Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Beragam Tantangan Menyusui setelah Jalani Operasi Implan Payudara

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Senin, 03 Jun 2024 11:40 WIB

Ilustrasi Ibu Menyusui
Beragam Tantangan Menyusui setelah Jalan Operasi Implan Payudara /Foto: Getty Images/iStockphoto/geargodz
Daftar Isi
Jakarta -

Prosedur implan payudara ketika menyusui seringnya urung dilakukan karena dikhawatirkan berpengaruh pada ASI ibu menyusui. Lantas, benarkah implan payudara dapat memengaruhi produksi ASI ya, Bunda?

Memperindah aset seperti halnya melakukan operasi payudara ditempuh beberapa perempuan. Hal ini guna memuluskan keinginan mereka memiliki payudara dengan bentuk dan ukuran yang diinginkan sehingga membuat mereka lebih percaya diri.

Hal ini sah-sah saja dilakukan siapa saja ya, Bunda. Hanya saja, bagi para ibu menyusui memang sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu. Khususnya bagi Bunda yang ingin menempuh prosedur implan payudara dan masih menyusui.

Apa itu implan payudara?

Implan payudara mungkin sangat akrab di kalangan perempuan. Tak sedikit dari perempuan yang menggunakan implan payudara agar aset mereka tampak lebih indah. Implan payudara juga biasa ditempuh untuk perempuan yang ingin membangun kembali payudara mereka setelah operasi kanker atau cedera yang disebut rekonstruksi.

Bagi Bunda yang mempertimbangkan implan payudara, ada baiknya mencari tahu informasi seputar tindakan tersebut agar mendapatkan hasil maksimal.

Secara umum, implan payudara ada yang dikenal dengan implan payudara saline dan silikon. Keduanya sama-sama memiliki cangkang silikon luar, tetapi dalam pengisiannya berbeda dan juga rasa dari implan itu sendiri yang nantinya dirasakan.

Implan payudara saline biasanya diisi dengan air garam steril. Langkah ini biasanya dimasukkan ke dalam payudara dalam keadaan kosong dan diisi ketika sudah terpasang. Prosedur ini tersedia bagi orang yang berusia 18 tahun ke atas untuk memperbesar payudara.

Sementara itu, implan payudara silikon dibuat dengan isian gel silikon. Kebanyakan orang percaya bahwa implan payudara silikon terlihat dan terasa lebih seperti payudara alami.

Implan payudara silikon tersedia untuk orang berusia 22 tahun ke atas untuk pembesaran. Dan, prosedur ini juga tersedia pada semua usia untuk rekonstruksi payudara seperti dikutip dari laman Mayo Clinic.

Apakah aman menyusui setelah operasi payudara?

Banyak asumsi beredar bahwa ibu menyusui akan terganggu keamanannya setelah operasi payudara. Padahal, faktanya saat hamil, banyak juga perempuan yang pernah menjalani operasi payudara. Selain itu, agenda menyusui pun tetap bisa dilakukan pada banyak kasus.

Kebanyakan ibu yang menggunakan implan payudara dapat menyusui dengan sukses. Namun, Bunda mungkin mengalami masalah dengan suplai ASI yang rendah atau menghadapi tantangan lain, seperti puting sakit atau pembengkakan.

Bekerja samalah dengan konsultan laktasi untuk meningkatkan peluang keberhasilan menyusui dan ingatlah bahwa jumlah ASI berapa pun baik untuk bayi Bunda, seperti dikutip dari laman Baby Center.

Beberapa perempuan juga kerap menghadapi tantangan menyusui dengan implan payudara. Namun, ada pula yang sukses menjalaninya tanpa hambatan.

Sebuah penelitian terhadap lebih dari 4.500 perempuan yang melakukan pembesaran payudara menemukan bahwa sebagian besar dari mereka mampu menyusui tanpa komplikasi.

Masalah menyusui yang paling umum adalah produksi ASI yang tidak mencukupi, yang terjadi pada sekitar 20 persen ibu menyusui. Namun, persentase ibu yang tidak memasang implan dan memiliki masalah pasokan ASI hampir sama.

Tantangan menyusui setelah implan payudara

Berbagai tantangan yang mungkin muncul saat menyusui dengan implan payudara yakni sebagai berikut ya, Bunda:

1. Persediaan ASI rendah: Tergantung pada bagaimana operasi augmentasi yang Bunda dilakukan. Bunda mungkin mengalami kesulitan memproduksi cukup ASI untuk menyusui secara eksklusif.

2. Menghambat refleks let down: Saat bayi menghisap puting, tubuh akan memproduksi hormon prolaktin, yang memicu let down. Jika saraf pada puting Bunda rusak selama operasi, sensitivitasnya mungkin hilang, dan penurunan rangsangan pada gilirannya dapat memengaruhi refleks let down.

3. Puting sakit: Jika puting lebih sensitif dibandingkan sebelum operasi, Bunda mungkin mengalami nyeri pada puting, yang membuat proses menyusui menjadi menyakitkan.

4. Payudara membesar: Karena implan memakan ruang di payudara yang menggunakan implan memiliki risiko lebih besar mengalami pembengkakan payudara yang berlebihan.

5. Mastitis. Sebuah penelitian terhadap lebih dari 28.000 perempuan menyimpulkan bahwa pembesaran payudara dikaitkan dengan peningkatan risiko mastitis dalam enam bulan setelah melahirkan. (Risikonya adalah 8,3 persen pada ibu yang menggunakan implan dan 6,6 persen pada perempuan tanpa implan).

Alasan Implan Payudara Mempengaruhi Produksi ASI

Implan payudara memang dapat memengaruhi produksi ASI. Menurut sebuah penelitian terhadap lebih dari 1.000 ibu menyusui yang menggunakan implan, seorang perempuan memiliki peluang 75 persen untuk berhasil menyusui dengan implan jika diinginkan, berapa pun ukuran implannya.

Perlu Bunda tahu juga bahwa selama operasi pembesaran payudara, implan payudara ditempatkan di antara dinding dada dan payudara untuk menghindari gangguan pada saluran payudara atau kelenjar susu tempat ASI dikeluarkan. Meskipun beberapa jaringan kelenjar diangkat selama pengecilan payudara, dalam banyak kasus, jaringan payudara yang tersisa cukup untuk memungkinkan produksi ASI setelah operasi.

Namun, memang tidak ada jaminan bahwa ibu akan mendapatkan persediaan ASI yang maksimal saat menyusui, kata Nadine Rosenblum, seorang konsultan laktasi di program laktasi prenatal di The Johns Hopkins Hospital. Dikatakannya bahwa pasokan ASI juga mungkin terbatas jika jenis sayatan yang digunakan selama operasi payudara merusak saraf di payudara dan puting yang dirangsang saat menyusui.

Tips lancar menyusui setelah operasi implan payudara

Prosedur implan payudara mungkin akan memengaruhi produksi ASI dan kenyamanan menyusui. Meski demikian, ada hal-hal lain yang bisa Bunda upayakan agar memaksimalkan peluang kesuksesan menyusui Si Kecil. 

Nah, bagi Bunda yang ingin sukses menyusui setelah operasi implan payudara ada baiknya melakukan tips berikut ini:

1. Berkonsultasi dengan konsultan laktasi. Mereka dapat membantu Bunda memulai dengan kuat dengan memastikan bayi menyusu dengan baik dan dalam posisi menyusui yang baik. Mereka juga dapat memberi tips untuk mengatasi sensitivitas puting. Jika Bunda merasa cemas atau ingin mendapatkan jawaban atas beberapa pertanyaan sebelumnya, pertimbangkan untuk bertemu dengan konsultan laktasi sebelum bayi lahir.

2. Sering-seringlah menyusui bayi Bunda. Semakin sering bayi menyusu, semakin sering pula tubuh mendapat sinyal untuk memproduksi ASI lebih banyak. Konsultan laktasi mungkin menyarankan penggunaan pompa payudara di antara waktu menyusui juga.

3. Beri tahu dokter tentang operasi Bunda. Mereka akan terus memantau pertambahan berat badan bayi untuk memastikan mereka mendapat cukup ASI.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda