Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Kunci Keberhasilan Ibu Menyusui Beri ASI Eksklusif 6 Bulan

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Jumat, 19 Feb 2021 18:08 WIB

Young mother, breastfeeding on sunset on quiet evening her little baby boy in sunny living room
Ilustrasi ibu menyusui/ Foto: Getty Images/iStockphoto/tatyana_tomsickova

Permasalahan menyusui memang seringkali membuat para ibu stres. Karenanya, dibutuhkan manajemen laktasi yang dapat membantu busui dalam mengelola proses menyusui yang dilewatinya.

Manajemen laktasi merupakan upaya yang dilakukan untuk membantu ibu mencapai keberhasilan dalam menyusui bayinya. Penerapan manajemen laktasi pun sebaiknya dilakukan sejak awal kehamilan hingga proses menyusui berlangsung.

Dalam manajemen laktasi, berbagai hal mengenai proses menyusui pun perlu dipelajari para ibu menyusui seperti mengetahui seluk beluk ASI eksklusif, teknik menyusui, memeras ASI, dan lainnya.

Menurut Nadine Rosenblum, koordinator program laktasi perinatal di The Johns Hopkins Hospital menerangkan bahwa masih banyak kesalahpahaman tentang menyusui dan kurangnya dukungan secara umum. Sehingga, banyak ibu yang berhenti menyusui atau menambahkan susu formula ketika mereka tidak perlu melakukannya, seperti dikutip dari laman Hopkinsmedicine.

"Selama kehamilan, sistem kekebalan bayi mempersiapkan diri untuk sumber makanan unik yang diproduksi ibunya yang dinamakan ASI. Itulah yang diharapkan tubuh bayi untuk dikonsumsi dan dimanfaatkan secara paling efektif," kata Rosenblum.

Dilanjutkan Rosenblum bahwa ASI bukanlah zat yang homogen. Ratusan nutrisi telah diidentifikasi dalam ASI, dan para peneliti masih menemukan banyak lagi. Kombinasi ini pun bersifat dinasi dan berubah berdasarkan kebutuhan bayi setiap harinya, pada setiap makanan dan setiap tahap kehidupan.

Banner Resep Telur

Jika udara di luar panas, ASI akan memiliki kandungan air yang lebih tinggi untuk menjaga bayi tetap terhidrasi. Jika bayi sedang dalam masa pertumbuhan, ASI juga akan memiliki lebih banyak protein dan lemak. Diet khusus ini mendorong pertumbuhan perkembangan bayi dan membantu sistem kekebalan bayi. 

Nah, dengan sederet keunikan dan manfaat yang ada di balik pemberian ASI, tentu saja Bunda tidak perlu khawatir kalau pemberian ASI tidak akan mencukupi kebutuhan gizi buah hati. Sebab, ASI memang telah didesain sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan bayi dengan segala limpahan nutrisi yang dikandungnya.

Klik di halaman selanjutnya ya, Bunda.

Simak tips menyusui lainnya di video berikut, Bun:

[Gambas:Video Haibunda]

TIPS SUKSES ASI EKSKLUSIF 6 BULAN

Mother breastfeeding her baby boy in arms, sitting on bed.

Ilustrasi ibu menyusui/ Foto: Getty Images/iStockphoto/tatyana_tomsickova

Bunda hanya perlu menerapkan manajemen laktasi agar proses menyusui berjalan lancar. Salah satunya dengan mempersiapkan fase menyusui dengan baik sejak awal kehamilan. Di antaranya dengan mempersiapkan payudara yang optimal untuk menghadapi masa menyusui setelah melahirkan, seperti dikutip dari laman Pedsinreview.

Tak kalah penting, Bunda juga perlu memikirkan bagaimana pemberian ASI agar berjalan optimal. Seringkali, para ibu baru berpikir apakah ASI yang diberikannya cukup atau tidak untuk bayinya. Namun, perlu Bunda ketahui bahwa untuk bayi yang sehat, tidak diperlukan adanya tambahan cairan, makanan, atau vitamin yang diperlukan selama 6 bulan pertama menyusui.

Bayi yang disusui pun tidak perlu diberikan susu botol dan bahkan bayi dapat meminum ASI dari cangkir dalam waktu sekira 6 bulan, ketikan cairan lain mulai diberikan.

Kemudian, hal lain yang perlu Bunda ketahui untuk menyukseskan proses menyusui dalam manajemen laktasi yakni seberapa sering dan berapa lama proses menyusui harus berlangsung.

Terkait hal ini, biasanya setelah melahirkan ibu dan bayi akan terjaga selama 1 sampai 2 jam dan kemudian mengantuk. Di rumah sakit, bayi cukup bulan sering menunjukkan sedikit minat untuk menyusu selama 24 hingga 48 jam ke depan.

Begitu bayi menjadi lebih terjaga, pemberian ASI cenderung sangat sering yakni 8 hingga lebih dari 12 kali per 24 jam di siang dan juga malam hari. Penting sekali pada tahap awal ini agar Bunda memastikan si kecil memiliki teknik latch on atau pelekatan yang baik guna mencegah berbagai permasalahan menyusui seperti puting nyeri, pembengkakan, dan lainnya.

Ya, menyusui memang merupakan proses yang cukup kompleks. Bunda pun dituntut untuk mengetahui berbagai hal termasuk anatomi payudara dan bagaimana payudara menghasilkan ASI di mana hal ini sangat membantu para ibu mengerti proses kerja menyusui dan pada akhirnya dapat menyusui secara eksklusif, seperti dikutip dari laman IDAI.

Sebagai tambahan, Bunda pun dapat melakukan beberapa hal berikut ini:

1. Upayakan melakukan IMD setelah melahirkan. Biarkan bayi menyusu sesegera mungkin setelah bayi lahir dalam 1 jam pertama karena bayi baru lahir sangat aktif dan tanggap dalam 1 jam pertama. Setelah itu, bayi akan mengantuk dan tertidur. Bayi juga memiliki refleks menghisap sangat kuat pada saat itu.

Proses menyusui sendiri akan dimulai segera setelah bayi lahir dengan membiarkan bayi diletakkan di dada ibu sehingga terjadi kontak kulit ke kulit. Bayi akan mulai merangkak untuk mencari puting ibu dan menghisapnya. Kontak kulit dengan kulit ini akan merangsang aliran ASI, membantu ikatan batin ibu dan bayi serta perkembangan bayi.

2. Yakinkan diri bahwa hanya ASI makanan pertama dan satu-satunya bagi bagi Bunda. Tidak ada makanan atau cairan lain yang diberikan karena akan menghambat keberhasilan proses menyusui. Ini adalah kunci penting untuk sukses menyusui.

3. Susui bayi sesuai kebutuhannya sampai puas. Bila bayi puas, maka ia akan melepaskan puting dengan sendirinya.

4. Untuk awal, Bunda bisa jadwalkan sesi pumping untuk memancing produksi ASI.

Semoga membantu ya, Bunda. Selamat meng-ASI-hi!


(fia/fia)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda