HaiBunda

MENYUSUI

4 Alasan Mengapa Bunda Perlu Membangunkan Bayi untuk Menyusu

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Kamis, 27 Aug 2020 17:10 WIB
4 Alasan Mengapa Bunda Perlu Membangunkan Bayi untuk Menyusu/ Foto: iStock
Jakarta -

Jika Bunda telah membaca pedoman menyusui, pastinya Bunda tahu kalau bayi disusui setidaknya 8 - 12 kali sehari. Lalu, jarak atau interval waktu menyusui sekitar 2 hingga 3 jam.

Pertanyaannya, apakah kita perlu membangunkan bayi untuk menyusu? Jay L. Hoecker, M.D. dari Mayo Clinic menjelaskan bahwa ini bisa tergantung pada usia, berat badan, dan kesehatan bayi secara keseluruhan.

Nah, selain faktor yang disebutkan di atas, ada empat alasan lagi mengapa Bunda perlu membangunkan bayi untuk menyusu, berikut alasannya:


1. Perut bayi mudah dikosongkan

Mengutip dari What to Expect, pada usia 2 minggu, ukuran lambung bayi hanya sedikit lebih besar dari bola ping-pong. Ini berarti bayi memiliki kebutuhan fisiologis untuk menyusu setiap dua hingga tiga jam. Dengan memberikan ASI tepat waktu, maka perut bayi mudah dikosongkan.

2. Bayi mungkin tertidur karena lapar

Seringkali, bayi akan mengirimkan isyarat lapar seperti bibir, rooting, dan hisapan jari. Belum lagi tangisan saat perut mereka kosong, menandakan Bunda harus menyusui. Tapi selama beberapa minggu pertama, bayi terlihat selalu mengantuk di rumah, bayi terkadang bisa tertidur karena alarm makannya atau sedang lapar.

4 Alasan Mengapa Bunda Perlu Membangunkan Bayi untuk Menyusu/ Foto: iStock

3. Bayi perlu menambah berat badan

Hoecker menjelaskan bahwa dalam minggu pertama, bayi akan mengalami penurunan berat badan. Oleh karena itu penting untuk menyusui, agar berat badan bayi kembali naik.

"Kebanyakan bayi baru lahir mengalami penurunan berat badan dalam beberapa hari pertama setelah lahir. Sampai bayi Anda mendapatkan kembali berat badan yang hilang ini, penting untuk sering menyusui," tulis Hoecker.

4. Bunda perlu meningkatkan suplai ASI

Tidak cukup sering menyusu dapat memperlambat produksi ASI Anda. Saat mulai menyusui, Bunda baru saja membangun siklus supply and demand. Kondisi ini yang terus memompa keluar ASI dalam jumlah yang tepat untuk memenuhi kebutuhan bayi. Jika Bunda tidak membangunkan bayi, Bunda mungkin bisa mengurangi jumlah yang ASI hasilkan.

Terakhir, Hoecker mengingatkan penting bagi Bunda untuk mengenali tanda-tanda awal bayi merasa lapar. "Anda juga perlu perhatikan tanda-tanda awal rasa lapar, seperti aktivitas tangan ke mulut, lip smacking, dan lainnya," ujarnya.

Simak juga tips memperbanyak ASI pada saat menstruasi:



(aci/rap)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya

Parenting Nadhifa Fitrina

Cara Diet Aktor Korea Yoon Si Yoon untuk Turunkan BB 5 Kg dalam 1 Hari

Mom's Life Arina Yulistara

Kenali Penyebab Hipertensi di Usia Muda & Cara Pencegahannya

Mom's Life dr. Bonita Effendi, Sp. P.D, BMedSc, M.Epid

Ciri-ciri Orang Cerdas, Kerap Ucapkan 20 Kalimat Ini

Mom's Life Amira Salsabila

Potret Ade Govinda & Indiarisa Sambut Kelahiran Anak Pertama, Banjir Ucapan dari para Musisi

Kehamilan Pritadanes

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Seberapa Besar Peluang Hamil Anak Kembar dari 1 Embrio Melalui IVF? Simak Kata Ahli

Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya

Cara Diet Aktor Korea Yoon Si Yoon untuk Turunkan BB 5 Kg dalam 1 Hari

Potret Jo Yuri, Pemeran Player 222 di Squid Game yang Aslinya Mantan Member Girlgroup

Terpopuler: Deretan Artis Indonesia Ganti Profesi saat Pindah ke Luar Negeri

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK