Jakarta -
Meghan Markle yang kini tengah berbahagia dengan kehadiran Archie Harrison Mountbatten-Windsor memang belum pernah memastikan dirinya seorang vegan. Tapi, dia diketahui mengonsumsi makanan berbasis tumbuhan. Harry pun kini dilaporkan mengurangi konsumsi daging dan memperbanyak makan sayur serta buah.
Jika memang Meghan dan Harry menerapkan pola makan vegan, apa pengaruhnya bagi si kecil Archie? Pada dasarnya, ketika menjadi
vegan, seseorang tidak membuat kesehatannya berisiko, demikian disampaikan Dr. Carrie Quinn, dokter anak dan direktur pusat pengasuhan anak di Mount Sinai.
"Pertanyaannya adalah apakah Anda mendapatkan jumlah yang tepat dan nutrisi yang cukup," kata Quinn mengutip
New York Post.
Nutrisi yang Quinn maksud termasuk B12, asam lemak, yang cenderung kita peroleh dari mengonsumsi ikan dan telur. Kita bisa mendapatkan banyak zat besi dari daging. Meskipun, sayuran berdaun hijau juga kaya zat besi.
 Foto: Dominic Lipinski - WPA Pool/Getty Images |
Quinn mengatakan, untuk bayi baru lahir yang sedang
menyusui, pola makan mereka tergantung pada apa yang sang ibu konsumsi. Artinya, apabila Duchess of Sussex benar-benar menjalankan pola makan vegan alias tidak mengonsumsi daging, belum tentu si kecil Archie juga akan jadi seorang vegan.
"Ibu vegan harus berhati-hati dan memastikan apakah dia perlu tambahan suplemen vitamin dan mineral agar nutrisi dalam ASI-nya memenuhi kebutuhan si kecil," tambah Quinn.
Ahli nutrisi bernama Prof Mary Fewtrell dari University College London pernah mengatakan diet vegan identik dengan ketiadaan sejumlah nutrisi penting seperti vitamin B12, kalsium, seng dan protein.
"Kekurangan vitamin B12 itu adalah bahaya terbesar karena dapat memberikan efek mengerikan bagi otak, sistem saraf dan darah anak," katanya.
Sama halnya yang disampaikan Prof.Myriam Van Winckel. Menurutnya, ibu-ibu vegan yang menyusui anaknya bisa saja memicu defisiensi vitamin B12 pada buah hatinya.
"Karena sedari awal ibu mereka tak memiliki nutrisi ini dalam tubuhnya, yang kemudian 'ditularkan' lewat
ASI, bahkan ketika si ibu tidak memperlihatkan gejala defisiensi itu sendiri," paparnya mengutip
detikcom.
[Gambas:Video 20detik]
(rdn/rdn)