Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Apakah Rewel dan Ruam Menandakan Bayi Tak Cocok ASI?

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Rabu, 09 Mar 2022 11:26 WIB

Ilustrasi menyusui
Ilustrasi menyusui/Foto: Getty Images/iStockphoto/Ulza

Jakarta - ASI sedianya menjadi makanan paling aman dan sehat untuk bayi. Hampir semua bayi cocok dengan ASI dan tak menunjukkan alergi saat mengonsumsinya. Namun, ada anggapan bahwa beberapa kondisi seperti rewel, ruam, atau muntah menandakan bayi tak cocok dengan ASI, benarkah?

Melansir Happiestbaby, Dr Harvey Karp mengatakan mungkin sebagian busui bertanya-tanya saat bayinya tampak rewel dan muntah ataupun mengalami ruam. Tak jarang, hal ini dikaitkan dengan pertanyaan apakah bayinya memiliki alergi terhadap ASI?

Menjawab hal tersebut, Dr Harvey menjelaskan jawabannya tentu tidak ya, Bunda. Hal ini karena protein alami ASI sangat ringan sehingga tidak memicu alergi pada bayi. Namun, bayi mungkin bisa alergi terhadap makanan yang Bunda makan walaupun sedikit saja karena makanan tersebut terserap ke ASI.

Lalu, bagaimana mengetahui bayi tidak alergi terhadap ASI ya, Bunda? Pada 1983, para ilmuwan Swedia membuktikan bayi yang kolik sekalipun tidak masalah dengan ASI ibunya.

Namun, mereka mendapatkan alergi terhadap protein yang melewati usus ibu ke dalam aliran darahnya dan kemudian ke dalam ASI-nya. Inilah yang perlu Bunda waspadai saat mengonsumsi makanan tertentu kala menyusui yang rentan memicu alergi ya, Bunda.

Banner WNI UkrainaBanner WNI Ukraina/ Foto: HaiBunda/Novita Rizki

Alergi merupakan reaksi berlebihan dari sistem kekebalan yang mencoba melindungi seseorang dari protein asing. Pada bayi, medan pertempuran alergi ada di usus. Biasanya, gejala dari alergi susu yang khas yakni bayi muntah, diare berlendir atau ada darah dalam tinja, gatal-gatal, eksim, batuk atau mengi, mata berair, hidung meler atau tersumbat, dan pembengkakan terutama di bibir, lidah, atau tenggorokan.

"Jika Bunda khawatir mengenai kemungkinan tersebut, bayi mengalami tanda-tanda alergi, pastikan segera berkonsultasi dengan dokter," ujarnya.

Klik di halaman selanjutnya untuk mengetahui ulasan selengkapnya ya, Bunda.

Simak juga video tentang penyebab ASI kental seperti puding di bawah ini

[Gambas:Video Haibunda]




JENIS MAKANAN YANG BIASANYA MEMICU ALERGI PADA BAYI

Ilustrasi menyusui

Ilustrasi menyusui/Foto: Getty Images/iStockphoto/maybefalse

Jenis makanan yang biasanya memicu alergi pada bayi

Biasanya, alergi makanan paling umum yang memicu alergi pada bayi yakni susu sapi dan kedelai dan yang lebih jarang dari telur, kacang-kacangan, jeruk, gandum, dan kerang.

Dokter mungkin akan menyarankan untuk diet sementara makanan tersebut untuk melihat apakah gejalanya membaik atau tidak. Biasanya, dibutuhkan waktu 3-7 hari untuk mengetahuinya. 

Kemudian, jika keadaan membaik, dokter akan meminta Bunda melakukan tantangan makanan untuk melihat apakah gejalanya kembali atau tidak yang biasanya terjadi hanya dalam 1-2 hari.

Perlu Bunda tahu bahwa bayi yang menyusu dan mengonsumsi ASI biasanya tidak rentan terhadap berkembangnya reaksi alergi meskipun Bunda khawatir pada kemungkinan reaksi yang muncul terhadap makanan yang Bunda konsumsi.

Jika bayi mengalami alergi, biasanya gejalanya memang muncul bertahap. Saat anak alergi susu, biasanya kerap menunjukkan penurunan berat badan drastis, diare, dan dehidrasi.

Bunda pun perlu mewaspadainya karena hal ini bisa menjadi tanda bahwa bayi mengalami alergi. Jika sudah begini, sebaiknya memang tak lagi menganggap remeh ya, Bunda. 

Ada baiknya Bunda berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan solusi terbaik dan dapat diketahui apakah memang terjadi alergi seperti yang dikhawatirkan ataukah memang hanya gejala umum yang tak berkaitan dengan intoleransi ASI ya, Bunda. Semoga informasinya membantu ya, Bunda. Tetap semangat meng-ASIhi, Bunda.

 


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda