3 Obat Maag Aman untuk Ibu Menyusui, Salah Satunya Antasida

Proses menyusui bisa terganggu bila Bunda mengalami sakit maag lho. Tapi, kondisi medis ini umumnya dapat diatasi dengan minum obat maag.

Sakit maag umumnya ditandai dengan perut terasa perih di bagian uluh hati, mual, muntah, dan suka bersendawa. Menurut dr. J. B. Suharjo B. Cahyono, Sp.PD-KGEH, maag adalah istilah gangguan atau sakit lambung. Dalam istilah medis, sakit maag disebut juga dispepsia.

"Gangguan maag atau lambung kadang disebut dengan asam lambung. Kondisi ini tidak sederhana karena bukan hanya cairan asam lambung saja yang terlibat, tetapi ada banyak organ dan zat kimia yang terlibat," kata Suharjo, dalam buku Dokter, Mengapa Sakit Lambungku Tak Kunjung Sembuh? Kiat Mengatasi Gangguan Lambung.

Pada kebanyakan kasus, sakit maag bisa dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat. Dilansir Medical News Today, berikut 5 cara mencegah sakit maag dari perubahan gaya hidup:

1. Menghindari atau membatasi asupan makanan pemicu maag, seperti gorengan, cokelat, bawang merah, dan bawang putih.
2. Minum air putih dan menghindari soda
3. Membatasi asupan kafein dan alkohol
4. Makan dalam porsi kecil tapi sering
5. Setelah makan dan ingin tidur, sebaiknya menunggu selama 3 jam atau lebih

Ibu menyusui minum obat

Konsumsi obat saat sakit maag memang diperbolehkan. Tapi, sebaiknya Bunda tak asal pilih obat dan konsultasi dulu ke dokter atau konselor laktasi ya.

Dikutip dari Mayo Clinic, hampir semua obat yang ada di dalam darah Bunda akan ditransfer ke ASI sampai batas tertentu. Sebagian besar obat tidak menimbulkan risiko berbahaya pada bayi.

Tetapi, ada pengecualian di mana obat dapat terkonsentrasi dalam ASI. Itulah mengapa konsumsi obat pada Bunda menyusui harus dipertimbangkan kembali.

Dalam laman American Academy of Pediatrics (AAP) dijelaskan, penting bagi ibu menyusui untuk memberi tahu dokter anak tentang semua obat yang mereka minum, termasuk produk herbal. Tidak semua obat terkandung dalam jumlah yang signifikan dalam ASI atau menimbulkan risiko pada bayi.

"Kelas obat tertentu dapat menimbulkan masalah, baik karena akumulasi dalam ASI atau karena efeknya pada bayi atau ibu menyusui. Produk yang paling umum menjadi perhatian adalah obat penghilang rasa sakit, antidepresan, dan obat untuk mengatasi penyalahgunaan zat atau alkohol atau menghentikan kebiasaan merokok," demikian kata AAP.

Ilustrasi Bunda Menyusui Minum Obat Maag/ Foto: iStock

Pilihan obat maag untuk ibu menyusui

Bunda perlu memilih obat maag yang tepat selama menyusui ya. Berikut telah HaiBunda rangkum, 3 jenis obat maag yang bisa dikonsumsi ibu menyusui:

1. Antasida

Obat jenis antasida bisa mengatasi gejala sakit maag dan penyakit asam lambung. Obat ini juga banyak dijual di pasaran dengan jenis yang bervariasi.

Antasida merupakan obat yang mengandung kombinasi kalsium, magnesium, dan garam aluminium sebagai bahan aktif. Obat ini bekerja dengan menetralkan asam di lambung dan menghambat pepsin yang berperan dalam mencerna protein.

Beberapa antasida juga mengandung zat yang disebut alginat. Zat ini berfungsi untuk mencegah asam lambung naik ke kerongkongan.

Profesor obgyn di University of Kansas School of Medicine, Carl Weiner, M.D., mengatakan kalau obat jenis ini boleh mengonsumsi diminum saat menyusui. Namun, penggunaannya enggak boleh sembarangan atau sesuai petunjuk.

"Kandungan kalsium dan magnesium dalam obat jenis antasida memang akan diserap ke dalam aliran darah. Namun, jumlah tersebut tidak akan berdampak signifikan pada ASI," kata Weiner, dilansir Baby Center.

Bunda mungkin perlu konsultasi ke dokter bila sakit maag tak kunjung sembuh meski sudah minum obat ini ya. Dokter biasanya akan meresepkan jenis obat lain untuk mengatasi maag.

"Mintalah pada dokter untuk meresepkan obat yang bisa meredakan gejala maag, serta aman untuk bayi," ujar Weiner.

2. Proton pump inhibitor (PPI)

Proton pump inhibitor (PPI) juga bisa digunakan untuk obat maag ibu menyusui. Beberapa pilihan obat yang dikatakan aman adalah omeprazole dan pantoprazole, Bunda. Meski begitu, studi yang meneliti pengaruhnya pada ibu menyusui masih terbatas.

Dikutip dari Drugs, proton pump inhibitor (PPI) adalah obat yang bisa mengurangi produksi asam di lambung. PPI bekerja dengan memblokir enzim yang disebut H+/K+ ATPase, yang mengontrol produksi asam.

"Enzim ini dikenal sebagai proton pump dan ditemukan di sel parietal dinding lambung," Senior Editorial Pharmacist di Drugs, Carmen Fookes, BPharm.

PPI mampu mengobati kondisi yang disebabkan oleh kelebihan produksi asam lambung atau diperburuk oleh asam lambung. Minum PPI sekali sehari dapat menghambat sekitar 70 persen dari proton pump, sehingga sejumlah kecil asam masih tersedia untuk pencernaan makanan.

Penggunaan obat jenis ini bisa menimbulkan efek samping ya, Bunda. Beberapa efek samping adalah sakit kepala, demam, ruam, perut kembung, mual, muntah, atau diare.

3. Histamine H2-blockers

Obat jenis histamine H2-blockers bisa digunakan untuk mengatasi maag. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet, cair, dan kapsul. Obat ini bekerja dengan mengurangi jumlah asam yang diproduksi lambung.

Selain mengatasi maag, obat jenis ini juga sering digunakan untuk pengobatan penyakit Zollinger Ellison, di mana lambung terlalu banyak produksi banyak asam.

Sejauh ini, obat jenis histamine H2-blockers tidak menimbulkan risiko yang signifikan pada ibu menyusui dan bayinya. Tapi, Bunda mungkin perlu konsultasi ke dokter untuk mengetahui batasan dosisnya ya.

Meskipun data masih kurang, penggunaan obat ini pada ibu menyusui tampaknya tidak menimbulkan risiko yang signifikan pada bayi dan tidak ada efek samping yang dilaporkan. Pilihan obat histamine H2-blockers yang bisa digunakan adalah ranitidin. Namun, penggunaan obat ini perlu dibatasi bila ada interaksi dengan obat lain.

Simak juga dosis dan efek samping parasetamol pada Bunda menyusui, di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]