menyusui
10 Kebiasaan Buruk Ibu Menyusui yang Berdampak pada Bayi dan Pengaruhi Produksi ASI
Kamis, 09 Mar 2023 07:39 WIB
Kebiasaan buruk ibu menyusui bisa berdampak pada bayi hingga memengaruhi produksi ASI, Bunda. Maka dari itu, mengubah kebiasaan buruk ini sangat penting dilakukan sebelum masuk masa menyusui.
Bila Bunda merasa kebiasaan ini sulit untuk dihilangkan, coba minta bantuan profesional atau pakar. Jangan lupa pula meminta dukungan dari keluarga untuk membantu mengubah kebiasaan ini.
Kebiasaan buruk ibu menyusui
Nah, berikut telah HaiBunda rangkum dari berbagai sumber, 10 kebiasaan buruk ibu menyusui yang berdampak pada bayi dan bisa pengaruhi ASI:
1. Merokok
Merokok adalah kebiasaan yang perlu dihindari saat menyusui. Dilansir Web MD, kandungan nikotin dan bahan kimia, seperti timbal, arsenik, dan formaldehida, bisa masuk ke dalam ASI yang diberikan ke bayi.
Ada bukti menunjukkan bahwa nikotin dalam rokok dapat mengubah komposisi ASI dan bahkan dapat menurunkan produksinya, Bunda. Jumlah nikotin dalam ASI ini akan bervariasi, tergantung seberapa sering Bunda merokok.
"Beberapa bukti menunjukkan, bayi dari wanita yang merokok lima batang atau lebih sehari, memiliki masalah tidur dan lebih suka menangis atau rewel dalam waktu yang lebih lama," kata Dokter Anak dan Konsultan Laktasi Dan Brennan, MD.
Beberapa risiko yang bisa berdampak pada bayi yang ibunya merokok adalah mengembangkan masalah pernapasan kronis, seperti alergi dan asma. Selain itu, anak juga sulit tidur, mudah rewel, dan berisiko mengalami kematian akibat sudden infant death syndrome (SIDS).
Baca Juga : Ibu Menyusui Makan Pedas Bisa Picu Bayi Diare? |
2. Konsumsi alkohol
Badan Kesehatan Dunia (WHO) tidak menyarankan konsumsi minuman beralkohol selama menyusui. Sebab, kandungan alkohol dapat melewati ASI dan masuk ke dalam tubuh bayi, Bunda.
Sebuah studi yang dilakukan di Australia menunjukkan, konsumsi alkohol saat menyusui bisa memengaruhi kecerdasan anak. Studi yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients ini menganalisis data kesehatan dan pendidikan lebih dari 5.000 anak-anak di atas 17 tahun.
Hasilnya menunjukkan bahwa ketika alkohol telah dikonsumsi oleh ibu saat menyusui, anak-anak mereka mungkin berisiko lebih besar mendapatkan hasil yang buruk dalam tes akademik standar.
3. Konsumsi banyak kafein
Konsumsi kopi atau teh mengandung kafein tidak dilarang selama menyusui. Tapi, Bunda enggak boleh konsumsi berlebihan atau perlu menghentikannya bila sudah menimbulkan efek samping.
Dalam jumlah kecil, kafein seharusnya tidak akan memengaruhi bayi. Namun, zat ini tetap dapat berpindah ke bayi melalui ASI dan bisa menyebabkan masalah perilaku.
Dalam studi juga ditemukan, ibu menyusui yang minum kafein (10 cangkir atau lebih) melaporkan bahwa bayi mereka menunjukkan tanda-tanda rewel, gelisah, mudah tersinggung, dan pola tidurnya buruk.
4. Konsumsi bahan herbal tanpa konsultasi dokter
Beberapa kandungan bahan herbal bisa dikonsumsi karena dapat membantu meningkatkan suplai ASI. Namun, Bunda perlu jeli memilih bahan herbal ini ya.
Sebelum konsumsi bahan herbal, sebaiknya konsultasi dulu ke dokter. Ada beberapa produk bahan herbal yang memang sudah terbukti aman dan mendapatkan izin edar dari BPOM. Namun, anjuran konsumsinya juga perlu ditanyakan lagi ke dokter.
Setidaknya, ada tiga bahan herbal yang perlu dihindari selama menyusui, yakni peppermint, daun peterseli, dan sage. Ketiga bahan herbal tersebut dikenal sebagai anti-galactagogue, atau yang dapat menurunkan produksi ASI. Konsumsi ketiganya dalam dosis tinggi tidak disarankan saat menyusui.
![]() |
5. Sering minum obat tanpa konsultasi dokter
Dilansir Mayo Clinic, hampir semua obat yang ada di dalam darah ibu akan ditransfer ke ASI sampai batas tertentu. Sebagian besar obat tidak menimbulkan risiko yang berbahaya pada bayi.
Tetapi, ada pengecualian di mana obat dapat terkonsentrasi dalam ASI. Obat-obat tertentu bahkan bisa menimbulkan masalah pada bayi, terutama bagi bayi prematur, bayi baru lahir, dan bayi yang secara medis tidak stabil atau memiliki ginjal yang fungsinya buruk.
American Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan ibu menyusui atau busui untuk memberi tahu dokter anak tentang semua obat yang mereka minum, termasuk produk herbal.
"Kelas obat tertentu dapat menimbulkan masalah, baik karena akumulasi dalam ASI atau karena efeknya pada bayi atau ibu menyusui. Produk yang paling umum menjadi perhatian adalah obat penghilang rasa sakit, antidepresan, dan obat untuk mengatasi penyalahgunaan zat atau alkohol atau menghentikan kebiasaan merokok," demikian kata AAP.
6. Diet ketat
Diet ketat sangat tidak dianjurkan selama Bunda masih menyusui. Diet ketat ini termasuk memangkas kalori yang dibutuhkan tubuh dengan membatasi asupan karbohidrat atau jenis protein tertentu.
"Kami merekomendasikan bahwa busui tidak perlu diet ketat guna memenuhi pasokan susu secara maksimal," ujar ahli gizi di New York, Mary Jane Detroyer, MS, RD, CDN, mengutip The Bump.
Alih-alih diet ketat, Bunda sebenarnya bisa menurunkan berat badan usai melahirkan dengan terus menyusui Si Kecil. Menyusui dapat membakar sekitar 500 kalori per harinya.
7. Memakai bra yang ketat
Hindari memberikan tekanan pada payudara saat masih menyusui, Bunda. Contohnya adalah memakai bra yang ketat.
Bra ketat bisa memberikan tekanan pada payudara yang menyebabkan saluran ASI tersumbat. Pada akhirnya, kondisi ini dapat menimbulkan mastitis, yakni infeksi jaringan payudara yang ditandai dengan nyeri dan payudara bengkak.
Selain menyebabkan mastitis, bra yang ketat bisa membuat Bunda merasa tidak nyaman. Sebab, selama periode menyusui, payudara akan tumbuh besar guna menampung ASI yang dibutuhkan untuk Si Kecil.
![]() |
8. Tidak memberikan waktu cukup untuk bayi menyusu
Kebiasaan buruk ibu menyusui yang bisa memengaruhi produksi ASI adalah tidak memberikan bayi cukup waktu untuk menyusu. Menurut La Leche League International (LLLI), komposisi ASI dapat berubah dalam satu kali menyusui.
Nah, setiap komposisi ASI ini mengandung nutrisi yang berbeda untuk menunjang perkembangan bayi. Bila Bunda tidak memberi waktu cukup, dikhawatirkan Si Kecil tidak akan mendapatkan nutrisi yang cukup.
"Membatasi waktu (menyusui) di payudara bisa menyebabkan bayi kurang makan, sehingga kehilangan komposisi ASI yang berlemak di akhir menyusui," ujar konsultan laktasi Leigh Anne O'Connor, dikutip dari Romper.
9. Main ponsel saat menyusui
Saat menyusui, Bunda dapat menciptakan bonding dengan anak. Salah satunya dengan cara melakukan kontak mata.
Namun, kebiasaan main ponsel saat menyusui bisa menghilangkan bonding tersebut. Akibatnya, bayi bisa sulit fokus menyusui dan bahkan bisa menjadi tidak dekat dengan ibundanya.
"Menatap ponsel sepanjang waktu saat menyusui bisa menghilangkan kontak mata dengan bayi. Padahal, bayi membutuhkan kontak mata dan interaksi saat menyusui secara inheren untuk memenuhi kebutuhannya" ujar O'Connor.
10. Tidak menjaga kebersihan saat menyusui
Sebelum dan saat menyusui, Bunda perlu menjaga kebersihan. Kebiasaan tidak higienis dapat memengaruhi kesehatan Si Kecil. Mereka jadi rentan terkena infeksi bakteri dari lingkungan tak bersih.
Sebelum menyusui dan menyentuh bayi, coba biasakan untuk mencuci tangan ya, Bunda. Pastikan juga tempat menyusui Si Kecil sudah bersih atau steril dari kotoran atau debu.
Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu menyusui lainnya? Langsung aja yuk, klik di sini.
Simak juga tips agar Bunda nyaman menyusui saat di keramaian, di video berikut:
(ank/pri)