
menyusui
Bila ASI Rendah Zat Besi, Apakah Busui Perlu Konsumsi Suplemen?
HaiBunda
Selasa, 05 Jul 2022 14:40 WIB

Air susu ibu (ASI) memang kaya nutrisi. Bahkan banyak yang bilang bahwa ASI merupakan makanan sempurna untuk bayi sampai mulai makan makanan padat. Tapi, bagaimana dengan kandungan zat besi pada ASI, apa ibu menyusui (busui) perlu mengonsumsi suplemen zat besi?
Rebecca Agi, MS, IBCLC, konsultan laktasi bersertifikat, menjelaskan kebanyakan busui mungkin bingung dengan perlunya suplemen zat besi. Sebagian besar busui berpikir jika ASI memiliki semua yang dibutuhkan bayi dalam beberapa bulan pertama kehidupannya lalu untuk apa busui perlu suplemen zat besi.
Kandungan alami zat besi dalam ASI
Diketahui, kandungan alami zat besi dalam ASI yakni 0,4 mg/L. Meskipun sedikit, jumlah tersebut sudah tepat untuk sebagian besar bayi yang menyusu.
Zat besi dalam ASI sangat tersedia secara alami. Ini berarti zat besi tersebut mudah diserap dan dimanfaatkan oleh bayi yang menyusu.
Bagaimanapun, lanjut Agi, zat besi adalah nutrisi utama yang membuat anak tetap sehat dan kuat. Zat besi juga membantu menggerakkan oksigen ke seluruh tubuh, kadar zat besi yang rendah dapat menyebabkan kelelahan tubuh.
Sebenarnya, simpanan zat besi dari Bunda hamil membuat bayi yang cukup bulan dilahirkan memiliki simpanan zat besi untuk beberapa bulan kehidupannya. Academy of Breastmilk Medicine (ABM) memperkirakan bahwa simpanan zat besi ini dimobilisasi dan digunakan bayi selama 4 hingga 6 bulan pertama.
Namun, ABM memperingatkan bahwa bayi prematur, bayi yang terhambat pertumbuhannya, dan bayi yang lahir dari orang tua yang menderita anemia selama kehamilan mungkin memiliki simpanan zat besi yang kurang kuat.
Sementara itu, Pierrette Mimi Poinsett, MD, konsultan medis di Mom Loves Best, menjelaskan bahwa ASI memang mengandung zat besi, hanya saja tidak banyak, Bunda.
"ASI rendah zat besi. Sumber utama zat besi berasal dari simpanan zat besi, yang terbentuk selama trimester ketiga kehamilan," kata Poinsett dilansir Verywellfamily.
Risiko bila bayi kekurangan zat besi
Jika bayi kekurangan zat besi, bisa mengalami anemia. "Seiring dengan pertumbuhan anak, anemia juga dapat menyebabkan perkembangan kognitif dan masalah perilaku yang buruk. Itulah mengapa penting untuk mencegah anemia sedapat mungkin dan jika dicurigai pastikan untuk mengobati anemia segera setelah terdeteksi atau dicurigai," jelas Agi.
Risiko anemia yang tidak diobati pada bayi bisa memberikan efek merugikan pada pertumbuhan dan perkembangan saraf serta masalah dengan pematangan otak.
Lantas berapa banyak zat besi yang dibutuhkan bayi? Menurut Agi, setiap bayi memiliki kebutuhan medis yang berbeda dan hal itu bisa diketahui melalui pemeriksaan medis oleh dokter.
Apakah busui perlu suplemen zat besi?
Beberapa busui juga bertanya-tanya apakah mengonsumsi suplemen zat besi dapat membuat ASI lebih bernutrisi dan kaya akan zat besi untuk bayinya? Namun Poinsett menjawab sayangnya tidak seperti itu, Bunda.
“Diet ibu tidak mengubah jumlah zat besi dalam ASI,” kata Poinsett.
Busui memang membutuhkan jumlah zat besi yang sama seperti selama kehamilan. Bahkan selama menyusui, busui juga sering disarankan untuk terus mengonsumsi vitamin prenatal, dan vitamin ini biasanya mengandung zat besi dalam dosis besar.
Tetapi jumlah zat besi dalam ASI tidak akan terpengaruh oleh suplemen yang busui konsumsi. ASI secara alami mengandung zat besi. Dan karena bayi juga menerima zat besi saat dalam kandungan, bayi yang disusui jarang mengalami kekurangan zat besi selama empat hingga enam bulan pertama kehidupannya.
Kita lanjut ke halaman berikutnya yuk Bunda.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Saksikan juga yuk video tentang tambahan protein dan zat besi untuk bumil yang tak doyan susu.
SUPLEMEN ZAT BESI AMAN UNTUK BUSUI
Bila ASI Rendah Zat Besi, Apakah Busui Perlu Konsumsi Suplemen?/Foto: iStock
Perlukah busui minum suplemen zat besi?
Suplemen zat besi ini ada yang diberikan ke bayi atau kepada ibu menyusui. Suplemen zat besi ini juga jarang yang menyebabkan bayi yang disusui mengalami gangguan. Terutama jika suplemen sudah diberikan dalam jumlah yang tepat, dan di bawah bimbingan dokter.
Pemberian suplemen zat besi pada bayi jarang yang menyebabkan masalah pada bayi yang disusui. Pastikan suplemen diberikan ke bayi dalam jumlah yang tepat, dan di bawah bimbingan dokter.
"Setelah bayi Anda mulai makan makanan kaya zat besi, suplemen biasanya dapat dihentikan. Namun, bayi dengan kondisi kesehatan tertentu (prematuritas dan anemia, misalnya) membutuhkan suplemen zat besi lebih awal dari itu, dan beberapa perlu terus mengonsumsinya setelah makanan padat diperkenalkan," ujar Agi.
Ia menyarankan busui untuk menanyakan ke penyedia layanan kesehatan sebelum menghentikan konsumsi suplemen zat besi.
Menurut Antioxidants, ada kekhawatiran jika kelebihan zat besi dapat membatasi pertumbuhan bayi dan meningkatkan risiko infeksi, tetapi klaim ini "belum pasti," dan manfaat suplemen lebih besar daripada potensi risikonya.
"Sekali lagi, jika Anda khawatir tentang suplementasi zat besi, Anda harus berbicara dengan dokter anak Anda. Kebanyakan dokter anak merekomendasikan suplementasi dan dapat memastikan Anda menemukan dosis yang aman untuk bayi Anda," ujar Agi.
Bagaimana dengan suplemen zat besi untuk ibu menyusui, siapa yang harus mengonsumsinya? Cheryl Axelrod, M.D., dokter kandungan bersertifikat mengatakan, jika busui mengalami anemia setelah melahirkan, maka busui penting untuk mengonsumsi suplemen zat besi.
Namun itu tergantung pada tingkat keparahan anemia. Busui mungkin perlu mengonsumsi suplemen zat besi, atau mendapatkan infus zat besi atau transfusi darah.
"Suplemen zat besi sangat aman dikonsumsi saat Anda menyusui. Penyedia kesehatan Anda mungkin memberi Anda resep, atau merekomendasikan suplemen over-the-counter yang tepat untuk Anda," ujar Axelrod dilansir dari Baby Center.
Ketika hamil, sebagian besar vitamin dan multivitamin prenatal memiliki zat besi yang cukup untuk melengkapi diet Bunda. Bunda juga dapat mencoba makan makanan yang kaya akan zat besi seperti:
- Daging sapi tanpa lemak
- Kalkun
- Sereal
- Oatmeal
- Lentil
- Kacang merah
- Bayam
- Tahu.
Rekomendasi asupan harian (recommended dietary allowance/RDA) untuk zat besi selama kehamilan adalah 27 miligram (mg) per hari. Untuk wanita menyusui, RDA untuk zat besi turun menjadi 9 mg setiap hari jika berusia 19 hingga 50 tahun, dan 10 mg per hari jika berusia 14 hingga 18 tahun.
SUPLEMEN ZAT BESI UNTUK BAYI
Bila ASI Rendah Zat Besi, Apakah Busui Perlu Konsumsi Suplemen?/Foto: iStock
Perlukah suplemen zat besi untuk bayi?
Jika Bunda pernah mengalami anemia, wajar jika mengkhawatirkan bayi akan mengalami kekurangan zat besi juga. Tapi itu belum tentu demikian.
Pertama, kata Axelrod, kadar zat besi dalam ASI tidak dipengaruhi jumlah zat besi yang Bunda konsumsi atau oleh anemia. Kedua, sebagian besar bayi memiliki cukup zat besi yang disimpan dalam tubuh untuk bertahan setidaknya selama 4 bulan pertama kehidupannya.
"Memberi bayi ASI atau susu formula standar yang diperkaya zat besi akan memberikan semua zat besi yang bayi butuhkan untuk 4 bulan pertamanya," kata Axelrod.
American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan agar bayi yang diberi ASI eksklusif diberikan suplemen zat besi setiap hari mulai usia 4 bulan.
Setelah bayi mulai makanan padat yakni sekitar 6 bulan, kebutuhan zat besinya dapat dipenuhi dengan memberi makan makanan kaya zat besinya. Sertakan juga sumber vitamin C untuk membantu bayi menyerap zat besi dalam makanan.
Rekomendasi asupan zat besi untuk bayi sejak lahir sampai 6 bulan adalah 0,27 mg per hari. Dari 7 hingga 12 bulan adalah 11 mg, dan dari 1 hingga 3 tahun adalah 7 mg.
Namun, ikuti saran penyedia layanan kesehatan tentang berapa banyak zat besi yang harus diberikan kepada bayi, dan simpan dengan aman di luar jangkauan.
"Jika Anda tidak dapat menyusui atau memilih untuk tidak menyusui, tetap penting untuk memastikan bahwa bayi mendapatkan cukup zat besi," ujar Axelrod.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
5 Jus Penambah Darah untuk Ibu Menyusui, Bantu Cegah Anemia

Menyusui
Lahap 4 Sayuran Ini Bisa Bikin ASI Jadi Banjir Bun!

Menyusui
5 Tips Aman Menyusui Saat Hamil, Bunda Perlu Tahu

Menyusui
6 Ciri Saluran ASI Tersumbat yang Perlu Ibu Menyusui Waspadai

Menyusui
3 Jenis ASI Ini Wajib Bunda Ketahui Saat Menyusui


7 Foto
Menyusui
7 Potret Terbaru Aurel Hermansyah, Sukses Turunkan BB hingga 15 Kg saat Menyusui Anak Kedua
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda