MENYUSUI
5 Cara Bedong Bayi yang Benar agar Si Kecil Nyaman dan Tidak Rewel
Annisa Karnesyia | HaiBunda
Rabu, 15 Sep 2021 18:05 WIBMembedong bayi baru lahir adalah tradisi turun-menurun yang sering dilakukan para Bunda di seluruh belahan dunia. Mereka percaya bahwa cara bedong bayi yang benar bisa membuat buah hati nyaman.
Bedong dilakukan dengan cara 'membungkus' tubuh bayi di dalam lipatan kain. Saat dibedong, hanya kepala bayi yang dibiarkan bebas.
Teknik bedong biasanya dilakukan untuk memberikan kenyamanan pada bayi baru lahir seperti saat dia masih di dalam kandungan. Saat tubuh bayi dibungkus kain atau selimut lembut, dia akan merasa hangat sehingga tak mudah rewel.
Manfaat bedong bayi
Bedong pada bayi masih sering digunakan untuk beragam alasan. Teknik ini sebenarnya bisa memberikan manfaat untuk buah hati lho, Bunda. Dilansir What to Expect, berikut tiga manfaat bedong bayi:
1. Bedong bisa membuat bayi merasa nyaman dan aman untuk beradaptasi pada kehidupan di luar rahim ibunya.
2. Bedong bisa mencegah bayi mengayunkan lengan dan kakinya, yang dapat memicu refleks kaget hingga membangunkan anak.
3. Bedong dapat membuat tubuh bayi hangat sampai alat pengatur suhu dalam tubuhnya bekerja.
Dokter anak di Austin Regional Clinic, Dr. Kimberly Edwards, tidak menyarankan bedong pada bayi. Meski begitu, dia mengatakan bahwa bedong bisa memberikan manfaat bila dilakukan dengan benar. Teknik bedong tidak akan mengganggu tidur pada beberapa bayi dan mencegah mereka jadi rewel, Bunda.
"Ketika cara bedong bayi dilakukan dengan benar, ini bisa menenangkan bayi," kata Edwards, dikutip dari Healthline.
Risiko bedong bayi
Meski boleh dilakukan pada bayi baru lahir, bedong tetap bisa meninggalkan risiko nih. Mengutip Healthline dan buku 99 Mitos Seputar Kehamilan oleh Yazid Subakti & Deri Rizki Anggarani, berikut 7 risiko bedong pada bayi:
1. Bayi akan kesulitan bergerak karena tubuhnya dibalut kain dan dipaksa untuk lurus. Padahal, di awal kehidupannya dia harus berlatih menggerakkan ototnya.
2. Napas bayi mungkin terbatasi karena lilitan kain menekan bagian dadanya.
3. Peredaran darah menjadi terganggu karena bedong membuat bayi berada di posisi tetap tanpa gerakan.
4. Membatasi komunikasi dan ekspresi, misalnya bayi ingin menggeliat saat menghindari popok basah.
5. Membatasi respons terhadap lingkungan. Bayi juga tidak bisa menghindar dari gigitan semut, nyamuk, atau ganjalan benda di bawah punggung.
6. Bisa berisiko mengalami Sudden Death Infant Syndrome (SIDS) atau sindrom kematian mendadak bayi.
7. Bisa mengalami displasia pinggul karena kaki dipaksa lurus dan rapat, sehingga persendian bisa terkilir dan tulang rawan menjadi rusak.
Prinsip bedong bayi
Prinsip dari cara bedong bayi yang benar adalah tidak memaksa. Artinya, Bunda tidak boleh melilit anak terlalu kencang dengan kain atau selimut.
Menurut dr.Reisa Broto Asmoro, sebenarnya tujuan utama dari membedong bayi adalah untuk memberikan si kecil kehangatan. Bukan untuk mencegah gerakan bayi yang terlalu berlebihan.
"Itulah sebabnya bedong tidak boleh terlalu kencang, cukup sewajarnya saja," ujar Reisa, dalam program dr.Oz Indonesia di Trans TV, beberapa waktu lalu.
Reisa menambahkan, saat membedong bayi, kita biasanya hanya tahu bahwa kakinya harus diluruskan, agar nanti kaki bayi tidak bengkok. Padahal, itu semua hanya mitos ya, Bunda. Bedong bayi tidak bisa mencegah kaki bayi bengkok karena dibedong atau tidak, kaki bayi akan tumbuh lurus, kecuali dia mengalami penyakit tertentu.
"Jangan sekali-sekali mencoba untuk meluruskan kaki bayi, cukup ditahan saja, kemudian kita ikat, meskipun dia sedang tertekuk, biarkan dia lurus dengan alami, kemudian kita ikat bagian bawahnya dan jangan terlalu kencang," kata Reisa.
"Kalau dia kakinya mau bengkok-bengkok enggak masalah, karena tujuan bedong untuk menghangatkan," sambungnya.
Cara bedong bayi
Sebelum membedong bayi, ada baiknya Bunda bertanya dulu ke pakar atau dokter ya. Jangan sembarangan membedong bayi bila tidak tahu tekniknya.
Nah, berikut cara bedong bayi yang benar:
1. Cari tempat yang permukaannya rata
Lebarkan kain bedong bayi dengan satu sudut mengarah ke atas di permukaan yang rata, misalnya bagian tengah tempat tidur. Kemudian, lipat sudut atas kain ke bawah sekitar 6 inci.
2. Tempatkan bayi di atas kain
Letakkan bayi di atas kain bedong. Kepala harus berada di tepi selimut yang sudah dilipat. Sementara itu, tubuhnya harus memanjang lurus menuju sudut bawah kain.
3. Luruskan lengan kiri
Ambil sisi kiri selimut dan bungkus atau lipat di atas lengan kiri dan dada bayi. Selipkan kain tersebut di bawah lengan kanan dan punggungnya. Pada titik ini, lengan kiri bayi akan tertutup tetapi lengan kanannya akan bebas.
4. Luruskan lengan kanan
Lipat sudut bawah kain ke atas tubuh bayi dan selipkan di bawah lipatan pertama, yakni di bawah dagunya. Luruskan lengan kanan bayi dan tarik sisi kanan kain ke atas tubuh bayi dan selipkan di bawah sisi kirinya.
5. Rapihkan bagian bawah kain
Putar bagian bawah kain dan selipkan di bawah tubuh bayi. Kain perlu dibuat longgar agar tidak menyesakkan buah hati ya, Bunda.
Jika bayi lebih merasa nyaman saat lengannya bebas, maka lepaskan satu atau dua selipan kain bedong di lengan. Bila Si Kecil merasa tidak nyaman dan rewel, segera lepaskan bedong dan jangan memaksanya.
Para pakar di American Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan bedong bayi yang masih menyusui bisa dihentikan ketika anak berusia dua bulan. Bedong sebaiknya tidak lagi dilakukan sebelum anak bisa berguling atau tengkurap, Bunda.
Simak juga cara keluarkan dahak pada bayi, dalam video berikut:
(ank/som)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Bayi Baru Lahir Bisa Bertahan 3 Hari Tanpa Minum ASI, Mitos atau Fakta?
Studi Ungkap Inisiasi Menyusu Dini Cegah Risiko Kematian Bayi Baru Lahir
4 Tips Lancar Menyusui Bayi Baru Lahir yang Perlu Bunda Tahu
5 Prinsip Menyusui Bayi Baru Lahir, Ibu Baru Mesti Tahu
TERPOPULER
Shanju Eks JKT 48 Rayakan Ultah Jonatan Christie Bareng Si Kecil di Paris, Ini Potret Bahagianya
1,3 Miliar Orang Diprediksi Idap Diabetes di 2050, Kenali Tandanya Sebelum Terlambat!
Psikolog Harvard Ungkap 7 Kalimat yang Sering Diucapkan Orang dengan EQ Rendah
Mengenal Aturan 25x1 Menit yang Bikin Anak Lebih Terbuka & Jujur pada Orang Tua
Sibuk Kerja, Ini Potret Inara Rusli Quality Time Bareng Anak-anak
REKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Skincare Bayi yang Aman untuk Kulit Si Kecil
Mutiara PutriREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Glitter Terbaik untuk Makeup Korean Look
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Shampo Anti Jamur untuk Anak, Aman untuk Kulit Kepala Si Kecil & Lembut
Nadhifa FitrinaREKOMENDASI PRODUK
15 Rekomendasi Maskara Waterpoof dan Bikin Lentik Tahan Lama
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Obat Maag Cair yang Aman untuk Anak, Pilih yang Terbaik & Ampuh untuk Si Kecil
KinanTERBARU DARI HAIBUNDA
Shanju Eks JKT 48 Rayakan Ultah Jonatan Christie Bareng Si Kecil di Paris, Ini Potret Bahagianya
1,3 Miliar Orang Diprediksi Idap Diabetes di 2050, Kenali Tandanya Sebelum Terlambat!
Film soal Anak Gaza The Voice of Hind Rajab Dapat Standing Ovation Terpanjang di Venice
Mengenal Aturan 25x1 Menit yang Bikin Anak Lebih Terbuka & Jujur pada Orang Tua
Sibuk Kerja, Ini Potret Inara Rusli Quality Time Bareng Anak-anak
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Tasya Farasya Ungkap Sifat Buruk Suami yang Selama Ini Tak Terlihat
-
Beautynesia
5 Kalimat yang Bisa Diucapkan Orangtua untuk Menenangkan Anak Tantrum Menurut Pakar
-
Female Daily
Bye Ketombe Membandel! Saatnya Rawat Scalp Barrier Lebih Menyeluruh
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
7 Momen Selena Gomez dan Benny Blanco Peluk-Cium di Emmy Awards 2025
-
Mommies Daily
11 Rekomendasi Skincare untuk Skin Barrier, Bisa Dipakai Usia 35 ke Atas