Jakarta -
Khawatir ASI anak tidak terpenuhi karena Bunda sibuk bekerja? Tenang, Bun, berikut ini tips agar
ASI eksklusif anak tetap terpenuhi, meski sibuk bekerja.
Pemberian ASI eksklusif pada bayi terutama pada 6 bulan awal kelahiran itu penting banget, Bun. Tapi, biasanya ibu yang bekerja mengalami beberapa kendala dalam memberikan ASI eksklusif, seperti jatah cuti melahirkan yang terbatas, atau lingkungan kerja yang tidak mendukung pemberian ASI eksklusif.
Menurut dr Ameetha Drupadi, CIMI, konselor laktasi, memompa atau memerah ASI sebaiknya dilakukan satu bulan sebelum ibu masuk kerja, bukan saat awal melahirkan. Di awal melahirkan, biarkan anak puas menyusui dari puting bunda.
"Jadi satu bulan sebelum masuk kerja udah cukup untuk menabung ASI," kata dr Ameetha usai acara Lactaboost bertema Kesempurnaan Kasih Ibu, di The Hermitage Hotel, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (24/10/2018).
Lebih lanjut dr Ameetha menjelaskan memerah ASI sebaiknya dilakukan sesaat setelah
menyusui. Tidak jadi masalah walaupun hasil yang didapat tidak banyak.
"Jadi saat di rumah, kita usahakan menyusui, setelah menyusui satu sesi, kita perah. Walaupun jumlahnya sedikit, enggak apa-apa, kumpulkan aja. Dengan berjalannya waktu nanti makin banyak. Jadi susui dulu, baru nanti diperah," terang dr Ameetha.
Untuk pemberian ASI, sebaiknya berikan ASI yang paling baru diperah. Selain itu, jangan gunakan botol dot, karena bisa membuat bayi bingung, dan malah terbiasa dengan dot nantinya. Gunakan saja gelas, sloki, atau sendok, dan cara lainnya saat memberikan ASI pada si kecil.
Sedangkan untuk penyimpanannya, ASI bisa disimpan di kulkas, di bagian chiller atau freezer. Di chiller ASI bisa tahan sampai 5 hari, sedangkan di freezer pada kulkas 2 pintu bisa tahan sampai 3 bulan. Kalau di udara terbuka ASI tahan 8 jam saja.
Walaupun ASI bisa disimpan sampai berbulan-bulan dalam freezer, tetap saja sebaiknya jangan terlalu lama, Bun. Dalam ASI ada kandungan zat hidup, ketika masuk freezer, ia bisa menjadi tidak aktif karena beku. Ini bisa mengurangi manfaat ASI itu sendiri.
"Misal kalau manfaat ASI itu harusnya 100 persen, bisa jadi 80 persen. Tapi, jauh lebih baik dari susu pengganti. Makanya pemberiannya kita usahakan yang fresh dulu, yang baru diperah," ujar dr Ameetha yang juga pendiri komunitas Pejuang ASI.
Dr Ameetha juga mengatakan bahwa tidak ada minimal atau maksimal harus menyetok berapa
ASI dalam sehari. Dan tidak perlu pula menyetok terlalu banyak.
"Sebenarnya, ketika nanti bunda kerja, ASI yang diperah hari ini, buat besoknya, jadi yang kita bekuin itu hanya cadangan atau stok aja kalau kita pulang malam dan ASI-nya kurang. Jadi enggak apa harus ada stok banyak gitu," tutup dr Ameetha.
(nwy/nwy)