Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Pemakaian KB Spiral Bisa Pengaruhi Produksi ASI?

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Rabu, 30 Aug 2017 08:07 WIB

Kekhawatiran kalau pemasangan IUD atau KB spiral bisa memengaruhi produksi ASI kita kadang muncul begitu saja.
KB spiral bisa pengaruhi produksi ASI?/Foto: thinkstock
Jakarta - Pemilihan metode kontrasepsi memang tergantung keputusan pasangan suami istri. Misalnya saja Intaruterine Device (IUD) atau KB spiral. Tapi, kadang timbul pertanyaan apakah metode kontrasepsi dengan KB spiral ini nggak ngefek ke produksi ASI?

Buat Bunda yang memilih pakai KB spiral, penting banget untuk mengonsultasikan pilihan Bunda ke dokter. Tapi, se-nggaknya baru-baru ini ada studi yang menyebutkan kalau pemakaian KB spiral nggak berpengaruh pada proses menyusui terutama produksi ASI, Bun. Studi yang diterbitkan di American Journal of Obstetrics and Gynecology ini juga menemukan nggak ada perbedaan produksi ASI ibu yang pakai KB spiral segera setelah melahirkan atau beberapa waktu setelah melahirkan.

Untuk studi ini, peneliti dari University of Utah Health dan University of New Mexico School of Medicine, punya dua kelompok yang terdiri dari 132 ibu dan 127 ibu. Kelompok pertama pakai KB spiral 30 menit setelah melahirkan, sedangkan kelompok kedua pakai IUD 4-12 minggu setelah melahirkan.

Kata salah satu peneliti, David Turok, penggunaan KB spiral nggak berdampak negatif untuk ibu yang mau menyusui bayinya. Selain itu, David bilang KB spiral merupakan metode kontrasepsi jangka panjang dengan efektivitas sampai 99 persen. Sementara, buat bunda yang sibuk, pemasangan IUD segera setelah melahirkan bisa jadi pilihan.

"Kadang kita harus bisa menentukan prioritas dan ketika kembali ke rumah, pemasangan alat kontrasepsi kadang tidak jadi prioritas kita lagi," kata peneliti lainnya, Jessica Sanders, dikutip dari Essential Baby.

Baca juga: Cerita Bunda Tetap Menyusui dan Memerah ASI Saat Ikut Ajang Lari

Tapi memang, ada perbedaan nih Bun pada kedua kelompok partisipan. Ibu yang memakai IUD segera setelah lahir punya tingkat melepas IUD-nya lebih tinggi yaitu 19 persen dibanding kelompok yang menunda pemasangan, dengan jumlah 2 persen. Nah, belum diketahui nih apa sebabnya.

"Tapi, ketika ibu punya masalah dengan alat kontrasepsi mereka, 71 persen kembali ke dokter untuk memasang IUD lagi," kata David.

Dikutip dari detikHealth, dr Hari Nugroho SpOG dari RSUD Dr Soetomo Surabaya bilang efek samping yang paling sering muncul setelah pasang IUD atau KB spiral yaitu perdarahan yang lebih banyak dari biasanya. Kata dr Hari, sekitar 35 persen dari pemakai KB spiral dalam jangka waktu 3 bulan setelah pemasangan mengalami perdarahan lebih banyak dan lebih sering dari sebelum memakai.

Tapi, jumlahnya menurun setelah 3 bulan pemakaian sampai cuma 4 persen dari pemakai IUD yang mengalami keluhan itu setelah 1 tahun pakai IUD. Kalau memang keluhan berlanjut, nggak ada salahnya cek ke dokter, Bun. Terus, jangan lupa untuk kontrol KB spiral-nya secara berkala ya.

"Keterlambatan penggantian atau pengeluaran KB spiral dari masa berlakunya bisa mengakibatkan kontrasepsi menurun alias angka kehamilan meningkat. Kemudian juga muncul keluhan seperti keputihan dan infeksi," kata dr Hari.

Baca juga: Begini Cara Kerja KB Spiral Mencegah Terjadinya Kehamilan (rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda