Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Tetap Waspada Bun, Kanker Payudara Tak Terpengaruh Faktor Genetik Saja

Annisa Afani   |   HaiBunda

Rabu, 27 Oct 2021 14:25 WIB

Ilustrasi kanker payudara
Ilustrasi kanker payudara/ Foto: iStock

Kanker payudara masih momok bagi kaum hawa. Jika sudah mengalaminya, maka ada banyak pengorbanan yang dilakukan.

Demi menghindari hal tersebut, penting bagi kita untuk memahami penyakit mematikan ini lebih dalam. Mulai dari faktor risiko, ciri-ciri, hingga bagaimana tindakan yang harus dilakukan.

Soal ciri-ciri awal, nyatakan kanker payudara itu tak dilihat dari adanya benjolan, Bunda. Kata dr. Miradz Hudaya Muhidin, Sp.B selaku dokter bedah, ini hanya bisa ditemukan dalam pemeriksaan secara medis.

"Ciri-ciri awal justru saat belum ada apa-apa, kemudian screening menggunakan mammography atau USG lalu di situ ditemukan. Itu yang disebut benar-benar ciri awal," tuturnya dalam live Instagram N'PURE, Rabu (26/10/2021).

"Lalu setelah munculnya benjolan, itu masuknya sudah agak lanjut," sambungnya.

Selanjutnya, Miradz juga beberkan bahwa kanker payudara ini tak hanya dialami oleh orang-orang dengan genetika bawaan atau keturunan. Menurutnya, itu merupakan faktor risiko dan persentasenya cukup rendah.

"Keturunan bukan faktor utama (penyebab kanker payudara), ya. Jadi gini, keturunan itu adalah faktor risiko. 20 persen dari genetik, 80 persen dari lingkungan."

"Lingkungn itu life style (gaya hidup). Mulai dari obesitas, makan tidak teratur, olahraga tak rajin."

"Berhubungan payudara, ini ngomonginnya kan masalah hormon. Tidak memiliki anak, tidak menyusui, menggunakan KB dalam waktu yang lama, terapi hormonal, silikon payudara, nah itu bisa menyebabkan," sambungnya panjang lebar.

Lebih lanjut, Miradz juga beri beberapa langkah yang dapat dilakukan sebagai pencegahan nih, Bunda. Katanya, mulai lah dengan gaya hidup yang lebih sehat, terutama soal makanan.

"Kalau pencegahan, ya kita ngomonginnya dari pola hidup yang baik. Dari pola makan, yakni rendah kolesterol, rendah gula, karena keduanya itu bisa meningkatkan (risiko), ya."

"Kemudian olahraga, satu lagi sama manajemen stres sebenarnya. Tingkat stres yang tinggi bisa akan menyebabkan imun menurun dan mengaktivasi (sel kanker payudara)," lanjutnya.

Simak kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.

Tonton juga lima tips pencegahan kanker payudara dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

PEMERIKSAAN PAYUDARA

ilustrasi kanker payudara

Ilustrasi kanker payudara/ Foto: iStock

Ada beberapa cara untuk lakukan pemeriksaan pada payudara, Bunda. Di antaranya dengan pemeriksaan yang dilakukan oleh diri sendiri atau yang dikenal sebagai SADARI

"Untuk pemeriksaan dini, ya kita harus SADARI, diperiksa selama 10 hari setelah haid. Bila mana ada perubahan atau apa, ya harus ke next step-nya (pemeriksaan lanjutan)," katanya.

Tak hanya SADARI, Miradz juga sarankan untuk lakukan pemeriksaan yang sama, namun bersama tenaga medis secara klinis agar bisa langsung diketahui penyebab dan hal-hal lainnya, ini disebut dengan SADARNIS

"Atau lebih baiknya lagi SADARNIS supaya bisa langsung tahu."

"itu ya, SADARA dan SADARNIS itu penting," sambungnya.

Sebagai penutup, Miradz tak lupa memberikan pesan nih, Bunda. Katanya, kita sebaiknya jangan pernah takut untuk lakukan pemeriksaan pada dokter.

"Pesannya, jangan pernah takut datang ke dokter untuk pemeriksaan apalagi untuk kita sendiri. Penasaran lah dengan apa yang ada, 'Kok ada ini', 'Kok saya ada seperti ini'.

"Benar-benar jangan pernah takut, begitu kita ketahuan lebih awal, itu lebih baik," pesannya.


(AFN/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda