MENYUSUI
Adakah Efek Samping jika ASI cuma Dipompa & Tak Pernah Diberikan Langsung?
Dwi Indah Nurcahyani | HaiBunda
Rabu, 07 Feb 2024 15:00 WIBMenyusui bagi sebagian ibu tidak bisa dilakukan secara langsung. Mereka pun hanya memberikannya dengan cara memompa ASI-nya. Lantas, adakah efek samping jika ASI hanya dipompa dan tidak pernah diberikan secara langsung?
Memberikan ASI pada bayi memang sebaiknya diberikan secara langsung atau direct breastfeeding. Tetapi, atas berbagai alasan memang terkadang hal tersebut tidak bisa diwujudkan ibu menyusui. Dan, memompa ASI menjadi jalan mereka untuk tetap mengASIhi bayinya.
Efek samping jika ASI hanya Dipompa
The World Health Organization (WHO) menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi dan kemudian hingga 2 tahun atau lebih.
Namun menyusui, khususnya menyusui, tidak selalu mudah bagi semua perempuan karena banyak yang merasa tidak nyaman, menyakitkan, atau bahkan tidak mungkin karena berbagai alasan.
Faktanya, hanya 24,9 persen bayi di Amerika Serikat yang mendapat ASI eksklusif selama enam bulan, menurut o the Centers for Disease and Prevention (CDC) Breastfeeding Report Card yang dirilis pada 2022, seperti dikutip dari laman Parents.
Dari berbagai alasan tersebut, berikut ini beberapa alasan mengapa perempuan tidak menyusui langsung bayinya:
1. Alasan medis
Ada beberapa keadaan dimana seorang ibu mungkin dilarang menyusui pada awalnya seperti setelah perawatan radiasi, beberapa operasi payudara yang membuat payudara sulit untuk melakukan pelekatan, atau saat mengonsumsi obat-obatan tertentu.
Veronica Haywood, RN, co-founder and executive director of Latched sebuah kelompok dukungan untuk ibu yang menyusui di San Antonio, Texas, mengatakan bahwa memompa ASI secara eksklusif mungkin merupakan satu-satunya pilihan bagi beberapa keluarga yang ingin memberikan ASI jika ibu atau bayinya memiliki komplikasi medis yang menghalangi pemberian ASI langsung dari payudara.
2. Alasan gaya hidup
Meskipun ibu mampu mengasuh dan memberikan ASI secara langsung, tetapi kesibukan ibu seringkali membuat pola menyusui direct breastfeeding tidak bisa dilakukan.
Tantangan memompa dan tidak menyusui
Meskipun memompa secara eksklusif mungkin terdengar seperti alternatif yang bagus, hal ini memiliki kendala tersendiri, termasuk:
1. Waktu pemompaan.
2. Perlu memberi makan bayi dengan botol setelah dipompa.
3. Membersihkan botol dan bagian pompa.
4. Biaya pompa ASI, botol, dan perlengkapannya.
5. Menemukan lokasi untuk memompa saat bepergian.
6. Komitmen waktu.
“Kekurangan terbesar dari pemompaan ASI secara eksklusif adalah memerlukan banyak waktu,” kata Kara Manglani, CNM, seorang bidan dari New York City.
Untuk menjaga pasokan ASI, busui juga perlu memompa setiap kali yang biasanya kurang lebih tiga jam sekali, bahkan di tengah malam sekalipun. Hal ini menirukan pemberian makan bayi secara teratur sehingga bisa merangsang produksi ASI.
Hal ini terutama berlaku ketika bayi baru lahir dan menyusu setiap beberapa jam sepanjang waktu. Umumnya, Bunda ingin memompa ASI sesering bayi menyusu untuk menjaga suplai ASI tetap cukup. Pompa ganda dapat membantu mengeluarkan susu dalam waktu sekitar separuh waktu dibandingkan pompa tunggal standar, jadi biasanya ini memerlukan investasi.
Setelah memompa, Bunda perlu memberi makan bayi dengan botol. Tentunya ini menjadi tantangan tersendiri karena selain membersihkan botol dan bagian pompa, semua waktu tambahan yang ditambahkan pada proses pemberian makan ini dapat membuat pemompaan eksklusif terasa seperti pekerjaan penuh waktu.
Tak hanya itu, biaya untuk mereka yang memompa ASI juga terbilang mahal. Meskipun sedianya menyusui langsung tidak memerlukan biaya, tetapi memompa ASI membutuhkan alat pompa ASi dan botol serta tas penyimpanan untuk hasil terbaik.
Dan, menemukan tempat yang nyaman untuk memompa ASI juga menjadi tantangan tersendiri. Tidak semua ruangan di kantor misalnya memiliki stopkontak yang mudah diakses. Jadi, hal ini tentu seringkali yang menjadi kendala bagi ibu menyusui.
Bila hanya memompa ASI dan tidak menyusui langsung
Berkomitmen untuk selalu tepat waktu memompa ASI merupakan hal yang perlu dipenuhi saat mengharuskan Bunda melakukan opsi ini. Menjaga jadwal dengan ketat untuk memompa ASI dapat menjaga pasokan ASI tetap lancar.
Bagi Bunda yang hanya bisa memenuhi memompa ASI sebagai bentuk mengASIhi Si Kecil, tidak perlu khawatir. Di balik perjuangan Bunda tersebut, ternyata ada juga beberapa manfaat memompa ASI dan tidak menyusui yang perlu Bunda tahu:
1. Kebebasan dan fleksibilitas
Beberapa Bunda mungkin mendapati bahwa meskipun mereka menyusui langsung, mereka masih perlu memompa ASI untuk mendorong peningkatan suplai ASI. Menambahkan pemompaan ke dalam rutinitas juga memungkinkan ibu untuk jauh dari bayinya selama waktu makan tertentu dan tetap memproduksi ASI untuk nanti jika mereka menyusui secara eksklusif.
Perbedaan terbesar antara ibu yang menyusui dan memompa dengan mereka yang memompa secara eksklusif adalah tidak adanya kontak langsung payudara dengan bayi.
2. Melacak berapa banyak bayi makan
Dengan memompa ASI, pemberian ASI pada bayi dapat dengan mudah diketahui seberapa banyaknya yang mereka konsumsi ya, Bunda. Hal ini benar-benar melegakan bagi mereka yang produksi ASI-nya kurang dan khawatir bayinya mendapat cukup makanan.
Di luar itu semua, menyusui langsung lebih sederhana dan cepat dibandingkan memerah ASI dengan pompa tetapi tidak masalah jika hanya memompa dan tidak menyusui.
Efek samping jika hanya memompa ASI dan tidak menyusui langsung
Melansir Ncbi, memompa tanpa menyusui berhubungan dengan durasi pemberian ASI yang lebih pendek dan pengenalan susu formula lebih awal dibandingkan dengan menyusui dengan atau tanpa memompa. Menetapkan pemberian ASI dibandingkan memompa ASI secara eksklusif mungkin penting untuk mencapai tujuan pemberian ASI.
Pemompaan ASI (memompa) telah menjadi populer di Amerika Serikat. Lebih dari 85 persen bayi yang diberi ASI setidaknya kadang-kadang diberi susu perah dari botol.
Alasan utama perempuan memerah ASI adalah kesulitan dalam pelekatan, memfasilitasi orang lain untuk memberi makan bayi, menyediakan persediaan darurat, mengurangi pembengkakan, dan meningkatkan produksi ASI.
Selain itu, ibu yang melahirkan bayi prematur sering kali dianjurkan untuk memerah ASI karena bayinya belum cukup umur untuk menyusu.
Perempuan yang sering memompa ASI diketahui memiliki durasi pemberian ASI yang lebih singkat secara keseluruhan dibandingkan perempuan yang memompa ASI lebih sedikit, sehingga mengurangi total paparan bayi terhadap ASI.
Studi observasi terbaru menunjukkan bahwa pemberian ASI perah dari botol mungkin kurang optimal untuk bayi terkait dengan berbagai dampak kesehatan anak. Oleh karena itu, ASI perah mungkin bukan pengganti yang setara dengan pemberian ASI secara langsung.
Perasan ASI dianggap sebagai pelengkap pemberian ASI, sesuatu yang dilakukan karena kebutuhan karena ibu dan bayi dipisahkan untuk sementara atau karena bayi tidak dapat menyusu dengan payudara. Namun, saat ini beberapa perempuan memompa tanpa pernah menyusui bayinya.
Dalam US Infant Feeding Practices Study II (IFPS II), 5,6 persen perempuan yang memberikan ASI melakukan hal tersebut secara eksklusif dengan memeras ASI.
Karakteristik para ibu tersebut dan berapa lama mereka mampu memproduksi susu untuk bayinya masih belum banyak diketahui. Hal ini menghambat upaya untuk memberikan dukungan laktasi yang disesuaikan untuk pasangan ini.
Namun di luar itu semua, keputusan Bunda menjadi pilihan terbaik untuk diri sendiri dan juga Si Kecil. Apalagi, memberikan makan bayi merupakan sebuah tantangan dan apa yang berhasil untuk satu Bunda mungkin tidak berhasil untuk yang lain. Sehingga, yakinilah formula yang benar-bener efektif untuk diri sendiri ketika berusaha memaksimalkan mengASIhi bayi terlepas dari pilihan menyusui langsung ataupun memompa ASI.
Jika Bunda merasakan ada masalah dengan menyusui ataupun memompa ASI, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter ataupun konselor laktasi ya, Bunda.
Semoga informasinya membantu ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)
Simak video di bawah ini, Bun:
5 Penyebab Berat Badan Bayi Tidak Bertambah Meski Sudah ASI Eksklusif
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Tips Pumping ASI di Kantor pada Era Pandemi
3 Panduan Menyimpan ASI Perah di Freezer agar Tak Rusak Nutrisinya
5 Penyebab ASI Perah Sedikit, Bagaimana Solusinya?
Bolehkah ASI Perah Dihangatkan Lebih dari Satu Kali?
TERPOPULER
10 Jenis Tanaman yang Cocok Ditanam di Tower Garden
Momen Kebersamaan Maissy dan Ketiga Anaknya di Sela Kesibukan Sebagai Dokter
12 Vaksin Wajib untuk Ibu Hamil, Mulau yang Dianjurkan hingga Dilarang
20 Menu Bekal Sekolah Anak TK/SD Sederhana Beserta Resepnya
Leony Foto Bareng Chelsea Olivia, Mirip sampai Disebut Kembaran
REKOMENDASI PRODUK
11 Rekomendasi Highlighter yang Bikin Makeup Lebih Stand Out
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Sunscreen untuk Ibu Menyusui yang Aman dan Bagus
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Calming Cream untuk Bantu Redakan Kembung hingga Kolik Anak
Nadhifa FitrinaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Sabun Bayi Cair yang Bagus dan Aman, Pilihan Terbaik untuk Si Kecil
ZAHARA ARRAHMAREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Sepatu Sekolah Terbaik yang Bagus dan Awet
KinanTERBARU DARI HAIBUNDA
10 Jenis Tanaman yang Cocok Ditanam di Tower Garden
12 Vaksin Wajib untuk Ibu Hamil, Mulau yang Dianjurkan hingga Dilarang
20 Menu Bekal Sekolah Anak TK/SD Sederhana Beserta Resepnya
Momen Kebersamaan Maissy dan Ketiga Anaknya di Sela Kesibukan Sebagai Dokter
Cerita Bunda Avi yang Baru Tahu Alami Kanker Serviks setelah Keguguran
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Unggah Momen USG Calon Buah Hati, Erika Carlina Mohon Perlindungan
-
Beautynesia
Tayang di Netflix, Kang Ha Neul dan Pemain Lainnya Ungkap Alasan Memilih Bintangi Film Thriller Wall to Wall
-
Female Daily
Waktunya Upgrade Wewangian, Intip Promo Spesial MYKONOS di Female Daily Studio!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Lee Jun Hyuk & Lee Jun Young Berbalas Pesan Usai Insiden Salah Ambil Piala
-
Mommies Daily
Baru di Minggu Ini: Kampanye Cap Kaki Tiga Anak untuk Ibu Sigap hingga Perawatan Baru dari EVERNAILS x NIKA