Jakarta -
Bicara
menyusui, semua ibu pasti ingin banget bisa melakukan itu pasca si kecil lahir. Meskipun pada praktiknya masing-masing ibu punya tantangan sendiri untuk menyusui ya, Bun? Terlebih kadang timbul pertanyaan baiknya kita menyusui sampai anak usia berapa sih?
Kita perlu tahu dulu nih, Bun, menyusui banyak banget manfaatnya. Penelitian menunjukkan manfaat menyusui antara lain melindungi anak dan ibu dari penyakit tertentu, meningkatkan respons insulin juga sistem kekebalan tubuh, Bun. Sebagian besar organisasi kesehatan di dunia merekomendasikan pemberian ASI eksklusif untuk enam bulan pertama kehidupan bayi.
Penelitian juga menunjukkan ASI bisa membantu bayi terhindar dari penyakit di kemudian hari seperti obesitas dan diabetes. Memang, bagaimana mekanismenya belum diketahui tapi para ahli berpikir ASI mampu mengubah insulin dan jalur hormon lain pada bayi yang berkaitam dengan cara tubuh kecil bayi merespons kalori yang masuk. Selain itu, ASI juga mengandung bakteri menguntungkan yang sangat penting untuk perkembangan usus bayi.
Selain itu Bun, bayi yang mendapat ASI lebih banyak yang bertahan hidup di tahun pertama kehidupannya. Belum lagi ibu menyusui bisa mengurangi risiko perdarahan postpartum atau kanker payudara, rahim, dan ovarium, demikian dilansir Pop Sci.
ASI juga membantu bayi terhindar dari gangguan perut, infeksi telinga, pneumonia, dan infeksi saluran kemih. Sebab, ASI mengandung immunoglobulin A, molekul kekebalan yang membantu sistem pertahanan bayi. Ditambah protein antimikroba dan faktor kekebalan lainnya yang membantu bayi mampu melawan infeksi.
Untuk semua alasan ini, Badan Kesehatan Dunia (WHO), American Association of Pediatrics, dan American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) mendukung pemberian ASI setidaknya selama enam bulan pertama kehidupannya bayi. Ini juga dikenal dengan ASI eksklusif.
"Meski anjurannya 6 bulan, tidak semua ibu bisa melakukannya. Hanya sekitar tiga perempat bayi di AS yang pernah disusui dan kurang dari separuh bayi yang disusui selama enam bulan," demikian disampaikan Centers for Disease Control (CDC) dalam laporannya di tahun 2012.
Banyak wanita yang berhenti
menyusui lebih awal karena harus kembali bekerja, terutama wanita berpenghasilan rendah yang pekerjaannya tidak fleksibel hingga nggak memungkinkan baginya memerah ASI di tempat kerja.
Selain itu, ada juga ibu yang tak bisa
menyusui karena alasan medis. WHO mencatat beberapa sebab di antarany infeksi HIV, ibu yang memerlukan obat-obatan yang tidak aman untuk bayi (seperti psikoterapi atau kemoterapi), tuberkulosis, ibu yang menggunakan zat seperti alkohol, nikotin, kokain, atau amfetamin dan ibu yang kena penyakit lainnya yang serius.
Faktor bayi juga bisa memengaruhi nggak bisa diberikannya ASI, Bun. Bayi yang memiliki fenilketonuria membutuhkan susu khusus karena bayi-bayi ini mungkin berisiko lebih tinggi terkena penyakit dan infeksi.
(rdn)