
menyusui
10 Makanan yang Bagus untuk Ibu yang Menyusui Bayi Kuning
HaiBunda
Senin, 20 Nov 2023 14:15 WIB

Daftar Isi
Saat bayi kuning, kekhawatiran ibu menyusui biasanya meningkat. Mereka kerap lupa dengan memaksimalkan asupan meski tetap harus menyusui. Agar tetap terpenuhi dengan baik nutrisinya, simak makanan yang bagus untuk ibu yang menyusui bayi kuning yuk, Bunda.
Penyakit kuning adalah penumpukan bilirubin dalam darah. Bilirubin adalah pigmen kuning yang dilepaskan selama pemecahan sel darah merah. Terlalu banyak pigmen ini menyebabkan kulit, mata, dan gusi menjadi kuning. Hati biasanya menyaring bilirubin dari darah, jadi penyakit kuning biasanya berhubungan dengan penyakit atau kegagalan hati.
Mayoritas kasus penyakit kuning terjadi pada bayi baru lahir, anak kecil, serta remaja dan orang dewasa dengan gangguan kekebalan tubuh. Dalam kebanyakan kasus, kadar bilirubin dalam darah sebesar 2 hingga 3 miligram per desiliter (mg/dL) atau lebih tinggi akan menyebabkan gejala yang terlihat.
Ibu menyusui bayi kuning
Pada beberapa bayi baru lahir, hatinya belum cukup matang untuk mampu membuang kelebihan bilirubin dalam aliran darahnya. Ini dikenal sebagai hiperbilirubinemia. Hiperbilirubinemia adalah suatu kondisi dengan sel darah merah bayi mengambil pigmen kuning, yang dapat menyebabkan mata atau kulit tampak kekuningan.
Tubuh bayi sedianya menghasilkan bilirubin ketika menggantikan sel darah merahnya. Jika tidak ada masalah, berarti hati bayi sedang bekerja keras untuk mengeluarkan bilirubin dari aliran darah. Bilirubin kemudian tidak tinggal di tubuh bayi, tetapi bilirubin keluar melalui kotoran bayi.
Penyakit kuning pada bayi baru lahir dapat diobati dengan fototerapi. Perawatan ini menggunakan lampu khusus untuk mengubah bilirubin menjadi lumirubin, yang kemudian dapat dikeluarkan melalui empedu atau urine bayi.
Dalam kebanyakan kasus, penyakit kuning akan muncul pada hari kedua atau ketiga kehidupan bayi dan akan hilang dengan sendirinya. Bunda dapat membantu mengatasinya dengan memilih pola makan secara cermat seperti dikutip dari laman Uncostomary.
Makanan untuk ibu yang menyusui bayi kuning
Mengatasi penyakit kuning biasanya dibantu dalam penanganan medis. Ibu menyusui sedianya dapat membantu pemulihan dengan memberikan ASI terbaik melalui asupan sehat yang dikonsumsinya setiap hari.
Seperti diketahui bahwa makanan tertentu lebih mudah dicerna dan lebih ramah hati dibandingkan makanan lainnya. Dan, pola makan seseorang memainkan peran penting dalam pemulihan dan pencegahan penyakit kuning.
Peran hati sendiri sangatlah vital ya, Bunda. Karena, semua makanan dan minuman memerlukan hati untuk melakukan sejumlah pekerjaan tertentu.
Namun nutrisi dan bahan kimia yang berbeda dicerna dan dimetabolisme secara berbeda, membuat beberapa nutrisi dan bahan kimia lebih ramah hati dibandingkan yang lain seperti dikatakan Natalie Olsen, R.D, L.D, ACSM, EP-C, dikutip dari laman Medical News Today.Â
Jumlah pekerjaan yang harus dilakukan hati meningkat ketika makanan sulit dicerna. Hal ini terutama berlaku untuk gula, garam, dan lemak jenuh dalam jumlah besar. Racun, seperti alkohol dan beberapa obat, juga dapat merusak sel-sel hati selama metabolisme.
Penderita penyakit kuning biasanya disarankan untuk mengonsumsi makanan dan minuman yang membantu meningkatkan pencernaan dan metabolisme, melindungi hati dari kerusakan lebih lanjut, dan mendetoksifikasi hati.
Berikut ini beberapa makanan dan minuman yang bagus untuk pemulihan penyakit kuning:
1. Air
Tetap terhidrasi adalah salah satu cara terbaik untuk membantu hati pulih dari penyakit kuning. Air tidak hanya membantu memperlancar pencernaan, tetapi juga membantu hati dan ginjal mengeluarkan racun.
Kebanyakan orang harus minum setidaknya 64 ons atau kurang dari 2 liter air setiap hari.
Jika orang merasa rasanya hambar, mereka dapat mencoba menambahkan satu sendok teh atau lebih jus lemon, jeruk nipis, atau jeruk bali segar ke dalam air untuk menambah dosis antioksidan.
2. Buah-buahan
Buah-buahan mengandung antioksidan dan serat yang kuat dimana dapat membantu membatasi kerusakan hati selama metabolisme dan memperlancar pencernaan. Bunda dapat memilih blueberi, anggur, jeruk, lemon, dan pepaya.
3. Sayuran
Sayur-sayuran juga diketahui mengandung sejumlah nutrisi yang baik untuk hati serta serat yang bagus untuk membantu kesehatan. Bunda dapat menjadikan sayuran silangan seperti brokoli, kembang kol, dan kubis brussel, bayam, dan sawi sebagai menu asupan harian.
4. Biji-bijian utuh
Makanan gandum utuh mengandung banyak nutrisi yang ramah hati, termasuk lemak sehat, serat, antioksidan, dan mineral. Sebuah studi di 2013 menegaskan bahwa orang yang mengonsumsi oat yang kaya akan beta-glukan mengalami peningkatan fungsi hati setelah 12 minggu mengonsumsinya.
6. Kacang-kacangan
Kacang-kacangan utuh biasanya juga kaya serat dan lemak sehat. Studi menunjukkan bahwa kenari dan kacang lainnya bermanfaat bagi fungsi hati bila dikonsumsi secara teratur.
7. Protein tanpa lemak
Protein tanpa lemak termasuk tahu, kacang-kacangan, dan ikan memberikan lebih sedikit tekanan pada hati dibandingkan daging merah. Spesies ikan berminyak seperti salmon dan mackerel, mengandung omega-3 dan zinc yang membantu metabolisme asam lemak, karbohidrat, dan protein.
8. Teh herbal
Teh herbal diketahui mengandung antioksidan dosis tinggi sehingga dapat membantu merangsang pencernaan. Berbagai teh herbal bisa didapatkan di toko ataupun secara online.
9. Kopi herbal
Kafein juga diketahui dapat membantu pemulihan kesehatan. Dalam jumlah sedang, kopi telah terbukti membantu mengurangi risiko penyakit hati, termasuk kanker dan fibrosis (jaringan parut) serta memperlambat perkembangan penyakit tersebut.
10. Madu
Selain menjaga imunitas tubuh, mengonsumsi madu juga dapat menyehatkan pencernaan. Mengonsumsinya dalam jumlah cukup bisa membantu pemulihan penyakit kuning.
![]() |
Makanan yang perlu dihindari ibu saat menyusui bayi kuning
Selain mengonsumsi makanan sehat di atas, Bunda sebaiknya juga menghindari makanan seperti di bawah ini:
1. Karbohidrat olahan
Makanan yang dipanggang, roti putih, dan pasta semuanya mengandung gula rafinasi dalam jumlah tinggi. Terlalu banyak gula dikaitkan dengan sejumlah kondisi kesehatan yang mengganggu fungsi hati, termasuk diabetes tipe 2 dan obesitas.
2. Makanan kemasan
Banyak makanan kemasan dan kalengan atau asap terutama daging dan sayuran kalengan mengandung pengawet tingkat tinggi. Pengawet ini biasanya berbentuk garam, seperti nitrat dan sulfat. Garam membuat tubuh dehidrasi, mempersulit pencernaan dan metabolisme serta memberikan tekanan pada hati.
3. Lemak jenuhÂ
Makanan yang digoreng, berminyak, dan cepat saji mengandung banyak lemak jenuh dan lemak trans yang sulit dicerna, terutama yang dibuat dengan minyak nabati.
4. Ikan atau kerang mentah atau kurang matang
Ikan dan kerang mentah atau kurang matang mungkin mengandung racun yang dapat merusak hati dan organ pencernaan lainnya. Ada juga risiko mengandung virus, bakteri, dan parasit yang dapat menginfeksi hati.Â
5. Daging sapi
Daing mengandung asam amino dan lemak hewani tingkat tinggi yang sulit dicerna dan membebani hati yang rusak. Sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa daging tanpa lemak, seperti unggas dan ikan, serta protein nabati, seperti kacang-kacangan dan tahu, merupakan sumber protein yang lebih ramah hati.
Semoga informasinya membantu ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
3 Cara agar Si Kakak Tetap Anteng saat Bunda Menyusui Si Kecil

Menyusui
6 Manfaat Menyusui, Salah Satunya Cegah Depresi Usai Melahirkan Bun

Menyusui
Menyusui Bisa Menghemat Rp 37 Juta dalam 6 Bulan Lho

Menyusui
Ibu Menyusui Makan Pedas Bisa Picu Bayi Diare?

Menyusui
Tips Agar Bunda Selalu Fit Selama Menyusui


7 Foto
Menyusui
7 Potret Terbaru Aurel Hermansyah, Sukses Turunkan BB hingga 15 Kg saat Menyusui Anak Kedua
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda