Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Kenali Penyebab ASI Berbau Asam dan Cara Mengatasinya

Nurul Jasmine Fathia   |   HaiBunda

Selasa, 04 Jun 2024 09:25 WIB

Mother is pouring milk from breast milk storage bags to baby bottle with measuring scale,  Breast Pumping milk concept. selective focus.
Kenali Penyebab ASI Berbau Asam dan Cara Mengatasinya/Foto: Getty Images/iStockphoto
Daftar Isi
Jakarta -

Air susu ibu atau ASI menjadi asupan terpenting bagi kehidupan Si Kecil setelah lahir ke dunia. Oleh karena itu, penting sekali untuk memastikan kualitas ASI selalu baik agar bayi tumbuh sehat dan terbebas dari berbagai masalah kesehatan yang mungkin terjadi.

Namun, tak dapat dipungkiri bahwa masalah pada ASI kerap terjadi, khususnya pada ASI perah. Salah satu masalah yang umum terjadi pada ASI perah adalah ASI berbau asam, Bunda.

Jika hal ini terjadi tak sedikit Bunda yang bingung apa penyebabnya dan apakah ASI masih layak dikonsumsi Si Kecil atau tidak. Nah, untuk mengetahui lebih lanjut tentang hal tersebut, simak artikel ini sampai tuntas ya.

Penyebab ASI berbau asam

ASI berbau asam bisa disebabkan karena berbagai hal, mulai dari yang Bunda sadari dan yang tidak disadari. Penting sekali mengetahui penyebabnya agar Bunda bisa lebih cermat dalam mengelola ASI. Berikut beberapa penyebab ASI berbau asam dilansir dari berbagai sumber.

1. Kandungan lipase

ASI berbau asam sebetulnya bisa disebabkan karena beberapa faktor, Bunda. Faktor yang pertama adalah karena kandungan lipase yang terdapat pada setiap tetes ASI.

Melansir dari baby gooroo, lipase pada ASI adalah sebuah kandungan yang berfungsi untuk memecah lemak susu menjadi partikel yang lebih kecil, sehingga mudah dicerna oleh bayi. Lemak susu yang dipecah oleh lipase juga akan membuat kandungan vitamin A dan D pada ASI lebih mudah tersedia dan diserap oleh bayi.

Sayangnya, kandungan lipase inilah yang kadang membuat ASI perah menjadi berbau asam. Perlu diketahui juga bahwa kandungan lipase dalam ASI setiap Bunda bisa berbeda-beda, tergantung nutrisi dan pengaruh hormon yang ada di dalam tubuh.

Namun, jika ASI berbau asam karena kandungan lipase, Bunda tak perlu khawatir jika ingin memberikannya kepada Si Kecil. Hal ini karena kandungan ASI sama sekali tidak berpengaruh. Akan tetapi, pada beberapa kasus ada saja bayi yang menolak mengonsumsi ASI yang baunya sudah agak asam.

2. Kesalahan dalam proses penyimpanan

Tak hanya dari kandungan lipase, ASI juga bisa berbau asam karena kesalahan yang terjadi saat proses penyimpanan. Proses penyimpanan ASI perah tak bisa sembarangan dan benar-benar harus steril, Bunda.

ASI yang disimpan dalam wadah yang tidak tertutup rapat atau tidak dicuci dengan bersih bisa menimbulkan bau asam. Berbeda dengan ASI yang berbau asam karena kandungan lipase, ASI yang berbau asam karena kesalahan proses penyimpanan, rasanya juga akan menjadi asam.

Jika bau dan rasa sudah asam, ASI tersebut bisa dikatakan basi dan tidak layak dikonsumsi. Satu-satunya hal yang bisa Bunda lakukan adalah membuangnya.

Cara mengatasi ASI berbau asam

1. Jika terjadi karena kandungan lipase

Melansir dari Forestlane Pediatrics, tak ada cara yang benar-benar maksimal untuk mengatasi ASI yang berbau asam karena kandungan lipase. Namun, ada langkah pencegahan yang mungkin bisa Bunda coba. 

Cara tersebut adalah dengan memanaskan ASI yang baru saja dipompa. Tujuannya adalah untuk menonaktifkan lipase dan menghentikan proses pencernaan lemak, dengan begitu bau asam pada ASI akan berkurang.

Namun, memanaskan ASI juga harus dilakukan dengan cermat agar tidak merusak kandungan gizi di dalamnya. Bunda bisa memanaskan ASI hingga suhu 82 derajat celcius atau sampai ada gelembung kecil di sekitar tepi panci.

Pastikan tidak sampai mendidih penuh agar kandungan gizi tetap ada, Bunda. Setelah dipanaskan, Bunda harus cepat mendinginkannya dan menyimpan di freezer. 

2. Jika terjadi karena kesalahan penyimpanan

Apabila terjadi karena kesalahan penyimpanan, tak ada cara untuk mengatasinya. Satu-satunya yang bisa dilakukan adalah menerapkan langkah-langkah pencegahan.

Langkah pencegahan yang bisa Bunda ambil adalah dengan memilih wadah penyimpanan yang tepat. Para ahli menyarankan untuk menggunakan wadah berupa botol kaca atau plastik khusus ASI yang dijual bebas di pasaran.

Jika menggunakan botol kaca, pastikan Bunda mencucinya dengan bersih setelah digunakan. Jika memiliki mesin untuk steril, Bunda bisa memasukkan botol tersebut ke dalamnya untuk memastikan tak ada lagi kontaminasi bakteri. Tak hanya pada wadah penyimpanan ASI, alat-alat yang digunakan untuk pompa ASI juga harus selalu bersih ya.

Kulkas atau freezer tempat penyimpanan juga tak boleh ketinggalan untuk dipastikan kondisi dan kebersihannya. Usahakan untuk tidak menyimpan ASI dekat dengan barang-barang yang berbau menyengat atau mudah busuk. Disarankan untuk menyimpan ASI di bagian belakang freezer agar lebih aman dan tak terkena perubahan suhu.

"Lebih baik menyimpannya di bagian belakang, sehingga terpapar sedikit oleh perubahan suhu saat pintu dibuka dan ditutup," kata Kelly A. Hightower, RN, konselor laktasi bersertifikat, dikutip dari Parents.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda