Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Inilah 8 Keuntungan Menyusui bagi Bunda, Mampu Cegah Kanker hingga Diabetes

Bella Barliana   |   HaiBunda

Minggu, 07 Nov 2021 18:25 WIB

ilustrasi menyusui
Ilustrasi ibu menyusui/Foto: iStock

Jakarta - ASI memang telah diakui memiliki banyak manfaat bagi bayi dan Bunda. Di satu sisi ASI memberikan nutrisi yang optimal untuk bayi, sedangkan menyusui juga memberikan manfaat kesehatan bagi Bunda.

Nah, dari berbagai manfaat menyusui bagi kesehatan ibu, ditemukan pula bahwa menyusui mampu mencegah risiko Bunda terkena kanker dan diabetes lho.

American Academy of Pediatrics merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dan terus berlanjut. Menyusui bisa dilakukan sampai setidaknya anak berusia 1 tahun atau sampai ibu dan bayi setuju untuk berhenti.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan lama waktu yang direkomendasikan untuk mulai menyusui adalah sejak satu jam setelah melahirkan untuk mendapat manfaat terbaik.

Dilansir dari Today’s Parent, ketika menyusui, tubuh Bunda akan melepaskan oksitosin, zat kimia yang menenangkan atau disebut sebagai 'hormon cinta'. Hal ini juga membantu rahim Bunda berkontraksi kembali ke ukuran biasanya.

Selain manfaat yang sudah disebutkan sebelumnya, masih ada berbagai manfaat menyusui untuk Bunda, yang dilansir dari Healthline. Simak selengkapnya di sini, yuk.

1. Menyusui dapat membantu mengatasi rasa sakit

Jika Bunda pernah menjalani operasi caesar, penelitian menunjukkan bahwa menyusui dapat membantu Bunda dalam mengatasi rasa sakit saat bekas sayatan ketika pulih. Sebuah studi tahun 2017 menemukan bahwa ibu yang menyusui selama dua bulan atau lebih setelah operasi caesar tiga kali lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami rasa sakit terus-menerus.

Banner 7 Warna Cat Rumah Terpopuler 2021Banner 7 Warna Cat Rumah Terpopuler 2021/ Foto: HaiBunda/Mia

2. Menyusui dapat mengurangi risiko depresi

Depresi postpartum (PPD) adalah jenis depresi yang muncul segera setelah Bunda melahirkan. Dilansir dari Today’s Parent, depresi akan menunjukkan perasaan sedih, lelah, kehilangan nafsu makan, sulit tidur, bahkan kesulitan menjalin ikatan dengan buah hati.

Namun, sebuah studi pada 2012 menemukan bahwa wanita yang menyusui selama empat bulan pertama kehidupan bayinya memiliki risiko lebih rendah terkena PPD. Namun, bagi Bunda yang mengalami depresi pascapersalinan lebih awal setelah melahirkan juga lebih cenderung mengalami kesulitan menyusui, atau melakukannya untuk durasi yang lebih singkat.

3. Menyusui dapat cegah penyakit kanker

Saat menyusui, hormon Bunda akan mengalami perubahan. Hal ini lah yang menyebabkan Bunda menikmati beberapa bulan tanpa menstruasi setelah kehamilan. Tetapi, ada manfaat yang lebih besar dari perubahan hormon, yakni penurunan risiko kanker.

Penelitian menunjukkan bahwa Bunda yang menyusui, terutama selama lebih dari setahun akan mengurangi risiko kanker payudara. Semakin lama Bunda menyusui, semakin rendah juga risiko Bunda untuk terkena kanker ovarium, dengan mencegah ovulasi.

Sebagian besar wanita yang menyusui mengalami perubahan hormonal selama menyusui dan dapat menunda periode menstruasi. Hal ini dapat mengurangi paparan hormon seperti estrogen, yang dapat meningkatkan pertumbuhan sel kanker payudara.

Selain itu, selama kehamilan dan menyusui, Bunda berkontribusi dalam pembuangan jaringan payudara dengan sel-sel DNA rusak.

"Penumpahan ini dapat membantu menghilangkan sel-sel dengan potensi kerusakan DNA sehingga mengurangi risiko Anda terkena kanker payudara," ujar seorang ahli diet kesehatan, Lindsey Wohlford, yang dikutip dari MD Anderson.

Perubahan faktor gaya hidup juga berperan dalam mengurangi risiko kanker, seperti yang dikutip dari Parents.

Ketika menyusui, Bunda cenderung mengikuti gaya hidup sehat, seperti berhenti merokok dan minum serta lebih banyak mengonsumsi makanan bergizi, yang dapat mencegah munculnya sel kanker pada tubuh.

4. Menyusui dapat melindungi jantung

Menyusui juga baik untuk menjaga kesehatan jantung Bunda. Dilansir dari Medial Xpress, sebuah penelitian dari University of Athens di Yunani mengukur indikator kesehatan jantung dan pembuluh darah pada wanita pasca menopause.

Setelah disesuaikan dengan faktor risiko kesehatan kardiovaskular lainnya, seperti berat badan, usia, kadar kolesterol, dan kebiasaan merokok, data menunjukkan bahwa wanita yang menyusui memiliki risiko penyakit jantung yang jauh lebih rendah.

Temuan juga membuktikan, semakin lama menyusui, semakin kecil juga risiko Bunda untuk terkena penyakit jantung.

Klik baca halaman berikutnya yuk, Bunda.

Simak juga video 7 penyebab dan cara mengatasi sakit kepala saat menyusui di bawah ini ya.

[Gambas:Video Haibunda]




MENYUSUI BISA MENURUNKAN RISIKO BUNDA TERKENA PENYAKIT DIABETES TIPE 2

Ilustrasi ibu menyusui/Foto: iStock

5. Menyusui dapat cegah penyakit diabetes

Dilansir dari Today’s Parent, manfaat menyusui berikutnya adalah memiliki efek perlindungan terhadap penyakit diabetes. Menurut sebuah studi yang diterbitkan di JAMA International Medicine, wanita yang menyusui selama enam bulan atau lebih mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2.

Efeknya bahkan dirasakan oleh wanita yang pernah menderita diabetes gestasional. Para peneliti menduga bahwa ini disebabkan hormon laktasi yang berinteraksi dengan sel-sel pankreas, sehingga dapat mengontrol insulin.

“Baik tingkat dan durasi menyusui dapat menawarkan manfaat unik bagi wanita selama periode pascapersalinan untuk perlindungan terhadap perkembangan diabetes tipe 2 setelah diabetes gestasional,” ujar pemimpin penelitian, Dr Erica P Gunderson, yang dikutip dari National Institutes of Health.

Menurut salah satu penelitian lainnya, Bunda yang menyusui memiliki toleransi glukosa yang lebih baik dan sensitivitas insulin yang lebih tinggi sehingga membantu tubuh menggunakan glukosa lebih efektif dan mengurangi kadar gula darah.

“Kami tahu bahwa menyusui memiliki efek langsung pada keseimbangan metabolisme pada ibu yang menyusui, dan ini sebagian disebabkan oleh konsumsi energi yang terlibat dalam menyusui,” kata salah satu peneliti, Michael German, dikutip dari Everyday Health.

6. Menyusui dapat membantu rahim berkontraksi

Selama kehamilan, rahim Bunda akan membesar hingga mengisi hampir seluruh ruang perut. Setelah melahirkan, rahim akan mengalami proses involusi, yang membantunya kembali ke ukuran sebelumnya.

Oksitosin, hormon yang meningkat selama kehamilan yang membantu mendorong proses ini. Selama persalinan, tubuh Bunda mengeluarkan oksitosin dalam jumlah tinggi untuk membantu melahirkan bayi dan mengurangi pendarahan. Ini juga dapat membantu Bunda untuk menjalin ikatan dengan Si Kecil.

Selain saat persalinan, kadar Oksitosin juga meningkat selama menyusui, Bunda. Hal Ini akan mendorong kontraksi rahim dan mengurangi pendarahan, serta membantu rahim kembali ke ukuran sebelumnya.

Penelitian juga menunjukkan bahwa ibu yang menyusui umumnya memiliki lebih sedikit kehilangan darah setelah melahirkan dan involusi rahim lebih cepat.

7. Menyusui dapat membantu menurunkan berat badan

Menyusui dapat berkontribusi pada penurunan berat badan pascapersalinan pada beberapa wanita, meskipun tidak semua yang menyusui merasakan efeknya.

Penelitian menunjukkan bahwa Bunda yang menyusui secara eksklusif cenderung membakar rata-rata 500 kalori tambahan setiap hari, setara dengan menyingkirkan camilan atau melakukan 45 hingga 60 menit latihan fisik dengan intensitas sedang.

Bunda yang menyusui juga lebih berhati-hati dalam memilih asupan makanan olahan yang lebih rendah dan konsumsi protein tanpa lemak yang lebih tinggi. Wanita yang menyusui secara eksklusif juga lebih memiliki kemungkinan 6 persen untuk kembali ke berat badan semula sebelum hamil jika dibandingkan dengan wanita yang tidak menyusui secara eksklusif.

8. Menyusui dapat menghemat waktu dan uang

Manfaat lainnya dari menyusui adalah Bunda tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli susu, kecuali Bunda memerlukan biaya untuk konsultasi laktasi dan pompa payudara. Jika menyusui, Bunda dapat dengan bebas memberikan ASI kepada Si Kecil, tanpa harus memikirkan berapa banyak yang dihabiskan.

Bunda juga tak perlu menghabiskan waktu membersihkan dan mensterilkan botol, dengan mencampur dan menghangatkan botol di tengah malam, atau memikirkan cara untuk menghangatkan botol saat bepergian, karena ASI selalu berada pada suhu yang tepat dan siap diminum.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda