya calon orang tua mengetahui masalah kesehatan yang bisa dialami buah hatinya ya. Beberapa masalah kesehatan pada bayi baru lahir bisa terjadi dan ditangani jika Bunda lebih waspada.

Dilansir berbagai sumber, berikut 10 masalah kesehatan yang kerap terjadi pada bayi baru lahir:

1. Bayi kuning

Penyakit ini ditandai dengan kulit dan mata bayi baru lahir yang menguning. Penyakit kuning terjadi karena kadar bilirubin menumpuk di tubuh bayi.

Mengutip laman Ikatan Dokter Indonesia (IDAI), pada umumnya bayi akan mengalami kuning di usia 2 sampai 7 hari. Kuning yang perlu diwaspadai jika terjadi dalam 24 jam pertama setelah lahir.

Selain itu, kondisi lain yang perlu diwaspadai jika berlangsung lebih dari 2 minggu, disertai demam, sangat kuning sampai telapak tangan dan kaki bayi, berdasarkan grafik bilirubin mencapai batas untuk sinar maupun transfusi tukar.

2. Kolik

Jika bayi menangis terus menerus dan tidak dapat dihentikan, mungkin saja bayi mengalami kolik. Kolik umumnya terjadi pada bayi baru lahir di setiap pagi dan sore hari.

Kondisi ini umumnya tidak membaik dengan digendong karena perut bayi bisa menjadi tegang. Jika hal ini terjadi, Bunda tetap bisa menggendong bayi, namun dengan lembut dan diposisikan tengkurap. Kolik pada bayi biasanya akan sembuh dengan sendirinya, Bunda.

3. Hidung tersumbat

Hidung tersumbat pada bayi bisa disebabkan alergi atau infeksi seperti flu. Kondisi ini juga bisa terjadi saat ada benda yang masuk ke dalam hidung anak, Bunda.

Hidung tersumbat terjadi saat pembuluh darah dan jaringan di rongga hidung terisi terlalu banyak cairan. Selain rewel dan sulit makan, bayi umumnya sulit tidur dan kesulitan menyusu.

Cara mengatasi hidung tersumbat pada bayi enggak boleh dilakukan sembarangan. Bunda perlu membantu mengeluarkan lendir perlahan agar tak berdampak serius. Penggunaan obat-obatan juga harus sesuai resep dokter.

4. Kulit kebiruan

Kulit kebiruan pada bayi baru lahir bisa disebabkan apnea. Kondisi ini umumnya terjadi pada bayi prematur, Bunda.

Apnea terjadi setelah usia bayi memasuki 2 hari dan berlangsung hingga 2 sampai 3 bulan setelah kelahiran. Apnea pada bayi prematur biasanya akan sembuh dengan sendirinya dan umumnya tidak akan kembali lagi.

Kondisi ini perlu diwaspadai jika bayi mengalami henti napas selama 20 detik atau karena terjadi masalah jantung.

Ilustrasi bayi menangisIlustrasi bayi menangis/ Foto: istock

5. Demam

Demam bisa menjadi masalah kesehatan bayi atau cara tubuh si kecil melawan penyakit. Dalam banyak kasus, demam pada bayi mungkin terjadi karena mereka flu atau terkena infeksi virus.

Pada beberapa kondisi, bayi demam mungkin terkena pneumonia, infeksi saluran kemih, dan infeksi telinga. Pada infeksi serius, demam bisa disebabkan infeksi bakteri atau meningitis.

6. Ruam popok

Ruam popok bisa terjadi ketika kulit bayi bersentuhan langsung dengan feses dan urine selama menggunakan popok. Seperti kita tahu, kulit bayi baru lahir masih sangat sensitif, Bunda.

Ruam popok juga bisa terjadi karena infeksi jamur dan bakteri. Penggunaan krim anti jamur, antibiotik topikal atau oral, serta menjaga kebersihan, dapat dilakukan untuk perawatan masalah kesehatan bayi baru lahir ini.

7. Perut kembung

Perut kembung adalah masalah kesehatan yang umumnya terjadi pada bayi baru lahir, Bunda. Menurut dokter spesialis anak Samira Armin, MD, kondisi ini bisa terjadi karena sistem pencernaan bayi baru lahir belum matang.

"Sistem pencernaan bayi baru lahir belum matang, sehingga menghasilkan banyak gas, dan ini normal. Bayi juga mengambil banyak udara saat makan dan menangis, dan menghasilkan lebih banyak gas (di perutnya)," kata Armin, dilansir Parents.

Memberi tekanan lembut, menjaga kebiasaan makan, hingga memperhatikan pemakaian botol susu bisa menjadi cara mengatasi perut kembung pada bayi. Bila kondisi ini membuat Bunda khawatir, sebaiknya konsultasikan ke dokter ya.

8. Diare

Diare adalah masalah kesehatan yang sering dialami bayi baru lahir. Menurut perawat Donna Murray, RN, BSN, orang tua mungkin kesulitan membedakan feses bayi yang normal atau sakit diare.

"Feses bayi umumnya berwarna kuning, cokelat, atau hijau. Bentuknya juga bisa encer, lembut, atau kental seperti pasta. Bayi baru lahir dapat buang air besar setiap kali mengganti popok, sementara anak yang lebih besar mungkin buang air sekali atau beberapa kali dalam sehari," kata Murray, dilansir Very Well Family.

Bayi yang mengalami diare umumnya memiliki tekstur feses yang lebih berair, berwarna hijau atau lebih gelap, berbau, hingga berdarah atau mengandung lendir.

Diare pada bayi baru lahir bisa disebabkan karena infeksi virus atau bakteri. Selain itu dapat karena penggunaan obat-obatan atau makanan yang dikonsumsi.

9. Kejang

Kejang terjadi saat aktivitas otak menjadi terganggu karena suatu hal. Kejang pada bayi baru lahir berbeda dengan epilepsi pada anak-anak dan orang dewasa.

Kejang bisa terjadi karena otak bayi masih berkembang dan tidak dapat membuat respons terkoordinasi. Sejauh ini pakar sulit menentukan penyebab kejang pada bayi baru lahir. Namun, pemeriksaan electroencephalogram (EEG) mungkin bisa membantu mencari penyebabnya.

10. Masalah kulit

Bayi dapat mengalami berbagai jenis masalah kulit setelah lahir. Banyak dari kondisi ini berlangsung dalam waktu singkat dan akan hilang dengan sendirinya, Bunda.

Meski begitu, ada masalah kulit bayi yang menetap dan tidak terlihat saat lahir. Jika Bunda khawatir, sebaiknya segera konsultasi ke dokter ya.

Simak juga cara tepat menangani demam pada anak, di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

Banner Tips Cantik Sehat Saat PandemiFoto: Mia Kurnia Sari
(ank/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda