Jakarta -
Pernah dengar disseminated intravascular coagulation (DIC), Bun? Ini adalah kondisi yang dialami cucu Aa Gym, Gheziya Naura Khadija sebelum meninggal di usianya yang baru dua bulan.
Menurut ibunda Gheziya, Ghaida, si kecil meninggal secara mendadak dan tiba-tiba. Jadi semalaman,
bayi Gheziya menangis terus dan sepertinya tidak ingin orang tuanya tidur. Karena itu Ghaida dan suaminya bergantian mengaji di dekat buah hatinya.
Nah, di pagi harinya, Ghaida hendak membawa
bayinya ke rumah sakit tuh, Bun. Tapi ternyata Gheziya kejang dan saat sampai di rumah sakit sudah meninggal dunia.
"Tidak ada demam atau sakit yang terlihat karena Gheziya ini pun hari sebelumnya sangat ceria dan responsif," ujar Ghaida di akun Instagram-nya.
Ghaida bilang bayinya mengalami disseminated intravascular coagulation (DIC). Apa itu ya?
Dikutip dari Dokter Airlangga, Jurnal Kesehatan Dokter Alumni FKUA, DIC merupakan suatu sindrom klinikopatologis yang ditandai dengan pembentukan fibrin intravaskular yang menyebar akibat aktivitas protease darah berlebihan dan mengganggu mekanisme antikoagulan alami.
Medline Plus menulis ketika kita terluka, protein dalam darah yang membentuk gumpalan darah berjalan ke tempat cedera untuk membantu menghentikan pendarahan. Tapi kalau protein ini menjadi tidak aktif secara normal di seluruh tubuh, maka bisa terjadi DIC.
[Gambas:Instagram]
Dalam beberapa kasus DIC, bisa terjadi gumpalan darah kecil di pembuluh darah, Bun. Nah, gumpalan ini bisa menyumbat pembuluh darah dan memutus suplai darah normal ke organ-organ seperti hati, otak, atau ginjal. Akibatnya bisa terjadi cedera besar pada organ.
Dalam kasus DIC lainnya bisa menyebabkan sel-sel darah merah yang sehat menjadi pecah saat mengalir dan melalui pembuluh-pembuluh kecil yang penuh dengan pembekuan.
Perlu kita tahu juga nih, Bun, berbagai faktor risiko DIC yakni:
1. Reaksi transfusi darah
2. Kanker, terutama jenis leukemia tertentu
3. Peradangan pankreas (pankreatitis)
4. Infeksi dalam darah, terutama oleh bakteri atau jamur
5. Penyakit hati
6. Komplikasi kehamilan (seperti plasenta yang tertinggal setelah melahirkan)
7. Operasi yang baru dijalani
8. Cedera jaringan yang parah (seperti pada luka bakar dan cedera kepala)
9. Hemangioma besar (pembuluh darah yang tidak terbentuk dengan benar)
(Nurvita Indarini)