Jakarta -
Merokok sudah tentu merugikan dan tidak baik untuk kesehatan ya, Bunda. Lalu bagaimana jika merokok di masa menyusui? Adakah dampaknya pada bayi?
Dijelaskan ahli pediatri, Karen Richardson Gill, MD, FAAP, merokok di masa menyusui tidak hanya mentransmisikan bahan kimia berbahaya ke bayi melalui ASI, tetapi juga dapat memengaruhi pasokan ASI tersebut. Yang menyebabkan ibu memproduksi ASI lebih sedikit.
"Wanita yang merokok lebih dari 10 batang sehari mengalami pengurangan suplai susu dan perubahan komposisi susu," jelas Richardson, dilansir
Health Line.
Richardson menambahkan, ibu menyusui yang merokok bisa menyebabkan bayinya mengalami perubahan pola tidur. Selain itu, bayi yang terpapar asap rokok melalui pemberian ASI lebih rentan terhadap sindrom kematian bayi mendadak (SIDS) dan perkembangan penyakit terkait alergi seperti asma.
"Nikotin yang ada dalam
ASI dapat menyebabkan perubahan perilaku pada bayi seperti lebih sering menangis," tutur Richardson.
Bahaya Asap Rokok bagi Ibu Menyusui & Bayi: Sebabkan Kolik hingga Kematian/ Foto: iStock |
Senada dengan hal tersebut, berdasarkan ulasan yang dilansir Kelly Mom, bayi dan anak-anak yang terpapar asap rokok memiliki risiko terkena pneumonia, asma, infeksi telinga, bronkitis, infeksi sinus, iritasi mata, dan infeksi saluran napas yang jauh lebih tinggi.
Sementara itu, kolik atau sering menangis tanpa sebab lebih sering terjadi pada bayi yang orang tuanya merokok, atau jika seorang ibu merokok di masa menyusui. Para peneliti meyakini, nikotin yang ditransfer ke dalam ASI membuat bayi kesal, itu sebabnya bayi yang orang tuanya merokok cenderung lebih rewel.
Disebutkan juga, ibu yang merokok mungkin kurang mampu mengatasi bayi yang kolik. Maka dari itu, hal terbaik yang harus dilakukan dalam masa menyusui adalah berhenti merokok. Jika merasa sulit, konsultasikan hal ini pada dokter agar mendapat bantuan medis.
Simak juga hal mengenai Corona yang perlu Bunda tahu dalam video ini:
(yun/muf)