HaiBunda

MENYUSUI

Bolehkah Ibu Menyusui Minum Antibiotik?

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Jumat, 28 Feb 2020 09:24 WIB
Ilustrasi ibu menyusui/ Foto: iStock
Jakarta - Antibiotik dikenal sebagai obat ampuh yang bisa mengatasi berbagai penyakit. Tak hanya bagi anak, tapi juga pada ibu menyusui.

Pada ibu menyusui yang mengalami demam atau mastitis, dokter biasanya akan memberikan antibiotik untuk mengatasi sakitnya. Namun, pada beberapa wanita yang berkomitmen memberikan ASI eksklusif, akan muncul keraguan untuk menggunakan antibiotik sebagai obat.


Profesor obgyn di University of Kansas School of Medicine, Carl Weiner, M.D. mengatakan, sebenarnya hampir semua antibiotik aman dikonsumsi saat menyusui. Namun, ibu menyusui enggak boleh sembarangan minum antibiotik tanpa resep dokter.


"Sebaiknya konsultasikan ke dokter anak atau konsultan laktasi dalam memilih produk antibiotik yang aman," kata Weiner, dikutip dari Baby Centre.

Ada beberapa jenis antibiotik yang tidak aman diminum ibu menyusui. Misalnya, jenis quinolones yang dikaitkan dengan kerusakan tendon pada orang dewasa.

Dalam database National Library of Medicine's database, LactMed, antibiotik seperti fluconazole memang diberikan pada ibu menyusui, terutama untuk mengatasi thrush atau infeksi di payudara. Terkadang, obat ini tak hanya diberikan pada ibu, tapi juga pada bayinya.

Ilustrasi ibu menyusui/ Foto: iStock

Menurut Mayo Clinic, beberapa antibiotik yang aman dikonsumsi ibu menyusui adalah miconazole (monistat 3 yang digunakan dalam dosis kecil), clotrimazole (Mycelex dengan dosis kecil), penicillins (amoxicillin, ampicillin), dan cephalosporins (keflex).

Ada satu jenis antibiotik yang jarang diresepkan dan tidak boleh diberikan pada ibu menyusui, yaitu chloramphenicol. Obat ini digunakan untuk mengobati infeksi serius oleh bakteri yang tidak menyukai oksigen.

Jika diberikan pada ibu dan terkandung dalam ASI yang diminum bayi, bisa menyebabkan gangguan. Dapat terjadi penekanan sumsum tulang yang disebut sindrom bayi abu-abu.

"Ini adalah gangguan serius di mana fungsi enzim hati rusak dan akibatnya bayi mengalami tekanan darah rendah, membiru, dan bisa berakibat kematian," ujar dokter obgyn Dr.Judith Reichman, mengutip Today.


Jika Bunda diharuskan mengonsumsi antibiotik, sebaiknya lihat juga perubahan yang terjadi pada bayi. Misalnya, perubahan warna kotoran dan perilaku si kecil.

Beberapa bayi akan terlihat gelisah dan memiliki gejala sakit perut. Namun, bukan berarti kita harus berhenti menyusui ya. Sekali lagi, konsultasikan hal ini pada pakar laktasi dan dokter anak agar antibiotik yang diberikan sudah sesuai jenis dan dosisnya.

Bunda, simak juga perlengkapan wajib ibu menyusui, di video berikut:

(ank/rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Pernikahan Venus Williams Digelar Lima Hari di Rumah Rp160 Miliar, Kado Sang Adik Curi Perhatian

Mom's Life Annisa Karnesyia

Rumah Ditinggal Selama Liburan, Kulkas Dimatikan atau Tetap Menyala?

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Mewah! Momen Tasya Farasya Perlihatkan Rumah Barunya Hampir Jadi Usai Resmi Cerai

Mom's Life Annisa Karnesyia

15 Nama Anak Artis yang Lahir Desember dan Artinya

Nama Bayi Indah Ramadhani

Kisah Para Artis Alami Masalah Kesehatan usai Persalinan, Terbaru Nita Vior

Kehamilan Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

7 Fakta Stretch Mark saat Hamil yang Perlu Diketahui

Rumah Ditinggal Selama Liburan, Kulkas Dimatikan atau Tetap Menyala?

15 Nama Anak Artis yang Lahir Desember dan Artinya

Bacaan Doa Akhir dan Awal Tahun Baru 2026 serta Waktu Terbaik Membacanya

Pernikahan Venus Williams Digelar Lima Hari di Rumah Rp160 Miliar, Kado Sang Adik Curi Perhatian

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK