Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Ketahui Posisi dan Pelekatan Menyusui yang Benar agar Bayi Tidak Gumoh

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Selasa, 16 Apr 2024 14:37 WIB

Bayi Gumoh
Ketahui Posisi dan Pelekatan Menyusui yang Benar agar Bayi Tidak Gumoh /Foto: Getty Images/Mykola Sosiukin
Jakarta -

Gumoh pada bayi merupakan hal normal yang dialami bayi. Bunda tidak perlu khawatir berlebihan karena dengan posisi dan pelekatan menyusui yang benar, risiko gumoh bisa diminimalisasi.

Selama tiga bulan pertama, biasanya bayi yang sehat sekalipun kerap mengalami gumoh. Hampir setengah dari seluruh bayi mengalami isi perut mereka naik kembali ke kerongkongan dan ini suatu kondisi yang dikenal sebagai gastroesophageal reflux, infant reflux atau infant acid reflux.

Biasanya, otot antara esofagus dan lambung (sfingter esofagus bagian bawah) menjaga isi lambung tetap pada tempatnya. Sampai otot ini memiliki waktu untuk matang, gumoh mungkin akan menjadi masalah  terutama jika bayi relatif kenyang, seperti dikutip dari laman Mayo Clinic.

Apa perbedaan gumoh dan muntah?

Gumoh merupakan keluarnya isi perut bayi dengan mudah melalui mulutnya, kemungkinan disertai sendawa. Sementara muntah terjadi ketika alirannya sangat kuat dan keluar beberapa inci dari mulut. Gumoh yang normal tidak akan mengganggu kesehatan bayi. 

Selama bayi tampak nyaman dan makan dengan baik serta berat badannya bertambah, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Jika berat bayi bertambah, bayi juga tidak dirugikan oleh kalori yang hilang karena gumoh ya, Bunda. Inilah mengapa Bunda tidak perlu mengkhawatirkannya berlebihan karena kebanyakan bayi berhenti gumoh pada usia 12 bulan.

Pentingnya posisi dan pelekatan menyusui yang benar 

Agar bayi tidak gumoh, memperhatikan posisi dan pelekatan saat menyusui sangatlah penting ya, Bunda. Selain menjaga pengeluaran ASI tetap lancar, kenyamanan bagi ibu dan bayi juga bisa maksimal. Berikut ini empat kunci posisi menyusui yang benar seperti dikutip dari laman Ayosehat.kemkes:

1. Kepala dan badan bayi membentuk garis lurus.
2. Wajah bayi menghadap payudara, hidung berhadapan dengan puting susu.
3. Badan bayi dekat ke tubuh ibu.
4. Ibu menggendong/mendekap badan bayi secara utuh.

Selain itu, busui juga perlu menjaga pelekatan menyusui yang benar. Berikut ini kunci pelekatan menyusui yang benar ya, Bunda:

1. Bayi dekat dengan payudara dengan mulut terbuka lebar.
2. Dagu bayi menyentuh payudara.
3. Bagian areola di atas lebih banyak terlihat dibanding di bagian bawah mulut bayi.
4. Bibir bawah bayi memutar keluar (dower).

Ketepatan dalam menyusui memang menjadi pengetahuan penting dan keterampilan yang perlu dikuasai ibu menyusui. Sebab, pelekatan dan posisi menyusui yang kurang tepat bisa menyebabkan kegagalan menyusui di kemudian hari.

Selain itu, risiko puting ibu menjadi lecet sehingga busui enggan menyusui serta produksi ASI berkurang pun menjadi risiko yang mungkin muncul. 

Untuk itu, perhatikan langkah menyusui dengan benar seperti berikut ini, seperti dikutip dari laman Idai:

1. Cuci tangan dengan air bersih yang mengalir.
2. Perah sedikit ASI dan oleskan ke puting dan areola sekitarnya. Manfaatnya adalah sebagai desinfektan dan menjaga kelembaban puting susu.
3. Ibu duduk dengan santai kaki tidak boleh menggantung.
4. Posisikan bayi dengan benar

Mengenai bagaimana cara menyusui dengan posisi bayi yang benar untuk mencegah risiko bayi gumoh, berikut cara yang bisa dilakukan ya, Bunda:

1. Bayi dipegang dengan satu lengan. Kepala bayi diletakkan dekat lengkungan siku ibu, bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu.
2. Perut bayi menempel ke tubuh ibu.
3. Mulut bayi berada di depan puting ibu.
4. Lengan yang di bawah merangkul tubuh ibu, jangan berada di antara tubuh ibu dan bayi. Tangan yang di atas boleh dipegang ibu atau diletakkan di atas dada ibu.
5. Telinga dan lengan yang di atas berada dalam satu garis lurus.
6. Bibir bayi dirangsang dengan puting ibu dan akan membuka lebar, kemudian dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara ibu dan puting serta areola dimasukkan ke dalam mulut bayi.
7. Cek apakah pelekatan sudah benar atau belum dengan melihat apakah dagu bayi sudah menempel ke payudara ibu atua belum, mulut terbuka lebar, sebagian besar areola terutama yang berada di bawah masuk ke dalam mulut bayi, bibir bayi terlipat keluar, pipi bayi tidak boleh kempot, tidak boleh terdengar bunyi decak, ibu tidak boleh kesakitan, dan bayi tampak tenang.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda