MENYUSUI
Efek Asam Lambung pada Ibu Menyusui Apakah Pengaruhi ASI? Simak Pengobatan yang Aman
Dwi Indah Nurcahyani | HaiBunda
Selasa, 26 Mar 2024 06:30 WIBKasus asam lambung ternyata juga bisa menyerang pada ibu menyusui. Lantas, efek asam lambung pada ibu menyusui apakah pengaruhi ASI ya, Bunda?
Gastroesophageal reflux (GERD) biasanya kerap dialami selama kehamilan. Penyebabnya sendiri kemungkinan karena adanya penurunan tonus sfingter esofagus bagian bawah yang disebabkan oleh progesteron. Biasanya, kondisi ini akan hilang setelah melahirkan namun dapat tetap dialami hingga masa menyusui pada beberapa individu.
Mengatur kembali gaya hidup dalam keseharian seperti berhenti merokok, tidak berbaring minimal 2 jam setelah makan atau minum, dan meninggikan tempat tidur dapat dicoba untuk meminimalisasi gejala asam lambung ya, Bunda.
Selain itu, penurunan berat badan juga perlu direkomendasikan terutama bagi mereka yang kelebihan berat badan. Serta, menghindari makanan tertentu secara rutin, seperti cokelat, kafein, alkohol, dan makanan pedas dapat menjadi hal yang dilakukan. Jika cara tersebut tidak berhasil, berbagai pengobatan biasanya direkomendasikan, seperti dikutip dari laman Liebertpub.
Efek asam lambung pada ibu menyusui
Pengobatan dengan antasida oral diketahui dapat meredakan gejala asam lambung dengan cepat dalam jangka pendek. Antasida yang paling umum merupakan garam hidroksida dari aluminium, kalsium, magnesium, atau kombinasinya.
Magnesium dan kalsium merupakan komponen normal dalam ASI dan kandungan aluminium dalam ASI biasanya lebih rendah dibandingkan susu sapi dan jauh lebih rendah dibandingkan susu formula bayi.
Tidak ada informasi yang dipublikasikan mengenai kandungan aluminium, kalsium, atau magnesium dalam susu selama terapi antasida ibu, namun semua logam tersebut diserap dengan buruk secara oral.
Meskipun kalsium diserap, penyerapannya terbatas kecuali dalam keadaan yang tidak biasa. Untuk menghindari pengeroposan tulang selama menyusui, seorang ibu menyusui mengalami hiperkalsemia saat mengonsumsi kalsium dalam makanan dan suplemen dengan dosis total sekitar 4,7 g/hari ditambah 1,243IU vitamin D setiap hari.
Ketika magnesium diberikan secara intravena dalam dosis besar, kadar magnesium susu hanya meningkat sedikit dalam kisaran normal, sehingga konsumsi oral kemungkinan besar memiliki efek yang dapat diabaikan pada kadar magnesium susu. Semua sumber umumnya menganggap penggunaan antasida selama menyusui dapat diterima.
Gejala asam lambung yang perlu diketahui
Gejala asam lambung pada ibu menyusui seringkali tak disadari. Padahal, beberapa tanda-tanda bisa Bunda rasakan sebelumnya, di antaranya sebagai berikut:
1. Rasa terbakar di dada atau perut bagian atas
2. Rasa pahit atau asam di mulut
3. Batuk
4. Cegukan
5. Suara serak
6. Nyeri pada bahu, punggung atas, atau nyeri dada
Gejala-gejala ini muncul segera setelah makan atau minum minuman dan dapat bertahan selama beberapa menit hingga berjam-jam. Gejala-gejala ini mungkin memburuk saat berbaring atau membungkuk seperti dikutip dari laman Mom Junction.
Kapan harus menemui dokter?
Gangguan asam lambung biasanya akan hilang seiring dengan perbaikan pola makan dan gaya hidup. Namun, jika hal tersebut, terus mengganggu dan tidak menunjukkan tanda-tanda membaik, segeralah memeriksakan diri ke dokter ya, Bunda. Dokter mungkin akan memberikan saran kepada Bunda mengenai perubahan pola makan dan resep obat untuk mengendalikan asam lambung.
Cara mengobati asam lambung pada ibu menyusui
Beberapa obat diketahui dapat membantu meredakan gangguan asam lambung pada ibu menyusui. Bunda pun penting mengetahuinya agar lebih tenang saat mengalaminya. Berikut ini beberapa pengobatan yang bisa dilakukan ya, Bunda:
1. Antasida
Obat ini sedianya dapat meredakan gangguan asam lambung dengan cepat dan jangka pendek. Bunda pun dapat turut memanfaatkan obat ini sesuai dengan resep dokter.
2. Histamin H-2 Blockers
Ranitidine dan famotidine adalah penghambat H2 histamin yang biasa diresepkan untuk membantu mengatasi asam lambung selama menyusui ya, Bunda.
3. Proton Pump Inhibitors (PPI)
PPI disebut-sebut sebagai obat paling efektif untuk penyakit asam lambung kronis. Pantoprazole dan omeprazole adalah PPI yang biasa diresepkan untuk sakit asam lambung selama menyusui.
4. Obat lain
Obat-obatan lain biasanya akan digunakan tergantung pada kondisi dan kebutuhan Bunda. Dokter mungkin juga meresepkan obat yang mengandung baclofen untuk mengatasi asam lambung yang Bunda alami.
Guna memproteksi diri selama menyusui dan tetap fit sepanjang hari, jagalah gaya hidup dan pola makan dengan baik ya, Bunda. Pola makan yang sehat dapat dilakukan dengan melakukan beberapa hal berikut ini guna meminimalisir gangguan asam lambung:
1. Hindari makanan cepat saji, gorengan, pedas dan tidak sehat.
2. Jangan mengonsumsi minuman berkafein secara berlebihan.
3. Berhenti merokok.
4. Hindari makanan yang dapat menyebabkan mulas.
5. Makanlah dalam porsi kecil.
6. Hindari berbaring setelah makan.
7. Kenakan pakaian yang longgar dan nyaman.
8. Angkat kepala menggunakan bantal atau angkat tempat tidur dengan balok agar Bunda terangkat, sehingga gravitasi dapat mengurangi naiknya asam lambung.
Apakah efek asam lambung pada ibu menyusui pengaruhi ASI?
Sejauh ini, tidak ada masalah untuk tetap menyusui Si Kecil saat Bunda mengalami gangguan asam lambung ya, Bunda. Kecil kemungkinan bahwa bayi akan mendapat masalah akibat sakit asam lambung yang Bunda alami melalui ASI yang mereka konsusi.
Jika Bunda merasa khawatir, ada baiknya segera menghubungi dokter untuk mendiskusikan lebih lanjut demi keamanan Bunda dan Si Kecil ketika sakit asam lambung menghampiri.
Semoga informasinya membantu ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)