Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Efek Samping Kafein dalam ASI, Bisa Bikin Bayi Gelisah Usai Disusui

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Kamis, 18 Apr 2024 08:01 WIB

Ilustrasi menyusui
Efek Samping Kafein dalam ASI, Bisa Bikin Bayi Gelisah Usai Disusui/Foto: Getty Images/geargodz
Daftar Isi
Jakarta -

Menyertakan minuman berkafein di pagi dan sore hari memang kerap jadi kebiasaan banyak orang. Tetapi, apakah ini aman dilakukan saat menyusui ya, Bunda? Adakah efek samping kafein dalam ASI yang bisa bikin bayi gelisah usai disusui?

Bagi pecinta kafein, rasanya sulit untuk menghilangkan total keberadaan kafein setiap harinya ya, Bunda. Tetapi, mengonsumsi kafein juga kerap mendatangkan kegalauan tersendiri bagi ibu menyusui. Apalagi, katanya mengonsumsi kafein bisa sebabkan bayi gelisah usai disusui.

Bolehkah ibu menyusui minum minuman berkafein?

Dalam jumlah sedang, umumnya ibu menyusui aman untuk minum minuman berkafein lainnya saat menyusui. Secangkir kopi di pagi hari mungkin membantu seseorang mengatasi kurang tidur. Namun, banyak yang khawatir mengenai efek kafein pada bayi mereka. Tetapi, jika dikonsumsi dalam jumlah sedang, umumnya kafein aman bagi orang yang sedang menyusui, seperti dikutip dari laman Medical News Today.

Pada umumnya, mengonsumsi kafein sebelum menyusui kemungkinan besar tidak menimbulkan efek buruk apa pun. Banyak orang diminta untuk membatasi atau bahkan menghilangkan kafein selama kehamilan karena risiko kafein melewati plasenta dan memengaruhi perkembangan janin. Namun, kecil kemungkinan kafein memengaruhi bayi yang menyusu.

Risiko konsumsi kafein saat menyusui

Tubuh pada dasarnya memetabolisme sebagian besar kafein dalam kopi sebelum mencapai ASI atau sempat memengaruhi bayi. Menurut Dr. Thomas Hale dalam Medications and Mothers Milk, kafein adalah obat berisiko rendah dalam jumlah sedang. Hanya sekitar 1 persen kafein yang dikonsumsi seorang perempuan masuk ke dalam ASI-nya, dan jumlah yang sangat kecil ini tidak cukup untuk membahayakan sebagian besar bayi.

Orang tua menyusui yang ingin mengambil pendekatan teraman harus mempertimbangkan untuk membatasi asupan kafein hingga sekitar 300 miligram (mg) sehari, menurut the Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Jumlah kafein ini setara dengan 2–3 cangkir kopi.

Bahkan konsumsi kafein lebih dari 300 mg kemungkinan besar tidak akan membahayakan bayi. Namun, CDC mencatat bahwa konsumsi kafein berlebihan lebih dari 10 cangkir sehari dapat menimbulkan gejala pada bayi, seperti rewel dan gelisah.

Kadar kafein dalam ASI mencapai puncaknya 1–2 jam setelah minum kopi. Seseorang yang baru saja menyusui mungkin memilih untuk mengawasi bayinya selama waktu ini untuk melihat apakah mereka merasakan efek apa pun dari kafein.

Meskipun potensi risiko minum kopi selama kehamilan terdengar menakutkan, risiko kafein pada bayi yang menyusui tergolong ringan. Beberapa ahli mengungkapkan kekhawatiran bahwa kafein dapat memengaruhi tidur bayi, namun penelitian tahun 2012 yang dilakukan terhadap 885 bayi di Brasil tidak sependapat dengan hal tersebut.

Studi tersebut tidak menemukan dampak yang signifikan secara statistik terhadap kualitas tidur bayi usia 3 bulan bila disusui oleh seseorang yang mengonsumsi kafein.

Sebuah penelitian di Korea juga tidak menemukan risiko serius dari minum kopi berkafein saat menyusui, terutama dengan konsumsi moderat beberapa cangkir sehari.

Beberapa orang percaya bahwa asam dalam kopi dapat menurunkan kandungan zat besi dalam ASI, meski belum ada bukti ilmiah terbaru yang mengonfirmasi hal ini. ASI secara alami rendah zat besi, namun bayi membutuhkan zat besi untuk berkembang secara normal, jadi orang yang minum kopi sebaiknya mendiskusikan suplemen zat besi dengan dokter.

Kafein dan dan dan kandungan ASI

Kafein memang masuk ke dalam ASI, namun bayi hanya mendapat sekitar 1,5 persen dari jumlah kafein yang Bunda minum. Kafein membutuhkan waktu lebih lama untuk keluar dari tubuh bayi jika bayi Bunda lahir prematur atau kurang dari enam bulan, atau memiliki masalah kesehatan lainnya.

Kadar puncak kafein dalam ASI terjadi 60 hingga 120 menit (1 hingga 2 jam) setelah dikonsumsi. Jika Bunda memiliki asupan kafein yang tinggi bisa membuat bayi Bunda mudah tersinggung, rewel, atau terjaga. Ini karena kafein merangsang sistem saraf pusat dan membantu kita tetap terjaga.

Rewel, gelisah, dan gangguan tidur banyak ditemukan pada bayi yang ibunya mengonsumsi kafein dalam jumlah tinggi, lebih dari 5 cangkir kopi setiap hari. Tidak ada batas aman kafein yang disepakati karena toleransi setiap bayi berbeda-beda. Namun, Ahli Diet Kanada merekomendasikan batas 300 mg kafein (2 hingga 3 cangkir kopi) setiap hari untuk ibu hamil dan menyusui seperti dikutip dari laman La Leche League Canada.

Alasan lain untuk membatasi asupan kafein adalah potensi efeknya pada kadar zat besi. Mengonsumsi lebih dari 450 mg kafein dalam satu hari (4 atau 5 cangkir) telah dikaitkan dengan rendahnya kadar zat besi dalam ASI. Karena bayi yang menyusui mendapatkan zat besi yang dibutuhkannya dari ASI selama 6 bulan pertama, hal ini dapat memengaruhi jumlah zat besi dalam tubuh bayi.

Asupan kafein tentunya perlu dipertimbangkan untuk disesuaikan jika bayi Bunda tampak sangat rewel dan sulit tenang, meskipun Bunda minum kurang dari lima cangkir minuman berkafein sehari. Bunda mungkin ingin mempertimbangkan untuk mengonsumsi sebagian besar kafein di pagi hari.

Atau Bunda dapat mencoba mengganti pilihan minuman tanpa kafein atau bebas kafein dengan satu, dua, atau semua minuman berkafein selama satu atau dua minggu untuk melihat apakah ada bedanya. Jika kafein memengaruhi bayi, Bunda akan melihat perbedaannya dalam 3 hingga 7 hari. Setelah itu, Bunda pun dapat mengambil keputusan apakah membatasi asupan kafein atau bahkan menghilangkannya sama sekali dalam keseharian.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda