Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

10 Cara Menyusui yang Benar dan Praktis agar Bayi Merasa Nyaman

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Rabu, 03 Jul 2024 17:37 WIB

Ilustrasi Ibu Menyusui
10 Cara Menyusui yang Benar dan Praktis agar Bayi Nyaman/Foto: Getty Images/iStockphoto/geargodz
Daftar Isi
Jakarta -

Cara menyusui memiliki pengaruh penting bagi kesuksesan mengASIhi ya, Bunda. Pastikan Bunda mengetahui cara menyusui yang benar dan praktis agar bayi nyaman.

Tak mudah memang bagi ibu baru menyusui dengan baik dan benar dalam waktu singkat. Pada praktiknya, proses tersebut selalu menghadirkan kendala tertentu yang mematangkan proses menyusui ke depannya.

5 Cara menyusui yang benar dan praktis agar bayi nyaman

Pengalaman menyusui memiliki warna warni tersendiri bagi setiap ibu. Dalam beberapa minggu pertama menyusui, bayi biasanya perlu sering menyusu untuk meningkatkan suplai ASI. Kebanyakan bayi akan menyusu setidaknya delapan kali dalam periode 24 jam..

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa bayi biasanya mendapat 11 sesi menyusui per hari jika Bunda menghitung pemberian ASI pada setiap payudara secara terpisah. Jumlah sebenarnya dapat berkisar antara 7 hingga 19 sesi setiap hari ketika setiap payudara dihitung sebagai menyusui.

Agar semua kebutuhan tersebut terpenuhi dengan baik, cara menyusui yang benar dan praktis menjadi kuncinya. Untuk mempraktikkannya, simak bagaimana panduan caranya ya, Bunda:

1. Memposisikan dan menempelkan bayi pada payudara

Sebaiknya tempelkan perut bayi ke perut Bunda sehingga tidak ada jarak antara tubuh Bunda dan Si Kecil. Bayi harus menghadap payudara dan harap pastikan untuk tidak menekan bagian belakang kepala bayi.

2. Pastikan bayi membuka mulut cukup lebar

Untuk pelekatan yang benar, bayi perlu membuka mulutnya cukup lebar agar puting susu dan sebagian areola (area gelap di sekitar puting susu) masuk ke dalam mulutnya. Sudut mulut bayi harus berada pada sudut yang lebar dan bibir atas dan bawahnya harus berada di luar mulutnya.

3. Topang payudara dengan tangan 

Selama menyusui, pastikan jari-jari Bunda berada jauh di belakang areola dan pastikan untuk tidak menekan payudara Bunda ke dalam. Posisi ini akan membantu bayi mendapatkan ASI sebanyak-banyaknya dan kecil kemungkinan Bunda mengalami nyeri pada puting.

4. Menyusui bayi sesering mungkin

Ketika para ibu mengkhawatirkan persediaan ASI-nya, terkadang mereka menawarkan susu formula dalam botol. Botol-botol ini menyebabkan masalah dalam dua cara. Mereka membuat bayi kenyang sehingga dia tidak akan sering menyusui. Jika Bunda lebih jarang menyusui, produksi ASI Bunda tidak akan banyak seperti dikutip dari laman Chop.edu.

5. Ketahui tanda pelekatan yang buruk

Pelekatan yang baik seharusnya tidak akan menimbulkan rasa sakit. Jika puting terasa sakit selama menyusui atau pecah-pecah atau berdarah, puting berkerut saat bayi melepas payudara, hingga bayi keluar dari payudara berulang kali setelah hanya beberapa kali isapan, artinya pelekatan yang terjadi tidak maksimal ya, Bunda. Segera perbaiki sehingga proses menyusui berjalan dengan aman dan nyaman.

Ilustrasi menyusuiIlustrasi menyusui/ Foto: Getty Images/Graphicscoco

4 Posisi menyusui dan pelekatan dengan baik dan benar

Posisi menyusui yang baik memastikan pelekatan berjalan dengan maksimal. Karenanya, pilihlah posisi menyusui yang membuat Bunda nyaman sehingga ASI pun mengalir lancar. Berikut ini beberapa posisi menyusui yang bisa dicoba ya, Bunda:

1. Laid back position

Dengan menyusui santai, tubuh akan menopang sepenuhnya tubuh bayi. Menyusui dengan posisi santai dapat memaksimalkan penempelan bayi ke payudara serta mengurangi masalah menyusui, termasuk puting yang sakit dan pecah-pecah.

2. Sitting upright

Ini adalah posisi yang sering kita lihat para ibu bayinya saat bepergian, dan banyak yang merasa posisi ini lebih fleksibel seiring bertambahnya usia bayi mereka. 

3. Lying down

Dalam posisi ini, Bunda berbaring miring, dengan kepala di atas bantal dan lengan bawah di atas bayi. Bayi kemudian dapat berbaring miring, menghadap Bunda dan sangat dekat dengan tubuh Bunda, dengan hidung bayi sejajar dengan puting susu. Bunda bisa membimbingnya ke payudara atau membiarkan mereka memasukkan payudara ke dalam mulutnya sendiri seperti dikutip dari laman Nct.

4. Rugby ball

Posisi ini dapat juga cocok untuk ibu dengan bayi kembar serta ibu yang baru saja melahirkan dengan caesar untuk menghindari tekanan pada perut. Dengan posisi ini tidak saja menguntungkan bayi yang memudahkannya menempel di payudara tetapi juga membuat kenyamanan bagi ibu menyusui.

Ciri-ciri pelekatan menyusui yang benar

Menyusui dengan benar bermula dari pelekatan yang dilakukan dengan baik. Ketahui ciri-ciri pelekatan menyusui yang benar agar Bunda lebih nyaman menyusui Si Kecil:

1. Bayi terlihat nyaman, rileks dan tidak tegang, mengerutkan kening atau menggeliat.
2. Mulut bayi terbuka lebar menempel pada payudara dengan puting susu dan payudara di dalam mulut.
3. Dagu bayi menyentuh payudara.
4. Pipi tidak tersedot ke dalam.
5. Bayi memiliki gerakan rahang yang dalam saat minum.
6. Menelan dapat dilihat dan mungkin terdengar setelah ASI 'turun.'
7. Setelah menyusui, puting mungkin tampak sedikit lebih panjang tetapi tidak rata, putih, atau terjepit seperti dikutip dari laman Qld.

Jadwal menyusui bayi baru lahir sampai usia 6 bulan

Sejak lahir, bayi bisa langsung menyusu setiap beberapa jam sekali ya, Bunda. Ketika Si Kecil tampak lapar, Bunda pun dapat langsung menyodorkan payudara agar ia bisa mendapatkan nutrisi semaksimal mungkin sesuai tahapan usianya. Sebaiknya, jangan tunggu sampai bayi menangis karena itu menjadi isyarat keterlambatan menangkap tanda lapar Si Kecil.

Memang ya, Bunda, setiap bayi memiliki kebutuhan yang berbeda satu sama lain. Biasanya hal ini akan bergantung pada apakah bayi meminum ASI atau susu formula, karena mereka mencerna ASI lebih cepat. 

Jika Bunda menyusui, bayi mungkin ingin menyusu setiap 1,5 hingga 3 jam. Seiring bertambahnya usia, bayi perlahan-lahan akan mulai jarang menyusu dan cenderung memiliki pola yang lebih mudah diprediksi.

Bayi baru lahir harus menyusu delapan sampai 12 kali sehari selama bulan pertama; ketika anak Bunda berusia 4 hingga 8 minggu, mereka mungkin akan mulai menyusu tujuh hingga sembilan kali sehari. Jika mereka meminum susu formula, bayi mungkin akan menginginkan botol setiap 2 hingga 3 jam pada awalnya. Seiring pertumbuhan anak, mereka seharusnya bisa bertahan 3 hingga 4 jam tanpa makan.

Bayi biasanya minum lebih banyak setiap kali minum (dan lebih jarang menyusu) seiring dengan pertumbuhannya dan perutnya yang mampu menampung lebih banyak. Jika Bunda menyusui, bayi mungkin minum lebih sedikit setiap kali minum, namun menyusu lebih sering dibandingkan bayi yang mendapat susu formula.

Kebanyakan bayi menambahkan sekitar 1 ons ke dalam minumannya setiap kali menyusui setiap bulannya. Jumlah ini menurun ketika mereka berusia sekitar 6 bulan, ketika mereka biasanya minum 7 hingga 8 ons setiap kali menyusui seperti dikutip dari laman WebMd.

Daftar makanan ibu menyusui agar bayi gemuk dan sehat

Nutrisi yang baik memiliki peran penting dalam menjaga kualitas dan kuantitas ASI. Selain itu, pemenuhan nutrisi juga dapat memberikan ibu menyusui lebih banyak energi dan membantu Bunda menurunkan berat badan. Terpenting, makanan yang bergizi seimbang juga dapat membantu bayi tetap sehat dan bertambah berat badannya.

Berikut ini beberapa daftar makanan ibu menyusui agar bayi gemuk dan sehat ya, Bunda:

1. Salmon dan sarden

Sebagai sumber protein yang sangat baik, salmon kaya akan vitamin B12 dan asam lemak omega-3. Ini juga merupakan salah satu dari sedikit sumber yang mengandung vitamin D alami, dan banyak perempuan mengalami kekurangan vitamin D.

B12 dan omega-3 yang dianggap membantu menangkal depresi pasca melahirkan. Salmon sangat baik untuk ibu menyusui karena mengandung DHA dalam jumlah besar, sejenis lemak yang penting untuk perkembangan sistem saraf bayi.

Salmon yang ditangkap dari alam, dibudidayakan, atau kalengan baik untuk Bunda. Baik salmon maupun sarden dapat meningkatkan produksi ASI.

2. Daging sapi

Ibu menyusui lebih membutuhkan mineral zinc. Daging sapi adalah protein berkualitas tinggi yang kaya akan seng, zat besi, dan vitamin B. Ini membantu Bunda tetap berenergi mengingat memiliki bayi di rumah membutuhkan banyak energi.

Pilihlah daging sapi yang diberi makan rumput bila Bunda bisa karena daging tersebut memiliki lebih banyak asam lemak omega-3 dan tidak mengandung tambahan antibiotik dan hormon seperti dikutip dari laman Sanfordhealth.

3. Telur

Telur kaya akan protein, kolin, lutein, vitamin B12 dan D, riboflavin dan folat. Ini adalah makanan atau camilan yang cepat dan mudah. Makanlah telur utuh untuk nutrisi optimal. Penelitian baru menunjukkan telur tidak akan meningkatkan kolesterol Bunda.

4. Ubi jalar

Ubi jalar berukuran sedang yang memenuhi rekomendasi harian vitamin A untuk ibu menyusui. Vitamin A penting untuk penglihatan, pertumbuhan tulang, fungsi kekebalan tubuh dan spesialisasi sel. Bayi Bunda tentunya akan bergantung pada asupan makanan Bunda untuk mendapatkan vitamin A yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda