
menyusui
Mengenal Freeze Drying Bikin ASI Menjadi Bubuk, Cara Membuat hingga Biayanya
HaiBunda
Jumat, 21 Jun 2024 16:10 WIB

Daftar Isi
Pengolahan ASI seiring modernisasi banyak dimanfaatkan dengan berbagai olahan. Salah satunya ASI bubuk, Bunda. Yuk, mengenal freeze drying bikin ASI menjadi bubuk lebih lanjut.
Menangani ASI memang menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua. Kemampuan dalam memerah dan menyimpan ASI bagi para ibu yang beraktivitas memang perlu dikuasai guna menjaga kualitas ASI sebelum digunakan. Sering kali, banyak ASI terbuang percuma karena penyimpanan yang kurang maksimal.
Belakangan, tren ASI bubuk menjadi sebuah warna baru yang beredar di masyarakat. ASI bubuk menjadi upaya lain dalam memanfaatkan ASI secara jangka panjang agar pemanfaatannya lebih beragam ya, Bunda, seperti dikutip dari laman Parents.
"Pasien telah telah menanyakan hal ini dan saya setuju bahwa hal ini sedang menjadi tren,” kata Neela Sethi, M.D., dokter anak, konsultan laktasi, dan MAM Baby expert yang berbasis di Los Angeles.
Namun, mengingat belum banyak penelitian yang mengupas tentang mengubah ASI menjadi bubuk, provider kesehatan masih enggan merekomendasikan hal ini.
Apa itu freeze drying ASI?
Freeze drying diartikan sebagai proses pengeringan beku yang mengubah ASI menjadi bentuk bubuk. Pengeringan beku ini bukanlah hal baru karena diyakini berasal dari abad ke-13 suku Inca menggunakan pengeringan beku untuk mengawetkan kentang. Dan sudah banyak digunakan pada abad terakhir untuk menjaga umur simpan makanan.
Untuk membekukan ASI, perusahaan terlebih dahulu membekukan ASI pada suhu minus 40 derajat C. Kemudian ASI dimasukkan ke dalam ruang hampa untuk menghilangkan udaranya. Susu mengalami sublimasi, suatu proses mengubah suatu zat dari padat langsung menjadi gas tanpa fase cair.
“Ini menjaga struktur molekul dalam susu, yang berdampak pada rasa dan kualitas nutrisi susu,” jelas Milkify di situsnya. “Hasil setelah pengeringan beku adalah ASI bubuk halus yang seluruh komponen ASInya tanpa air.”
Cara membuat ASI bubuk
Jika Bunda tertarik untuk mengeringkan ASI dengan cara dibekukan, sebaiknya bicarakan dengan dokter terlebih dahulu, karena ini merupakan praktik yang cukup baru dan saat ini belum mendapatkan izin dari organisasi medis.
Jika pada akhirnya memutuskan untuk membuat ASI bubuk, itu bukanlah sesuatu yang harus Bunda coba lakukan di rumah, saran Molly Peterson, IBCLC, seorang konselor laktasi di Peterson Lactation Services.
Meskipun ASI bubuk bisa dibuat di rumah, hal ini tidaklah disarankan. Ada banyak peralatan dan waktu khusus yang diperlukan untuk proses pengeringan beku dan memastikan keselamatan kesehatan Si Kecil harus menjadi prioritas nomor satu seperti dikutip dari laman Very Well Family.
Pierrette Mimi Poinsett, MD, seorang dokter anak setuju akan hal tersebut. "Saya tidak merekomendasikan pengeringan ASI beku di rumah karena prosesnya memerlukan beberapa langkah, sanitasi yang ketat, dan peralatan yang mahal,” katanya. Jika Bunda tertarik untuk mengeringkan susu, Dr. Poinsett merekomendasikan untuk mencari berbagai perusahaan online yang menawarkan layanan tersebut.
Biaya membuat ASI bubuk
Gagasan membuat ASI bubuk menjadi sebuah inovasi baru yang ditawarkan mahasiswa dan dosen ITB beberapa waktu lalu. Pengolahan ASI menjadi susu bubuk ini menggunakan teknik freeze drying yakni kadar air susu beku dikeringkan langsung tanpa harus dicairkan terlebih dahulu.
Suhunya minus 45 derajat Celcius dengan tekanan 0.12 millibar dengan tetap memperhatikan faktor penting yang harus dijaga terkait keamanan produk yakni kemasan harus steril serta tempat pengolahannya harus dalam keadaan ruangan tertutup serta higienis, dan juga pekerjanya juga bersih.
ASI beku yang dikeringkan menjadi ASI bubuk ini dapat bertahan hingga tiga tahun dan menjaga 97 persen nutrisi ASI dan harga olahan ASI tersebut hingga menjadi ASI bubuk di harga Rp350-400 ribu per liter. Dan, dari satu liter ASI itu akan menghasilkan 100 gram susu bubuk.
Efek samping freeze drying ASI
Amanda Rahman, DO, Director of Pediatrics Neonatology di Staten Island University Hospital menyepakati bahwa pengeringan ASI memiliki potensi. “Tetapi sebelum dapat direkomendasikan, keamanannya perlu ditentukan dengan jelas,” katanya. Beberapa risiko yang perlu diperhatikan termasuk apakah susu kering beku dapat terkontaminasi bakteri, dan apakah susu tersebut dapat mempertahankan keamanan nutrisinya, jelas Dr. Rahman.
Misalnya, ketika ASI disumbangkan ke bank susu, ASI tersebut dipasteurisasi sehingga bakteri potensial akan terbunuh. Namun pengeringan beku ASI berbeda dengan pasteurisasi, jelas Dr. Rahman. “Saat susu mengalami pasteurisasi, bakteri patogen akan hilang. Namun, pengeringan beku tidak menghilangkan patogen ini dengan cara yang sama,” tambahnya.
Mengenai apakah ASI kering beku kehilangan kandungan nutrisinya atau tidak, ada beberapa potensi kabar baik mengenai hal tersebut. Meskipun penelitiannya terbatas, beberapa penelitian menemukan bahwa kandungan nutrisi pada ASI kering beku sebagian besar tidak berubah.
Hal yang sama juga berlaku pada komponen lainnya, seperti antibodi dan faktor imunologi. Misalnya, sebuah penelitian pada tahun 2016 menemukan bahwa sebagian besar walaupun tidak semua imunoglobulin dalam ASI tetap stabil ketika ASI dikeringkan dengan cara dibekukan.
Adakah kelebihan dari freeze drying ASI?
Dalam pemanfaatan freeze drying ASI, salah satu manfaat yang didapatkan yakni usia simpan ASI bubuk bisa lebih panjang yakni mencapai tiga tahun. Hal ini menjawa kekhawatiran para orangtua, kata Dr Sethi.
The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan penyimpanan ASI perah di lemari es hingga empat hari, dan di dalam freezer selama sekitar enam bulan untuk kualitas terbaik meskipun dikatakan hingga 12 bulan dapat diterima.
Setelah Bunda mencairkan ASI beku, Bunda tidak dapat membekukannya kembali karena hal itu dapat meningkatkan risiko pertumbuhan bakteri. Sebaliknya, pada ASI yang sudah dimanfaatkan melalui proses freeze drying, dapat disimpan dalam suhu kamar.
Peningkatan umur simpan ini merupakan nilai tambah bagi semua orangtua. Namun, bagi mereka yang sering bepergian atau tinggal di daerah yang sering terjadi bencana alam, menyediakan ASI bubuk dapat membantu, kata Shira Sharifi, seorang doula, pendidik laktasi, yang berbasis di Florida.
Pengeringan ASI beku menjadi ASI bubuk di rumah memang tidak direkomendasikan mengingat prosesnya tidaklah mudah dan memerlukan unsur sanitasi yang ketat serta peralatan mahal. Sehingga, sebaiknya mencari jasa khusus yang menawarkan layanan tersebut.
IDAI tidak rekomendasikan ASI bubuk untuk bayi
Hingga saat ini, belum ada organisasi kesehatan besar seperti the Academy of American Pediatrics (AAP), CDC, atau FDA yang mempertimbangkan gagasan freeze drying.
“CDC belum memberikan jawaban konkrit atas rekomendasi mereka mengenai pengeringan ASI beku,” jelas Molly Peterson, IBCLC, konsultan laktasi di Peterson Lactation Services. “Tetapi mereka telah mengeluarkan beberapa pernyataan tentang pengeringan beku makanan lain dan manfaatnya, jadi mudah-mudahan kami akan segera mendapatkan informasi lebih lanjut.”
Di Indonesia, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga tak merekomendasikan pengolahan freeze drying. IDAI menilai bahwa teknologi pengolahan ASI bubuk di Indonesia masih beum ada yang benar-benar mendapatkan dukungan dari BPOM.
Ketua Satgas ASI IDAI, dr Naomi Esthernita Fauzia Dewanto, SpA(K) mengatakan bahwa sampat saat ini IDAI belum merekomendasikan ASI bubuk karena di Indonesia sendiri belum ada yang seperti pengolahan yang benar-benar sesuai. Artinya, belum ada rule-nya seperti apa. Semuanya itu harus di-approve oleh seperti badan POM, katanya seperti dikutip dari detikhealth.
Semoga informasinya membantu ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
ASI Bubuk Tidak Direkomendasikan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Ini Risiko Bahayanya

Menyusui
Viral ASI Bubuk, Dokter Anak Tegaskan Belum Ada Rekomendasi dan Biayanya Lebih Mahal

Menyusui
Tren Mengolah ASI Perah Jadi Susu Bubuk, Apakah Aman Diberikan ke Bayi?

Menyusui
Tanda Bayi ASI Masih Lapar dan Sudah Kenyang

Menyusui
Pecahkan Rekor Dunia, Bunda Ini Jadi Donatur ASI Terbanyak Hampir 1.600 Liter

Menyusui
Bayi Baru Lahir Bisa Bertahan 3 Hari Tanpa Minum ASI, Mitos atau Fakta?
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda