Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Ibu Menyusui dengan Payudara Implan, Bisakah Racuni Bayi?

Melly Febrida   |   HaiBunda

Selasa, 23 Feb 2021 09:51 WIB

Young mother breastfeeding  her newborn baby boy at home
Ilustrasi menyusui/ Foto: iStock

Kebanyakan wanita payudara implan tetap bisa menyusui, meskipun ada beberapa pengecualian. Ini semua tergantung dari keadaan asli payudara sebelum operasi dan kemungkinan jenis sayatan yang digunakan. Tapi, apakah implannya bisa pecah dan membahayakan bayi?

Holly Ernst, PA, asisten dokter obstetrics & gynecology di Santa Maria, California, mengatakan implan payudara dapat memengaruhi jumlah ASI yang dapat dihasilkan. Namun beberapa wanita suplai ASI-nya tidak terpengaruh sama sekali.

"Anda mungkin juga khawatir efek menyusui pada implan Anda.  Payudara Anda biasanya berubah bentuk dan ukurannya selama kehamilan dan setelah menyusui. Menyusui tidak akan memengaruhi implan Anda, tetapi ukuran dan bentuk payudara Anda secara keseluruhan mungkin berbeda," kata Ernst dikutip Health Line.

Ernst menjelaskan, biasanya posisi implan yang tidak mempengaruhi suplai ASI jika berada di belakang kelenjar susu atau di bawah otot dada. Namun, lokasi dan kedalaman sayatan saat operasi dapat memengaruhi kemampuan Bunda untuk menyusui. Pembedahan yang menjaga areola tetap utuh cenderung tidak menimbulkan masalah.

Sayatan yang dibuat di bawah payudara atau melalui ketiak atau pusar cenderung tidak mengganggu proses menyusui.

"Saraf di sekitar puting Anda berperan penting dalam menyusui.  Sensasi bayi yang menyusu pada payudara meningkatkan kadar hormon prolaktin dan oksitosin.  Prolaktin memicu produksi ASI, sementara oksitosin memicu produksi ASI.  Saat saraf ini rusak, sensasi berkurang," ujar Ernst.

Amankah bayi yang menyusu dari payudara implan? Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, belum ada laporan klinis terbaru tentang masalah pada bayi dari ibu dengan implan silikon.

Banner tanaman hias

"Tidak ada metode untuk mendeteksi secara akurat kadar silikon dalam ASI.  Namun, sebuah studi tahun 2007 yang mengukur tingkat silikon tidak menemukan tingkat yang lebih tinggi dalam ASI pada ibu dengan implan silikon dibandingkan dengan mereka yang tidak. Silikon adalah salah satu komponen dalam silikon," kata Ernst menjelaskan.

Begitu juga belum ada bukti meningkatnya risiko cacat lahir pada bayi dari ibu dengan implan payudara. Namun, implan payudara menimbulkan beberapa risiko, seperti; kemungkinan membutuhkan operasi tambahan untuk koreksi atau pengangkatan; kontraktur kapsuler, yang terjadi ketika jaringan parut terbentuk di sekitar implan sehingga menyebabkan terjepit; perubahan sensasi payudara dan puting; nyeri payudara, dan; pecahnya implan.

Sementara itu, Lesley Regan, Profesor Obstetri dan Ginekologi, dalam Your Pregnancy Week by Week, mengatakan wanita yang pernah menggunakan implan payudara kosmetik mungkin merasakan sangat lembut saat hamil karena jaringan payudaranya sendiri tumbuh.

"Kulit di atas payudara mungkin terasa kencang dan tidak nyaman juga," kata Regan.  

Simak informasi lain seputar menyusui di video berikut, Bun:

[Gambas:Video Haibunda]

(fia/fia)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda