
menyusui
Jadi Busui, Shanju Eks JKT48 Tak Mau Ambisius Stok ASIP: Yang Penting Cukup
HaiBunda
Jumat, 06 Sep 2024 14:14 WIB

Shania Junianatha istri pebulu tangkis Indonesia Jonatan Christie membagikan pengalamannya menjadi ibu setelah melahirkan putranya Leander Jayden Christie. Mantan anggota girl band JKT48 ini mengaku mendapat banyak pengalaman baru setelah resmi menjadi ibu, salah satunya menyusui.
Menurut perempuan yang akrab disapa Shanju ini menjalani status baru sebagai ibu menyusui sangat enjoy. Ia juga tidak terlalu ambisius mengumpulkan stok ASI untuk putranya. Menurut Shanju yang paling penting kebutuhan ASI putranya tercukupi.Â
Shanji jadi ibu menyusui
"Banyak banget (keluh kesah jadi ibu) tapi ya udah coba enjoy dulu aja. Aku ga terlalu ambis stok sampai banyak, yang penting cukup aja. Lagi berusaha ga banyak pusing," ujar Shanju Eks JKT48 dikutip dari instagram story @shanju, Rabu 4 September 2024.Â
Perempuan berusia 26 tahun ini tak memungkiri ada drama saat menjadi ibu menyusui. Mulai dari memompa sampai ASI rembes. Meski demikian, Shanju tak mau ambil pusing dan lebih menjalani proses jadi busui lebih enjoy.Â
"Ada dramanya clog lah, lagi ngapa-ngapain rembes, apalagi karena aku pumping ngejar BB harus diukur (ml-nya) pengennya juga DBF (menyusui langsung) biar kata orang ga terlalu banyak drama buat clog dan lain-lain. Manfaatnya juga lebih banyak tapi banyak pertimbangan juga jadi sekali lagi ga usah diambil pusing hahhha," tuturnya.Â
Cerita persalinan pertama Shanju
Sebelumnya, Shanju juga menceritakan pengalaman melahirkan melalui Operasi ERACS pada 24 Agustus lalu lewat akun instagramnya. Menurutnya, menjalani persalinan ERACS tidak sakit sama sekali. Ia bahkan merasa proses persalinannya seperti pemeriksaan biasa ke dokter gigi.Â
"Operasi ngeluarin anak, rasa kayak lagi mau ke dokter gigi saking santainya," tulis Shanju dalam unggahan di akun Instagram pribadinya @shanju.
Selain itu, Shanju mengaku tidak merasa sakit ketika dokter menyuntikkan obat bius di tulang belakang. Tidak seperti yang diceritakan orang-orang, proses penyuntikan akan linu dan sakit.
"Bahkan kata orang-orang suntik tulang belakang sakit, menurutku sih biasa-biasa aja ya," tuturnya.Â
Menariknya lagi, Shanju mengatakan proses recovery setelah operasi sangat cepat. Beberapa jam setelah operasi dirinya sudah bisa bergerak lincah seperti sebelum hamil.
"Pain toleranceku kan emang tinggi juga sih, jadi kemarin paksain gerak udah hampir kembali gesit seperti sebelum hamil yippie," imbuh Shanju.
Setelah mengetahui cerita Shanju Eks JKT48 melahirkan melalui Operasi ERACS dan jadi busui, simak penjelasan waktu yang tepat untuk pompa ASI di halaman berikutnya ya Bunda.Â
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
WAKTU YANG TEPAT UNTUK POMPA ASI
Foto: iStock/geargodz
Waktu tepat memompa ASI setelah melahirkan
Setelah melahirkan, selain menyusui langsung atau DBF, ada beberapa Bunda yang perlu untuk memompa ASI. Memompa ASI memang sebaiknya Bunda lakukan sesegera mungkin setelah bayi lahir. Terlebih bagi Bunda yang harus segera bekerja di kantor setelah cuti melahirkan.
Dikutip dari laman Whattoexpect, jika Bunda berencana untuk kembali beraktivitas, mulailah memompa dua hingga tiga minggu atau jauh sebelumnya untuk membiasakan diri dan menimbun persediaan susu.Â
Lalu saat Bunda ingin menambah suplai ASI, pompalah di antara sesi menyusui saat Bunda bersama bayi. Jika Bunda memompa di tempat kerja untuk mengganti waktu menyusui yang Bunda lewatkan, cobalah untuk memompa pada jadwal yang sama dengan menyusui bayi di rumah. Alasannya agar suplai ASI Bunda tetap kuat dan sesuai dengan kebutuhan Si Kecil, biasanya setiap tiga hingga empat jam.
Bunda juga dapat memompa di pagi hari, karena dapat menghasilkan ASI paling banyak di waktu ini. Kemudian, Bunda dapat memompa ASI di antara waktu menyusui, 30-60 menit setelah menyusui atau setidaknya satu jam sebelum menyusui. Ini akan menyisakan banyak susu untuk bayi saat Bunda menyusui di sesi berikutnya.
Bunda boleh merencanakan memompa 8-10 kali dalam periode 24 jam. Setelah mencapai produksi ASI penuh, pertahankan jadwal yang terus memproduksi dalam periode 24 jam.Â
Namun yang perlu dicatat oleh Bunda adalah setiap ibu dan bayi itu berbeda. Jadi rencanakan sesi pemompaan berdasarkan apa yang paling cocok untuk Bunda dan kebutuhan Si Kecil.Â
Jika Bunda terus ingin memberikan ASI kepada Si Kecil, pompalah ASI dengan cara yang efektif untuk membangun dan mempertahankan suplai ASI yang baik. Semoga informasi ini bermanfaat ya Bunda.
Saksikan juga video tentang manfaat memompa ASI di malam hari:
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
Apakah Bayi Laki-laki Memang Menyusu Lebih Kuat seperti Dialami Shanju Eks JKT48?

Menyusui
3 Cara agar Si Kakak Tetap Anteng saat Bunda Menyusui Si Kecil

Menyusui
6 Manfaat Menyusui, Salah Satunya Cegah Depresi Usai Melahirkan Bun

Menyusui
Tips Agar Bunda Selalu Fit Selama Menyusui

Menyusui
Menyusui Bisa Menghemat Rp 37 Juta dalam 6 Bulan Lho


7 Foto
Menyusui
7 Potret Terbaru Aurel Hermansyah, Sukses Turunkan BB hingga 15 Kg saat Menyusui Anak Kedua
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda