Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Jangan Khawatir, Bayi ASI Lebih Sering Rewel Itu Wajar

Nurvita Indarini   |   HaiBunda

Senin, 07 Aug 2017 06:58 WIB

Kalimat 'Bayinya rewel melulu, ASI-nya kurang kali' sering banget bikin ibu menyusui nggak percaya diri.
Ilustrasi bayi ASI rewel/ Foto: dok.HaiBunda
Jakarta - Ucapan orang lain kadang meruntuhkan rasa percaya diri kita ya, Bun. Apalagi kalau itu soal air susu ibu (ASI). Duh, sering banget bikin baper. Iya, misalnya saat si bayi sebentar-sebentar nangis dan dianggap rewel, langsung deh orang lain bilang ASI-nya kurang.

"Bayi ASI memang kelihatannya lebih rewel ya, lebih sering nangis karena lapar. Karena bayi ASI memang cepat lapar," ujar dr Yolanda Safitri, MPH (M) konselor laktasi yang ditemui HaiBunda di acara Cerita Bunda Bersama Prenagen.

Kenapa bayi ASI gampang lapar? Kalau kata dr Yola, ASI itu mudah dicerna. Beda jika bayi diberi susu pengganti ASI, umumnya akan lebih anteng. "Molekulnya lebih besar jadinya lebih lama di pencernaan," imbuh dr Yola.

Jadi Bun, jangan khawatir ya kalau bayi yang kita beri ASI lebih sering rewel dan minta menyusu. Justru dengan sering menyusu, payudara lebih sering dikosongkan sehingga merangsang produksi ASI.

"Malah kalau sedang growth spurt itu memang lebih rewel, sebentar-sebentar menyusu. Ini membantu produksi ASI bundanya," tambah dr Yola.

Tapi gimana ya Dok kalau beberapa hari setelah lahir berat badan bayi turun, apa benar karena kurang ASI? "Sering banget memang berat badan bayi turun dikit bikin ibunya stres. Pada bayi baru lahir, penurunan berat badannya maksimal 10 persen, kalau lebih dari itu perlu tindakan lebih lanjut," sambung dr Yola.

dr Yola berpesan untuk sering-sering saja menyusui bayi, kapanpun dia mau. Jika bayi sering rewel, tapi menyusu ke ibunya bagus dan pertambahan berat badannya juga sesuai, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan. (Nurvita Indarini)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda