Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Apakah Obat Natrium Diklofenak Aman untuk Ibu Menyusui? Ini Faktanya

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Senin, 27 Nov 2023 15:51 WIB

Ilustrasi menyusui
Apakah Obat Natrium Diklofenak Aman untuk Ibu Menyusui? Ini Faktanya/Foto: Getty Images/iStockphoto/Nestea06
Daftar Isi
Jakarta -

Natrium Diklofenak merupakan salah satu obat pereda nyeri yang banyak digunakan. Lantas, apakah obat Natrium Diklofenak aman untuk ibu menyusui ya, Bunda?

Diklofenak merupakan obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID). Obat ini biasanya digunakan untuk meredakan nyeri dan peradangan.

Kerja dari obat ini sendiri yaitu dengan cara menghambat produksi prostaglandin yaitu zat yang memicu reaksi peradangan saat tubuh mengalami luka. Biasanya, mengonsumsi obat ini dapat dengan mudah menyembuhkan nyeri atau bengkak yang sebelumnya diderita. 

Ini juga merupakan obat yang biasanya digunakan untuk mengobati rasa nyeri pada persendian, otot, dan tulang. Ini termasuk di antaranya ketika muncul gejala seperti berikut ini, Natrium Diklofenak dapat digunakan ya, Bunda:

1. Artritis reumatoid dan osteoartritis
2. Keseleo dan ketegangan pada otot dan ligamen
3. Sakit punggung
4. Sakit gigi
5. Migrain
6. Encok
7. Ankylosing spondylitis, ini menyebabkan peradangan pada tulang belakang dan bagian tubuh lainnya

Di pasaran, Natrium Diklofenak tersedia dalam bentuk tablet dan kapsul, termasuk juga supositoria. Tetapi, ini hanya tersedia dengan resep dokter ya, Bunda. Sementara itu, gel dan plester Diklofenak untuk nyeri sendi dapat dibeli di apotek.

Natrium Diklofenak untuk ibu menyusui

Fakta-fakta penting mengenai Natrium Diklofenak yang perlu Bunda ketahui:

1. Dalam mengonsumsi Diklofenak, hal terbaik yang perlu dilakukan ialah mengambil dosis terendah dalam waktu sesingkat-singkatnya untuk mengendalikan gejala yang ada. Kemudian, minumlah tablet atau kapsul Diklofenak saat makan atau ngemil, atau setelah makan.

2. Efek samping yang umum dan kerap muncul ialah sakit perut, rasa mual, dan ruam. Gel dan plester Diklofenak dapat digunakan dua kali sehari untuk mengatasi nyeri di area tertentu di tubuh.

3. Kebanyakan orang dewasa dapat mengonsumsi Diklofenak. Anak-anak mungkin diberi resep Diklofenak untuk mengatasi masalah persendian. Tablet, kapsul, dan supositoria Diklofenak cocok untuk anak usia 6 ulan ke atas.

4. Diklofenak tidak cocok untuk semua orang. Untuk memastikan keamanannya, konsultasikan dengan dokter atau apoteker terlebih dahulu terutama jika Bunda pernah mengalami reaksi alergi terhadap Diklofenak atau obat lain yang memiliki alergi terhadap aspirin atau obat NSAID lainnya seperti Ibuprofen atau Naproxen.

Selain itu, Bunda yang pernah menderita sakit maag, perdarahan pada lambung atau susu, atau perut berlubang, memiliki hipertensi, menderita gagal jantung, penyakit ginjal, lupus, mengalami gangguan pembekuan darah, sedang hamil atau menyusui, juga perlu berkonsultasi lebih dulu dengan dokter sebelum mengonsumsinya.

Bagaimana dan kapan mengonsumsi Diklofenak?

Bagi Bunda yang memang mendapatkan rekomendasi dari dokter untuk mengonsumsinya, tablet ini biasanya dikonsumsi 2 hingga 3 kali sehari. Dosis biasa ialah 75 mg hingga 150 mg sehari, tergantung pada resep yang dokter berikan. Ikuti selalu saran dokter tentang berapa banyak tablet yang harus diminum dan berapa kali sehari perlu mengonsumsinya seperti dikutip dari laman Nhs.

Cara minum tablet atau kapsul Diklofenak dapat dikonsumsinya dengan air, atau minuman, atau makanan setelah Bunda mengonsumsi makanan terlebih dahulu. Mengonsumsinya dengan susu atau makanan berarti kecil kemungkinannya untuk membuat sakit atau mengiritasi perut. Saat mengonsumsinya, sebaiknya Bunda menelannya dalam keadaan utuh dan tidak dihancurkan ataupun dikunyah.

Bisakah mengonsumsi Diklofenak saat hamil atau menyusui?

Obat ini tidak bisa dikonsumsi kecuali Bunda telah mendapatkan resep ataupun direkomendasikan untuk mengonsumsinya oleh dokter ya, Bunda. Diklofenak diketahui dapat meningkatkan risiko keguguran dan malformasi sehingga tidak boleh digunakan selama trimester pertama dan kedua kehamilan kecuali dianggap penting oleh dokter seperti dikatakan Helen Marshall, BPharm, MRPharmS, dikutip dari laman Netdoctor.

Diklofenak juga tidak boleh dikonsumsi pada trimester ketiga karena dapat menunda persalinan, menambah lama persalinan, dan menyebabkan komplikasi pada bayi yang baru lahir. Selain itu, Diklofenak masuk ke dalam ASI dalam jumlah kecil. Pada dosis normal, kecil kemungkinannya untuk membahayakan bayi, namun penting untuk mendiskusikannya dengan dokter sebelum menggunakan Diklofenak jika Bunda sedang menyusui.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda