menyusui

Menyusui Anak Lebih dari 2 Tahun Ternyata Bantu Jaga Kesehatan Mental Bunda

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Minggu, 10 Sep 2023 07:50 WIB

Jakarta -

Menyusui lebih dari 2 tahun banyak dilakukan ibu menyusui di luar sana. Lantas, benarkah menyusui lebih dari 2 tahun membuat anak kurang cerdas ya, Bunda? 

Menyusui melebihi waktu yang lazim atau umum dalam suatu budaya seringkali lebih dari 1 atau 2 tahun kerap dianggap sebagai pemberian ASI yang diperpanjang. Sedianya hal ini dapat memberikan banyak manfaat bagi orangtua menyusui dan anak.

Namun, menyusui atau menyusui dalam jangka waktu lama juga dapat menimbulkan beberapa tantangan. Hal ini terutama berlaku pada budaya yang kekurangan dukungan keperawatan atau dimana pemberian ASI yang diperpanjang bukanlah hal yang lazim. Orang dapat menghadapi stigma dan kritik karena menyusui melewati usia 'umumnya'.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Manfaat menyusui lebih dari 2 tahun

Bagi sebagian orang, pemberian ASI yang diperpanjang merupakan hal yang bermanfaat dan bermakna. Ini dapat bermanfaat bagi kesehatan, kesejahteraan mental, dan ikatan mereka terhadap Si Kecil. Selain itu, momen ini juga merupakan bentuk nutrisi yang nyaman dan ekonomis bagi Si Kecil.

Pemberian ASI yang diperpanjang lebih merupakan penentuan budaya dan bukan istilah medis. Istilah ini tidak memiliki definisi yang tegas atau istilah ini mengacu pada orang yang merawat lebih lama dari biasanya dalam budaya mereka.

The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyatakan bahwa the American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan bayi sebaiknya mengonsumsi ASI secara eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupannya.

Kemudian, mereka harus mengonsumsi makanan pendamping ASI namun tetap menerima ASI hingga minimal 1 tahun. CDC mencatat bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyetujui rekomendasi ini, menyarankan untuk memperkenalkan makanan pendamping ASI pada usia 6 bulan dan menyusui hingga 2 tahun atau lebih.

Tidak ada batasan usia yang diharapkan untuk berhenti menyusui, dan hal ini bervariasi dari orang ke orang. Menurut CDC, data tahun 2018 menunjukkan sekitar 35 persen bayi di AS masih menyusui pada usia 12 bulan. Angka ini turun menjadi 14,8 persen pada usia 18 bulan.

Antropolog Katherine Dettwyler menyatakan bahwa faktor budaya dan keluarga selalu memengaruhi keputusan menyusui, namun manusia biasanya menyusui anak hingga mereka berusia beberapa tahun seperti dikutip dari laman Medical News Today.

Dari sudut pandang kesehatan masyarakat, menyusui dan pemberian ASI secara luas meningkatkan kesehatan dan kelangsungan hidup bayi. Namun tidak semua orang bisa menyusui, dan pemberian susu formula dapat memberikan nutrisi yang cukup.

Menyusui tidak diperlukan agar seorang anak dapat bertahan hidup, namun para peneliti telah mendokumentasikan banyak manfaat yang terkait dengan pemberian ASI dalam waktu lama. Secara umum, semakin lama seseorang menyusui anaknya, semakin banyak pula manfaat yang diperoleh keduanya.

Klik di halaman selanjutnya ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT