Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Rasa Pedas pada ASI Bisa Latih Kemampuan Sensori Anak Lho

Sheila Permatasari   |   HaiBunda

Selasa, 25 Jan 2022 09:39 WIB

Young mother, breastfeeding on sunset on quiet evening her little baby boy in sunny living room
Ilustrasi ibu menyusui/Foto: Getty Images/iStockphoto/tatyana_tomsickova

Jakarta - ASI merupakan makanan pertama yang dikonsumsi Si Kecil. Tahukah Bunda, beberapa penelitian menunjukkan pengalaman rasa pada Si Kecil dipengaruhi oleh makanan yang Bunda konsumsi.

Berbeda dengan susu formula, ASI tidak memiliki rasa dan bau yang sama setiap hari. Nah, perbedaan ini sebagian besar disebabkan oleh pola makan Bunda menyusui, termasuk makanan pedas lho.

Namun, rasa dan aroma makanan yang Bunda konsumsi tidak ditransfer satu per satu ke ASI. Penelitian telah menunjukkan bahwa zat aktif bau dan rasa dari bawang putih atau kopi sebagian masuk ke ASI sebagai produk metabolisme yang berbau, sedangkan rasa dari minyak ikan atau teh menyusui tidak terlalu berpengaruh.

Lalu bagaimana dengan zat pedas ya, Bunda? Apakah zat pedas juga ditransfer dari makanan ke ASI? Simak ulasan selengkapnya yuk, Bunda.

Piperin yang terdeteksi

Para peneliti mengatakan, makanan yang mengandung lada dapat ditransfer melalui ASI dan turut meningkatkan kemampuan toleransi rasa Si Kecil. Tim peneliti menemukan bahwa piperin yang berasal dari lada merupakan satu-satunya bagian yang terdeteksi dalam ASI setelah sanhttps://www.haibunda.com/moms-life/20220117115831-68-264698/kisah-dokter-cantik-diselingkuhi-saat-hamil-dahulu-terpuruk-kini-hidup-bahagiag ibu mengonsumsi makanan jenis kari yang mengandung komponen aktif cabai, capsaicin, dan senyawa jahe.

Lebih lanjut, peneliti Technical University of Munich (TUM) menunjukkan bahwapiperin dapat dideteksi setelah satu jam dikonsumsi dan dapat dideteksi dalam ASI selama beberapa jam, Bunda. Namun, konsentrasinya dianggap terlalu rendah untuk dideteksi secara sadar oleh Si Kecil, dandesensitasisensorik rasa pedas baru bisa terjadi di kemudian hari.

Banner Cerita Dokter DiselingkuhiBanner Cerita Dokter Diselingkuhi/ Foto: HaiBunda/Mia


Dilansir dari Web MD, Roman Lang, yang awalnya terlibat dalam penelitian ini sebagai ilmuwan di TUM juga menambahkan, "Tampaknya agak tidak mungkin bagi kami bahwa bayi secara sadar merasakan ketajaman rasa. Namun terdapat aktivasi reseptor tajam yang teratur dan ambang batas rendah.  TRPV1 dapat membantu meningkatkan toleransi terhadap zat tersebut di kemudian hari.""Konsentrasi maksimum yang diamati dari 14 hingga 57 mikrogram (ug) sekitar 70 hingga 350 kali lipat di bawah ambang persepsi rasa orang dewasa," kata Corinna Dawid, Profesor Kimia Makanan dan Ilmu Sensorik Molekuler di TUM, seperti dikutip dari Sciencedaily

Menurut penelitian tersebut, pedas dari jahe, cabai, serta senyawa tanaman sekunder kurkumin, yang juga berlimpah dalam kari ternyata tidak masuk ke dalam ASI, Bunda. "Kami sangat terkejut dengan yang terakhir, karena piperin seharusnya secara signifikan meningkatkan bioavailabilitas kurkumin menurut hasil penelitian lain," kata Roman Lang, kepala kelompok penelitian Biosystems Chemistry & Human Metabolism di LSB.

Ada pula makanan yang perlu Bunda sementara saat menyusui. Apa sajakah itu? Klik di halaman selanjutnya ya, Bunda.

Saksikan juga video tentang 5 alasan bayi MPASI tolak minum ASI di bawah ini ya.

[Gambas:Video Haibunda]




3 MAKANAN YANG PERLU DIHINDARI DAN BATASI SELAMA MENYUSUI

Indian and Asian Herbs and Spices making Cuisine Meal

Ilustrasi makanan pedas/Foto: iStock

Selama menyusui, asupan yang dikonsumsi memang perlu selektif ya, Bunda. Karena itu, penting sekali untuk mengetahui makanan yang dilarang untuk ibu menyusui agar ibu dan bayi tetap sehat. Berikut 3 makanan yang perlu Bunda hindari dan batasi selama masa menyusui.

1. Sushi

Ibu menyusui sepertinya perlu menunggu dengan sabar untuk mengonsumsi sushi karena dikhawatirkan sushi mengandung ikan merkuri tinggi yang dianggap tidak aman untuk ibu menyusui. Bakteri listeria dapat ditemukan dalam makanan setengah matang.

Namun, jika Bunda memilih untuk makan salah satu dari pilihan sushi rendah merkuri saat menyusui, perlu diingat agar tidak mengonsumsi lebih dari dua hingga tiga porsi dalam seminggu

2. Ikan merkuri tinggi

Saat dimasak dengan cara yang sehat seperti memanggang, ikan bisa menjadi komponen yang kaya nutrisi. Namun, karena berbagai faktor, sebagian besar ikan dan makanan laut lainnya juga mengandung bahan kimia yang tidak sehat, terutama merkuri.

Di dalam tubuh, merkuri dapat terakumulasi dan dengan cepat naik ke tingkat yang berbahaya. Tingkat merkuri yang tinggi pada prinsipnya memengaruhi sistem saraf pusat dimana dapat menyebabkan cacat neuorologis.

Bunda perlu menghindari tuna, hiu, mackerel, tilefish yang semuanya cenderung memiliki kadar merkuri yang lebih tinggi dan harus selalu dihindari ketika menyusui.

3. Kafein

Mengonsumsi teh, kopi, dan soda berkafein sebaiknya memang dihindari saat menyusui ya, Bunda. "Berdasarkan bukti klinis yang ada, saya menyarankan pasien untuk menunggu sampai bayi mereka berusia setidaknya tiga bulan untuk memperkenalkan kafein ke dalam makanan dan kemudian mengawasi bayi untuk tanda-tanda ketidaknyamanan atau kegelisahan," ujar Alicia C Simpson MS RD, IBCLC.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda