Jakarta -
Mungkin Bunda sudah akrab dengan istilah inisiasi menyusu dini (IMD). Ya, begitu bayi dilahirkan dengan normal, maka bayi langsung ditaruh di dada sang ibu. Kalau melahirkan dengan jalan operasi caesar, maka sang ayah yang menggantikan tugas sang ibu agar bayi bisa segera IMD.
Selain bonding, ternyata temuan dari studi terbaru yang diterbitkan oleh The Journal of Pediatrics menunjukkan bahwa ada manfaat lain dari pelaksanaan IMD di rumah sakit. IMD berkaitan penurunan tingkat kematian bayi dalam enam hari pertama setelah kelahiran.
Para penulis studi ini meneliti tren dalam persentase kelahiran di rumah sakit ramah-bayi antara 2004-2016, serta penerapan perawatan skin-to-skin pada jam pertama setelah kelahiran pada populasi A.S. dan di Massachusetts.
Para penulis melihat tren dalam Sudden Unexpected Infant Deaths (SUID) atau kematian mendadak pada bayi, termasuk asfiksia, dalam enam hari pertama setelah lahir selama periode waktu yang sama. Ada penurunan yang signifikan dalam kematian akibat SUID dalam enam hari pertama setelah kelahiran.
"Data ini datang sebagai berita sambutan dan harus meyakinkan kita bahwa inisiatif ini tidak mengakibatkan peningkatan kematian bayi - pada kenyataannya, justru sebaliknya," kata penulis utama studi Melissa Bartick, asisten profesor kedokteran Harvard Medical School, dan internis di Cambridge Health Alliance.
Studi baru oleh Bartick dan rekan menemukan bahwa kurang dari 1 persen kematian bayi mendadak yang tak terduga selama bulan pertama kehidupan sebenarnya terjadi selama enam hari pertama. Setelah skin-to-skin dengan ibu, tak ada bayi yang tercatat meninggal karena sesak napas, SUID.
"Kami sekarang mengakui bahwa praktik perawatan bersalin berbasis bukti untuk mendukung menyusui berhubungan dengan penurunan risiko kematian neonatal," kata rekan penulis studi, Lori Feldman-Winter, profesor pediatri di Cooper Medical School, Rowan University, dilansir laman
Harvard Medical School.
Simak juga video tentang perlengkapan ibu menyusui:
[Gambas:Video Haibunda]
(aci/som)