Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Cara Tepat Memberi ASI Bayi Prematur yang Baru Lahir

Muhayati Faridatun   |   HaiBunda

Minggu, 12 Jan 2020 11:31 WIB

Bayi prematur umumnya mengalami kesulitan menyusu langsung di payudara ibu. Agar bayi prematur tetap dapat ASI, berikut solusi dan cara tepat memberikannya.
Ilustrasi ASI untuk bayi prematur/ Foto: iStock
Jakarta - Bayi prematur yang baru lahir umumnya mengalami kesulitan menyusu langsung di payudara. Padahal, setelah melahirkan, sang ibu sudah memproduksi ASI. Lantas bagaimana cara tepat memberi ASI pada bayi prematur?

Dikutip dari situs resmi WHO, prematur adalah bayi yang lahir hidup sebelum 37 minggu kehamilan. Diperkirakan, 15 juta bayi dilahirkan terlalu dini setiap tahun, dengan perbandingan lebih dari 1 di antara 10 bayi.


Meski lahir prematur, bayi juga berhak mendapat ASI untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya. Faktanya, bayi yang lahir terlalu dini membutuhkan perawatan khusus untuk bertahan hidup.

"Ketika menyangkut bayi dan ibu, perawatan yang tepat di waktu yang tepat dan tempat yang tepat bisa membuat perbedaan," kata Omar Abdi, Deputi Direktur Eksekutif UNICEF.

"Sayangnya, jutaan bayi lahir kecil dan sakit serta ibu meninggal setiap tahun karena tidak menerima perawatan berkualitas, yang merupakan hak mereka dan tanggung jawab kita bersama," tuturnya.

Sesuai anjuran WHO, bayi harus mendapat ASI eksklusif selama enam bulan kehidupan pertamanya. Ini bertujuan untuk memaksimalkan tumbuh kembang serta menunjang kesehatan bayi. Terlebih bayi yang lahir prematur.

Ilustrasi bayi prematurIlustrasi bayi prematur/ Foto: iStock

Dijelaskan Dr. dr.Rinawati Rohsiswatmo, Sp.A(K), dalam buku ASI Untuk Bayi Prematur, masalah medis bayi prematur antara lain kondisi umum tidak stabil, sulit menjalani masa transisi dari tidur ke bangun maupun sebaliknya.

Juga masalah refleks mengisap, menelan, dan bernapas, serta kontrol fungsi gerak mulut kurang baik. Itulah sebabnya, menurut Rina, bayi prematur perlu diberi ASI segera setelah lahir.

"Bayi prematur rentan mengalami kurang gizi. Solusinya pemberian ASI sesegera mungkin, baik disusui secara langsung bila kondisi bayi stabil, dengan ASI perah (ASIP), atau melalui ASI donor bila ASI ibu tidak mencukupi," jelasnya.

Salah satu cara pemberian ASI pada bayi prematur adalah oral care. Yakni meneteskan atau mengoleskan kolostrum/ASI sebanyak 0,1 ml secara perlahan (minimal 10 detik) pada masing-masing selaput lendir yang melapisi bagian dalam pipi bayi, sehingga merangsang usus untuk mencerna tetesan kolostrum.


Penelitian menunjukkan, dampak positif memberi ASI pada bayi prematur dengan cara oral care antara lain:

1. Merangsang pengeluaran antibodi dan mencegah terjadinya kolonisasi bakteri pada orofaring (saluran mulut - tenggorokan).

2. Meningkatkan motilitas (kemampuan gerak) usus, sehingga mempercepat kemampuan bayi minum.

Lantas bagaimana kalau produksi ASI Bunda belum banyak setelah melahirkan? Jangan panik karena ini merupakan kondisi umum pada ibu yang melahirkan bayi prematur. Kabar baiknya, bayi prematur pun belum bisa menerima ASI terlalu banyak di hari-hari pertamanya.

Dianjurkan agar Bunda tetap tenang dan terus berusaha belajar memerah ASI. Bila perlu minta bantuan perawat, konsultan laktasi, atau dokter, agar sejalan dengan kebutuhan bayi. Yang pasti, Rina berpesan, jangan sia-siakan setiap tetesan ASI karena itu adalah sumber kehidupan bayi prematur.

Bunda, simak juga cara mengatasi bayi tongue tie dan lip tie, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(muf/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda