Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

7 Tips Penting Menyusui di Rumah Sakit Usai Melahirkan

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Minggu, 21 Jun 2020 08:32 WIB

Love and motherhood
Tips Penting Menyusui di Rumah Sakit Usai Melahirkan/ Foto: iStock
Jakarta -

Menyusui menjadi hal penting yang dilakukan ibu usai melahirkan. Bunda diharapkan melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) untuk membantu mempermudah pemberian ASI eksklusif.

IMD penting dilakukan selama satu jam setelah bayi lahir. Sebab, pada waktu itu bayi sangat aktif dan tanggap dan refleks mengisap (sucking reflex) sangat kuat.

Selama satu jam IMD, Bunda harus yakin ya. Jangan berikan makanan atau cairan lain selain ASI karena akan menghambat keberhasilan proses menyusui.

Proses menyusui pertama kali di rumah sakit umumnya dibantu dokter atau perawat. Ada 7 hal penting yang harus Bunda perhatikan saat menyusui di rumah sakit. Mengutip Parent, berikut 7 hal tersebut:

1. Jangan tunggu sampai mendapat bantuan

Perawat mungkin mengatakan Bunda telah menyusui dengan tepat. Namun, jika merasa masih sakit atau tak nyaman, jangan ragu untuk menghubungi konsultan laktasi ya.

"Jika puting terluka atau menurut dokter berat bayi kurang, sebaiknya hubungi konsultan laktasi. Jika kita merasa ada sesuatu yang salah, langsung ungkapkan karena itu bisa menyelamatkan kita dari masalah menyusui nantinya," kata Jaye Simpson, IBCLC, konsultan laktasi di Sacramento, California.

2. Cobalah menyusui dalam satu jam pertama usai melahirkan.

Cobalah lakukan hal ini usai melahirkan ya, Bunda. Sebab, dua jam kemudian, bayi akan sulit dibangunkan untuk disusui.

"Mungkin awalnya produksi ASI terlihat sedikit, tetapi ukuran perut bayi selama 1 atau 2 hari cukup untuk menerimanya," ujar Jenny Thomas, M.D, IBCLC, dokter anak di Franklin, Wisconsin.

Mothers breastfeed while dating a beautiful golden sunset, golden light shines on the mother and child.Ilustrasi ibu menyusui/ Foto: iStock

3. Minta bantuan suami

Jika memungkinkan, mintalah suami berada di samping Bunda saat bertemu konsultan laktasi, baik di rumah sakit atau sesudahnya. Suami bisa menjadi pemecah masalah yang baik saat istri merasa sangat kelelahan dan kurang tidur karena menyusui.

4. Fokus pada kaki bayi

Bayi selalu terlihat dalam kondisi baik ketika kaki mereka menyentuh sesuatu. Biarkan kaki bayi menyentuh kaki Bunda atau selipkan bantal di sebelahnya. Cara ini bisa bikin si kecil nyaman dan aman.

5. Hindari susu formula

Pada bayi baru lahir, paling baik disusui langsung oleh ibunya. Sebaiknya hindari menggunakan susu formula di awal kehidupan anak.

"Bahkan jika kamu tidak yakin berapa lama akan menyusui, lakukan semua yang kamu bisa saat di rumah sakit. Susu formula apa pun yang tidak diperlukan secara medis dapat mempengaruhi persediaan ASI," kata dokter anak, Laurie Jones, M.D., IBCLC.

6. Posisikan bayi dengan tepat

Saat menyusui di rumah sakit, posisikan hidung bayi ke puting ibu, dan perut bayi ke perut ibu. Pastikan posisi benar jadi bayi tidak perlu memutar kepalanya saat skin to skin. Lalu, arahkan puting Bunda ke hidungnya, bukan ke mulut supaya jadi bayi mulai mengangkat kepala dan membuka mulutnya lebar-lebar untuk menyusui.

7. Dorong mulut bayi ke puting

Jika Bunda menyusui sambil duduk tegak, maka dekatkan bayi ke payudara begitu mulutnya benar-benar terbuka. Tekan pelan di antara bahunya saat kita berusaha menopang payudara. Puting pun akan masuk ke mulut bayi. Jika puting terasa sakit, cobalah benarkan posisi pelekatan.

Simak juga tips memperbanyak ASI saat menstruasi, di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/kuy)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda