menyusui
Manfaat dan Kerugian Empeng Bayi, Bunda Perlu Tahu
Rabu, 23 Dec 2020 13:20 WIB
Bayi secara alami suka mengisap karena mengisap adalah refleks alami yang membantu bayi menjadi lebih tenang. Karena itu, tak sedikit ibu yang menggunakan empeng untuk menenangkan bayi yang rewel atau menangis.
"Setiap anak berbeda-beda dan beberapa bayi dapat menenangkan diri sendiri tanpa empeng, tetapi bagi yang lain, empeng bisa sangat membantu," kata dokter anak di Rumah Sakit Anak Toronto, Natasha Saunders, dikutip dari Today's Parent.
Namun pertimbangan untuk memberikan empeng pada si kecil pun tergantung orang tua, Bunda. Alat yang biasa terbuat dari silikon ini aman, tapi juga bisa menimbulkan risiko jika digunakan dengan tidak tepat.
Kapan mengenalkan empeng pada bayi?
Kebanyakan para ahli merekomendasikan untuk menunggu sampai kira-kira empat minggu setelah anak mengenal air susu ibu (ASI) pertama kali sebelum mengenalkan empeng, Bunda. Hal ini diperhitungkan karena adanya kekhawatiran dapat mengganggu pelekatan saat menyusui, serta menghindari risiko menurunkan suplai ASI karena bayi jadi kurang dan jarang menyusu langsung pada payudara.
"Idealnya, bayi yang lahir cukup bulan harus sudah disusui ASI sebelum Anda menawarkan empeng," ujar Saunders.
Selain itu, organisasi Canadian Pediatric Society (CPS) pun merekomendasikan orang tua untuk menunggu penggunaan empeng hingga proses menyusui sudah berjalan dengan baik, Bunda. Namun, hal ini menjadi pengecualian jika bayi memiliki kondisi tertentu seperti lahir prematur karena belum mampu menghisap ASI secara langsung.
Menurut CPS, memberi empeng pada bayi menjadi salah satu jenis perawatan perkembangan rutin untuk bayi prematur lho, Bunda. Alasannya, cara tersebut dapat memberikan kenyamanan yang dibutuhkan bayi, terutama saat mereka berada di dalam inkubator dan jauh dari perhatian ibunya.
Ditambah lagi, penelitian juga menunjukkan bahwa bayi prematur yang menggunakan empeng untuk menyusu dapat meningkatkan berat badan lebih cepat, mengurangi risiko penyakit usus yang biasa terjadi pada bayi prematur, dan dapat keluar dari rumah sakit lebih cepat.
Manfaat pakai empeng
Ada beberapa manfaat memberikan empeng kepada bayi. Dikutip dari beberapa sumber, berikut ini manfaat yang didapat:
1. Mengurangi risiko SIDS
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh American Academy of Pediatrics (AAP) menunjukkan bahwa memberikan empeng pada bayi saat tidur di malam hari dapat membantu mengurangi risiko Sindrom Kematian Bayi Mendadak (SIDS).
"Meskipun tidak sepenting posisi tidur atau menghindari selimut, beberapa penelitian menunjukkan bahwa menghisap empeng memang membantu mencegah SIDS," ucap Saunders.
2. Memenuhi refleks mengisap
Bayi memiliki kebutuhan alami untuk menghisap, Bunda. Kebutuhan ini dapat diperoleh dan dipenuhi dari payudara saat menyusu atau menggunakan empeng, namun pastikan penggunaan empeng bukan sebagai pengganti waktunya bayi untuk menyusu ya, Bunda.
3. Membantu menenangkan bayi
Empeng memang dapat mendorong bayi untuk menenangkan diri, membantunya belajar mengendalikan perasaan, membuat rileks, dan merasa aman. Misalnya, membantunya menenangkan diri setelah penyuntikan, tes darah dan ketidaknyamanan selama penerbangan. Selain itu, juga membantu bayi tertidur.
Kerugian pakai empeng
Selain beberapa manfaat tersebut, pemakaian empeng juga dapat menimbulkan kerugian, Bunda. Mengutip dari berbagai sumber, berikut di antaranya:
1. Mengganggu proses menyusui
Menyusui adalah proses alami, tetapi mungkin perlu waktu beberapa saat ibu dan bayi untuk menguasainya. Karena itu, jika berniat untuk menyusui bayi secara langsung, tundalah penggunaan empeng selama beberapa minggu pertama agar mendapatkan pola menyusui yang baik, sehingga bayi akan lebih menyukai nyusu langsung dari puting ketimbang empeng.
2. Masalah telinga
Menurut sebuah penelitian, bayi yang menggunakan empeng hampir dua kali lebih mungkin terkena infeksi telinga ganda dibandingkan yang tak memakainya, Bunda.
"Mengisap empeng dapat menyulitkan saluran telinga untuk mengalir dengan baik," ucap Saunders.
3. Masalah gigi
Penggunaan empeng dalam jangka panjang dapat menyebabkan masalah pada gigi, Bunda. Secara normal, selama beberapa tahun pertama kehidupan, umumnya tidak menyebabkan masalah gigi. Namun, penggunaan empeng dalam jangka panjang dapat menyebabkan gigi anak tidak sejajar.
"Sebelum usia 2 tahun, masalah dengan pertumbuhan gigi biasanya akan pulih sendiri dalam waktu 6 bulan setelah menghentikan penggunaan empeng," kata Evelina Weidman Sterling, PhD, MPH, salah satu penulis Your Child's Teeth: A Complete Guide for Parents, dikutip dari WebMD.
4. Ketergantungan
Bayi mungkin akan jadi tergantung pada empeng jika ia terus-menerus diberikan, Bunda. Jika sudah seperti itu, si kecil mungkin akan selalu menangis saat dipisahkan dengan empeng, meskipun terlepas tanpa sengaja saat tertidur.
Tips menggunakan empeng
Jika Bunda sudah siap untuk mengenalkan empeng pada si kecil, berikut beberapa tips yang bisa dilakukan agar penggunaannya aman:
1. Perhatikan bahan dasarnya
Gunakan empeng yang terbuat dengan bahan dasar bebas bisphenol-A (BPA) ya, Bunda. Menurut penelitian, bahan tersebut dikhawatirkan dapat menimbulkan beberapa hal yang memengaruhi bayi.
2. Jangan gunakan empeng dengan tali
Beberapa empeng ada yang dikalungkan pada leher menggunakan tali, Bunda. Jangan lakukan ini ya Bunda karena berpotensi bahaya dan mencekik leher bayi.
3. Ukuran
Temukan ukuran yang tepat dan cocok dengan usia bayi agar saat penggunaannya bisa pas pada mulut.
4. Tidak berbagi
Jangan biarkan anak-anak berbagi empeng karena ini dapat menyebarkan kuman. Selain itu, cuci empeng dengan sabun dan air panas agar tetap bersih di sela-sela penggunaan.
5. Berikan empeng apa adanya
Berikan empeng apa adanya tanpa mengoleskan pemanis karena dapat merusak gigi bayi. Selain itu, pilih empeng dengan lubang ventilasi di pelindungnya supaya udara masuk.
6. Menunda
Saat anak rewel, cobalah untuk mengalihkan perhatiannya dengan hal-hal lain terlebih dahulu. Bunda perlu untuk menunda pemberian empeng di saat seperti ini agar anak tak ketergantungan pada empeng tiap kali menangis.
7. Ganti empeng
Agar lebih aman, gantilah empeng sesering mungkin, Bunda. Selain itu, perhatikan pula bila ada beberapa tanda-tanda kerusakan.
Tips bantu anak berhenti pakai empeng
Mengutip Mayo Clinic, risiko penggunaan empeng akan semakin besar dibandingkan manfaatnya seiring bertambahnya usia bayi. Sebagian besar anak berhenti menggunakan empeng sendiri antara usia 2 dan 4 tahun, lainnya membutuhkan bantuan untuk menghentikan kebiasaan tersebut.
Karena itu, berikanlah pujian padanya ketika memilih tidak menggunakan empeng. Apabila anak kesulitan melepaskan empeng, cobalah meminta bantuan dokter atau dokter gigi anak.
Penggunaan empeng ini membuat anak terus mengisap sehingga tulang rahangnya akan terus tertarik ke depan dan giginya akan mengikuti. Karena usia anak semakin tua, maka ini akan permanen dan sulit untuk diperbaiki ketika ia telah dewasa.
"Menjadi lebih rumit untuk memperbaiki masalah posisi apa pun dengan gigi," kata Tarra Elliott, pemilik Eglinton Way Dentistry di Toronto.
Pengenalan empeng pada awal terjadi dengan baik, maka Bunda juga perlu untuk melepaskannya dengan cara yang baik pula. Sebagaimana yang disarankan oleh Dokter keluarga Sumi Sexton, MD, berikut tips yang dapat dicoba untuk buat anak berhenti pakai empeng:
1. Tak memaksa
Ini mungkin kecil, tetapi bisa memengaruhi dan berperan besar dalam hidup anak, Bunda. Menurut Sexton, Bunda dapat meminta anak berhenti pakai empeng dengan cara lembut, tak memaksa, dan tiba-tiba.
"Jangan jadikan berhenti empeng menjadi perebutan kekuasaan, gunakan cara positif, bukan negatif. Anda dapat memasangkannya dengan ide-ide unik seperti "peri yang mengambil empeng"," tutur Sexton.
2. Pilih waktu yang tepat
Berhenti pakai empeng setelah bayi berusia 6 bulan, yakni saat risiko SIDS dan infeksi telinga menurun menjadi lebih mungkin. Jika Bunda ingin membantu anak melepaskannya secara perlahan, coba batasi penggunanya menjadi waktu tidur siang atau saat tidur saja.
3. Bersikaplah konsisten
Ingat, Bunda bukan menjadi satu-satunya orang yang akan menghabiskan waktu bersama anak selama proses berhenti pakai empeng. Oleh karena itu, pastikan siapapun yang ikut andil dalam membesarkan si kecil untuk mengikuti rencana Bunda.
"Pastikan semua pengasuh lainnya seperti orang tua, kakek nenek, pengasuh anak, dan lainnya berpegang pada rencana yang sama sehingga tidak ada yang bingung," kata Sexton.
Bunda, simak juga yuk cara aman cegah kehamilan untuk ibu menyusui dalam video berikut: