menyusui

Terbukti! Studi Sebut Menyusui Lebih Lama Bikin Anak Makin Cerdas

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Selasa, 05 Sep 2023 14:11 WIB

Jakarta -

Menyusui tidak saja baik untuk mendukung tumbuh kembang bayi tetapi juga mendukung perkembangan otak mereka dalam jangka panjang. Bahkan, studi sebut menyusui anak lebih lama bikin anak makin cerdas.

Aktivitas menyusui menjadi agenda wajib bagi para ibu sejak bayi dilahirkan, Biasanya, mereka menyusui bayi sampai usia mereka dua tahun sebelum kemudian disapih. Tetapi, menyusui lebih dari dua tahun ternyata juga banyak dilakukan sebagian busui karena mereka merasakan manfaat lebih pada Si Kecil.

Melansir The Guardian, anak-anak yang mendapat ASI selama 12 bulan memiliki IQ empat poin lebih tinggi dibandingkan mereka yang mendapat ASI kurang dari sebulan, seperti temuan para peneliti.


Manfaat menyusui bayi lebih lama

Dan, semakin lama bayi menyusu nyatanya semakin banyak pencapaian yang mereka peroleh dalam hidup seperti ditemukan dalam sebuah studi besar di Brasil.

Dalam penelitian di Brasil yang melibatkan 6.000 bayi dari semua latar belakang sejak tahun 1982 menemukan bahwa bayi yang diberi ASI lebih cerdas, menempuh pendidikan lebih lama, dan berpenghasilan lebih tinggi.

Para peneliti di Brazil telah mengamati hampir 6.000 bayi sejak lahir selama tiga dekade terakhir, sehingga untuk pertama kalinya mereka dapat memperoleh gambaran tentang dampak jangka panjang dari pemberian ASI.

Hampir 3.500 dari mereka yang kini berusia 30 tahun menerima undangan untuk diwawancarai dan mengikuti tes IQ untuk tujuan penelitian tersebut.

Anak-anak yang diberi ASI terbukti lebih cerdas, bersekolah lebih lama, dan memperoleh penghasilan lebih banyak dibandingkan anak-anak yang tidak diberi ASI. Dan, semakin lama mereka disusui saat masih bayi, kecenderungannya akan semakin baik.

"Studi kami memberikan bukti pertama bahwa pemberian ASI berkepanjangan tidak hanya meningkatkan kecerdasan hingga setidaknya usia 30 tahun tetapi juga berdampak baik pada tingkat individu dan masyarakat dengan meningkatkan pencapaian pendidikan dan kemampuan menghasilkan uang," seperti dikatakan Dr Bernardo Lessa Horta dari The Federal University of Pelotas di Brazil.

Studi tersebut menemukan bahwa bayi yang mendapat ASI selama enam bulan, seperti yang direkomendasikan WHO, mendapatkan sebagian besar manfaat yang dinikmati oleh mereka yang diberi ASI lebih lama.

Bukan hanya usia partisipan yang membuat penelitian ini tidak biasa. Horta mengatakan bahwa penelitian ini bebas dari komplikasi utama dari sebagian besar penelitian mengenai menyusui karena ketika penelitian ini dimulai pada 1982 tidak hanya ibu-ibu yang lebih kaya dan berpendidikan saja yang memberikan ASI di Brazil.

Menyusui tidak terbatas pada satu kelompok sosio-ekonomi saja. Menurutnya, hal tersebut didistribusikan secara merata ke seluruh kelas sosial. Jadi, orang yang berprestasi lebih tinggi pada usia 30 tahun tidak berasal dari keluarga yang lebih mampu.

Meskipun demikian, dalam menganalisa hasil penelitian mereka, yang sekarang diterbitkan dalam jurnal Lancet Global Health, mereka memperhitungkan pendapatan keluarga saat lahir, pendidikan orang tua, keturunan, ibu yang merokok selama kehamilan, usia ibu, berat badan dan jenis persalinan untuk mencoba menghindari hal-hal tersebut yang dapat merusak hasil penelitian.

Mereka menemukan bahwa semua bayi yang mendapat ASI memiliki kecerdasan lebih tinggi yang diukur dengan tes IQ standar, menghabiskan waktu bertahun-tahun dalam pendidikan dan memiliki pendapatan lebih tinggi.

Namun, semakin lama mereka disusui semakin besar manfaatnya. Anak-anak yang mendapat ASI selama 12 bulan memiliki IQ empat poin lebih tinggi dibandingkan mereka yang mendapat ASI kurang dari sebulan, bersekolah hampir satu tahun lebih lama dan memperoleh penghasilan sekitar sepertiga lebih tinggi dari pendapatan rata-rata.

Horta mengaku tidak bisa sepenuhnya mengesampingkan kemungkinan ibu yang menyusui membantu perkembangan bayinya dengan cara yang lain. Beberapa orang mengatakan itu bukan efek dari menyusui tetapi ibu yang menyusuilah yang berbeda dalam motivasi atau kemampuan mereka untuk menstimulasi anak, katanya.

Namun, katanya, terdapat bukti dari penelitian lain mengenai nilai gizi ASI, yang kaya akan asam lemak ganda yang penting untuk pertumbuhan otak. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bayi dengan gen tipe tertentu lebih mungkin memperoleh manfaat IQ dari menyusui dibandingkan bayi lain. 

Menyusui memang jelas menjadi faktor utama yang mendasari terhadap kecerdasan anak di masa depan. Kemungkinannya yang mendasari efek menguntungkan ASI terhadap kecerdasan adalah adanya asam lemak jenuh (DHA) yang ditemukan dalam ASI yang penting untuk perkembangan otak, seperti dikutip dari laman Todaysparent.

Selain itu, pemberian ASi dominan juga berhubungan positif dengan IQ di masa dewasa yang menunjukkan bahwa jumlah susu yang dikonsumsi juga berperan.

The American Academy of Pediatrics merekomendasikan agar bayi baru lahir hanya mendapat ASI sampai mereka berusia enam bulan. AAP merekomendasikan agar para ibu terus menyusui, bersamaan dengan memberikan makanan lain, setelah enam bulan setidaknya selama satu tahun atau bahkan lebih lama 'sesuai keinginan ibu dan bayi.'

Nah, bagaimana dengan Bunda? Sudah siap untuk mengASIhi Si Kecil lebih lama untuk mendukung kecerdasan mereka di masa mendatang? 

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT