HaiBunda

MENYUSUI

Mengenal Kompresi Payudara, Teknik untuk Mengatasi Gangguan Menyusui

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Minggu, 28 Apr 2024 11:45 WIB
Mengenal Kompresi Payudara, Teknik untuk Mengatasi Gangguan Menyusui/Foto: Getty Images/geargodz
Jakarta -

Kompresi payudara tak banyak diketahui ibu menyusui. Padahal, teknik ini dapat mengatasi permasalahan menyusui. Yuk, mengenal kompresi payudara, teknik untuk mengatasi gangguan menyusui, Bunda.

Bagi ibu menyusui, kelancaran saat mengASIhi menjadi faktor penting keberhasilan menyusui. Tidak saja dalam hal produksi ASI tetapi juga kelancaran selama proses menyusui berlangsung dan tanpa rasa sakit karena pelekatan yang dilakukan benar.

Sayangnya, hal ini memang tak mudah diwujudkan begitu saja ya, Bunda. Ada saja kendala yang ditemui saat para ibu menyusui berusaha memberikan nutrisi terbaik untuk bayinya. Mereka tidak saja mengalami puting yang sakit tetapi juga produksi ASI yang minim. Dalam hal ini, kompresi payudara menjadi penting karena dapat melancarkan ASI.


Mengenal kompresi payudara

Kompresi payudara memiliki tujuan untuk menjaga aliran ASI tetap lancar saat bayi menyusu. Ini merupakan teknik yang membantu memastikan proses menyusu yang lebih efisien dan terus menyusu pada bayi yang kecil, prematur, dan daya isapnya lemah, seperti dikutip dari laman News Medical.

Berbagai manfaat bisa didapatkan dari kompresi payudara. Termasuk diantaranya membantu bayi mendapatkan susu yang lebih kental atau hindmilk (yang mengandung lebih banyak kalori dibandingkan foremilk).

Selain itu, kompresi payudara juga berguna dan penting saat menyusui bayi yang mengantuk dan rewel. Dalam beberapa bulan pertama kehidupannya (3 minggu dan 6 minggu) sebagian besar bayi cenderung tertidur saat menyusu ketika aliran ASI melambat meski belum cukup kenyang.

Hal ini menyebabkan seringnya terbangun karena lapar. Di atas usia ini, bayi akan menjauh dari payudara jika aliran ASI melambat. Ini berarti mereka tidak mendapatkan ASI yang lebih berlemak dan lembut. Hal ini tentunya berguna pada ibu yang putingnya sakit, saluran tersumbat, atau mastitis.

Kompresi payudara sendiri disarankan jika berat badan bayi tidak bertambah dengan baik. Artinya, asupan kalori pada bayi rendah. Sebab, kompresi payudara dapat membantu pemberian ASI pada bayi kolik yang disusui.

Oh iya, Bunda, kompresi payudara juga penting selama percepatan pertumbuhan bayi. Hal ini penting dilakukan selama beberapa hari pertama setelah melahirkan ketika ibu memproduksi susu kental dan kuning yang disebut kolostrum. 

Kolostrum sangat bermanfaat bagi bayi dan karena ibu dan bayi belum menguasai proses menyusui pada hari-hari awal, kompresi payudara membantu memasukkan lebih banyak kolostrum ke dalam mulut bayi. Jika sering menyusui dalam waktu lama, kompresi payudara membantu menghasilkan lebih banyak ASI.

Cara melakukan kompresi payudara

Proses dari kompresi payudara sangatlah sederhana dan mudah dilakukan di rumah ya, Bunda. Berikut ini panduan yang bisa dilakukan:

1. Carilah tempat dan posisi yang nyaman untuk menyusui. Pastikan Bunda memiliki perlengkapan apa pun (misalnya krim puting, popok, botol air, pompa) yang mungkin diperlukan.

2. Bantu bayi untuk menyusu dengan benar dan periksa kembali kaitannya.

3. Gendong bayi dengan satu tangan.

4. Dukung payudara dengan tangan yang lain. Lingkari sehingga ibu jari berada di satu sisi payudara dan jari lainnya berada di sisi lain dekat dada. (Jari-jari harus berada di dekat dinding dada dan bukan di puting susu).

5. Perhatikan bayi saat ia menyusu dan amati untuk memastikan rahangnya menganga, menandakan ia sedang menelan susu seperti dikutip dari laman Healthline.

6. Saat bayi tidak lagi minum dengan pola menghisap mulut terbuka lebar, jeda, dan menutup mulut, kompres payudara Bunda untuk meningkatkan tekanan luar. Tidak perlu memutar jari ke bawah payudara ke arah bayi. Tekan saja dan tahan. Usahakan untuk tidak menekan terlalu keras hingga areola berubah bentuk di dalam mulut bayi atau kompresinya akan menyakiti Bunda. 

7. Terus tahan kompresi payudara hingga bayi berhenti minum. Lepaskan kompresi pada saat ini.

8. Jika bayi tidak melanjutkan minum, coba kompresi payudara lagi dengan memutar tangan di sekitar payudara. Bunda harus mencoba setidaknya 2 atau 3 lokasi tangan yang berbeda.

Meski terlihat tidak mudah, tetapi mencoba melakukan kompresi payudara dapat secara efektif membantu permasalahan menyusui teratasi. Tetap semangat mengASIhi ya, Bunda. Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Simak video di bawah ini, Bun:

5 Dampak Negatif Bayi Kurang ASI dan Cara Mengatasinya

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Nurah Syahfirah Rayakan Ultah Suami, Teuku Rafly Bergaya Padel Bareng Anak-anak

Mom's Life Amira Salsabila

Potret Lyra Virna dan Fadlan Muhammad Lepas Anak Kembar untuk Kuliah ke Luar Kota

Mom's Life Annisa Karnesyia

Curhat Sharena Mulai Alami Perimenopause, Beruntung Ada Ryan Delon yang Mendampingi

Kehamilan Amrikh Palupi

Anak yang Lahir Akhir Tahun Lebih Sering Didiagnosis Gangguan Mental, Ternyata Ini Pemicunya

Parenting Nadhifa Fitrina

7 Rekomendasi Kapas Wajah, Lembut & Aman untuk Bersihkan Makeup

Mom's Life Ajeng Pratiwi & Randu Gede

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Sering Alami Anyang-anyangan? Ini 5 Resep Minuman untuk Mengatasinya

Perebutan Warisan Rp6,8 Miliar Ungkap Rahasia Besar Keluarga Ini, Ternyata...

Curhat Sharena Mulai Alami Perimenopause, Beruntung Ada Ryan Delon yang Mendampingi

Anak yang Lahir Akhir Tahun Lebih Sering Didiagnosis Gangguan Mental, Ternyata Ini Pemicunya

7 Rekomendasi Kapas Wajah, Lembut & Aman untuk Bersihkan Makeup

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK