Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Amankah Ibu Menyusui Mendapat Vaksin COVID-19? Tidak Dilarang, Tapi...

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Rabu, 06 Jan 2021 07:00 WIB

happy family photo of mother and daughter breastfeeding her baby
Amankah Ibu Menyusui Mendapat Vaksin COVID-19? Tidak Dilarang, Tapi.../ Foto: iStock
Jakarta -

Pemerintah Indonesia tengah bersiap melakukan vaksinasi COVID-19 ke masyarakat, Bunda. Lalu apakah vaksin COVID-19 aman diberikan untuk ibu menyusui?

Secara umum, vaksin memang bisa diberikan pada ibu menyusui. Mengutip Medela, kebanyakan virus yang hidup di dalam vaksin telah terbukti tidak berpindah ke Air Susu Ibu (ASI). Artinya, vaksin-vaksin ini tidak menimbulkan risiko berbahaya bagi ibu menyusui dan bayinya.

Faktanya, ada bukti yang menunjukkan bahwa bayi yang disusui terkadang merespons imunisasi dengan lebih baik daripada bayi yang minum susu formula. Vaksinasi direkomendasikan sebagai tindakan pencegahan penyakit, Bunda.

Namun, pemberian vaksin COVID-19 pada ibu menyusui hingga kini memang masih diperdebatkan. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menjelaskan bahwa tidak ada data tentang keamanan vaksin COVID-19 pada ibu menyusui.

"Selain itu, tidak ada data tentang efek vaksin mRNA pada bayi yang disusui," demikian kata CDC.

Vaksin COVID-19 untuk ibu menyusui di berbagai negara

Di Amerika Serikat, ibu menyusui yang merupakan kelompok direkomendasikan untuk menerima vaksin COVID-19, dapat memilih untuk divaksinasi. Salah satu contohnya, ibu menyusui yang bekerja sebagai petugas kesehatan.

Dilansir Today Parents, CDC Amerika Serikat mengatakan bahwa ibu hamil dan menyusui bisa memutuskan sendiri untuk divaksinasi. Keputusan ini bisa diambil setelah mendiskusikan manfaat dan risiko dengan dokter, American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), dan Society for Maternal and Fetal Medicine.

Otoritas kesehatan masyarakat dari berbagai negara telah mempertimbangkan risiko dan manfaat tentang keamanan vaksin untuk ibu menyusui dan hamil. Di Inggris, pejabat kesehatan memutuskan bahwa tanpa informasi detail, ibu hamil dan menyusui tidak bisa mendapatkan vaksin.

Bunda perlu tahu, sejauh ini uji klinis vaksin buatan Pfizer dan BioNTech tidak mengikutsertakan wanita hamil atau menyusui. Perusahaan mengatakan bahwa data yang tersedia sejauh ini tidak cukup untuk menentukan risiko vaksin pada ibu hamil.

Di Kanada, National Advisory Committee on Immunizations (NACI) memutuskan bahwa vaksin COVID-19 tidak boleh ditawarkan pada populasi yang dikecualikan dari uji klinis, sampai bukti lebih lanjut ditemukan. Namun, pernyataan resmi selanjutnya mengatakan, yang terpenting adalah melakukan penilaian risiko untuk setiap orang.

Kapan sebaiknya vaksin COVID-19 diberikan?

Satuan Tugas COVID-19 untuk American Society for Reproductive Medicine menjelaskan bahwa mereka tidak melarang pemberian vaksin pada pasien yang berencana untuk hamil, sedang hamil, atau tengah menyusui. Ada kemungkinan besar vaksin yang diberikan selama kehamilan bisa efektif dibandingkan ketika diberikan saat menyusui.

"Bayi akan mendapatkan perlindungan pasif yang lebih kuat melalui plasenta daripada ASI," kata Deshayne Fell, profesor epidemiologi di University of Ottawa.

Vaksinasi ibu hamil untuk pertusis (batuk rejan) dan influenza umumnya diberikan pada trimester dua dan awal trimester tiga kehamilan. Ada antibodi yang melewati plasenta dan bayi bisa lahir dengan perlindungan.

Bayi yang lahir tersebut berisiko lebih rendah terkena flu dan pertusis selama beberapa bulan pertama kehidupannya. Namun, pemberian vaksin COVID-19 masih perlu dilihat lebih lanjut untuk melihat reaksi serupa.

Sebuah penelitian pada November 2020 menunjukkan, ibu menyusui bisa mengatasi infeksi COVID-19 dengan meneruskan antibodi pada bayinya melalui ASI. Tetapi, tim peneliti belum mengetahui berapa banyak perlindungan pasif yang bisa didapat bayi dalam kandungan dari seorang ibu yang menerima vaksin COVID-19.

MenyusuiIlustrasi ibu menyusui/ Foto: iStock

Vaksin COVID-19 pada ibu hamil dan menyusui

Ibu hamil dan menyusui memiliki risiko tertular COVID-19, sama seperti orang lain. Menurut CDC, ibu hamil berisiko dirawat di rumah sakit menggunakan ventilator dan meninggal karena COVID-19, dibandingkan wanita dengan usia dan status kesehatan yang sama, tapi tidak hamil.

"Sejauh ini, tidak ada uji klinis besar dari vaksin yang menyertakan ibu hamil dan menyusui dan itu sangat mengecewakan," kata Dr. Geeta Krishna Swamy, obgyn di Duke Medical Center, melansir dari Telegraph Herald.

Perusahaan Pfizer dan BioNTech sebagai pembuat vaksin pertama untuk Amerika Serikat mengatakan, mereka sedang menyelesaikan tes pada hewan untuk memastikan keamanan sebelum memulai uji coba pada wanita hamil di awal tahun 2021. Sementara itu, vaksin Moderna menurut tinjauan Food and Drug Administration (FDA), disimpulkan bahwa vaksin tidak membahayakan reproduksi dan perkembangan janin.

Swamy mengatakan bahwa dia tidak begitu khawatir dengan pemberian vaksin pada ibu menyusui. Kita baru bisa tahu apakah vaksin membahayakan bayi ketika masuk ke jaringan payudara lalu ke ASI dan dicerna bayi.

Pedoman dari kelompok obgyn AS menyimpulkan, jika tidak ada data khusus, seorang wanita hamil harus membuat keputusan individu untuk mendapatkan vaksin. ACOG merekomendasikan vaksinasi COVID-19 tidak boleh dilarang pada ibu hamil dan kelompok ibu menyusui.

Melansir The Guardian, para penggiat kesehatan mengklaim bahwa ibu menyusui menghadapi pilihan yang sulit antara memberikan asupan buah hati mereka secara alami atau diinokulasi untuk melawan COVID-19. Situs NHS sendiri menyarankan agar ibu menunggu sampai mereka berhenti menyusui sebelum mendapatkan vaksin COVID-19.

Dr Vicky Thomas dari The Hospital Infant Feeding Network (HIFN) mengatakan, dia memahami kekhawatiran para ibu. Namun, sejauh ini belum ada bukti bahwa vaksin COVID-19 akan berbahaya bagi ibu menyusui atau anak mereka.

"Vaksin adalah pertahanan terbaik melawan COVID-19. Tanpa bukti bahwa wanita tertentu tidak boleh mengaksesnya adalah tindakan yang tidak bertanggung jawab, terutama karena wanita merupakan mayoritas pekerja penting dalam pekerjaan berisiko tinggi," ujar Dr Hannah Barham Brown dari Women Equality Party.

Jika Bunda khawatir dengan pemberian vaksin COVID-19 pada ibu hamil, sebaiknya konsultasikan ke dokter ya. Bunda juga perlu mengumpulkan informasi terkait vaksinasi COVID-19.

Banner Maia Estianty Sembuh Covid-19Banner Maia Estianty Sembuh Covid-19/ Foto: Mia Kurnia Sari

Simak juga penjelasan tentang vaksinasi, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda