MENYUSUI
Daun Mint untuk Ibu Menyusui Disebut Bisa Bikin ASI Seret, Simak Faktanya
Dwi Indah Nurcahyani | HaiBunda
Selasa, 10 Sep 2024 14:05 WIBBiarpun menyegarkan untuk dimasukkan dalam minuman, daun mint untuk ibu menyusui disebut bisa bikin ASI seret. Hmm, bagaimana fakta sebenarnya ya, Bunda?
Daun mint memang menjadi salah satu bahan yang memberikan aroma dan rasa khas. Sehingga, menjadikan bahan ini sebagai material yang populer dalam teh, permen, dan minyak esensial.
Selain itu, daun mint juga menawarkan berbagai manfaat kesehatan, termasuk mengelola rasa sakit kepala, mengurangi stres, dan melegakan pencernaan ya, Bunda. Namun, terlepas dari reputasinya sebagai obat alami, dampak daun mint pada ibu menyusui sudah menjadi perdebatan bertahun-tahun. Sehingga, banyak ibu menyusui yang memilih menghindarinya karena khawatir berdampak pada produksi ASI mereka.
Apakah daun mint untuk ibu menyusui bikin ASI seret?
Secara historis, peppermint telah dikaitkan dengan potensi penurunan pasokan ASI. Menggunakan peppermint untuk menekan laktasi adalah praktik yang ditemukan dalam berbagai budaya, khususnya dalam pengobatan tradisional.
Peppermint juga kaya akan mentol, yang dikaitkan dengan potensi penurunan produksi ASI. Akibatnya, beberapa konsultan laktasi dan medis menyarankan untuk berhati-hati saat mengonsumsi peppermint, atau produk lain yang mengandung mentol, terutama dalam jumlah besar atau bentuk konsentrat seperti dikutip dari laman Breastfeeding Perspectives.
Meskipun laporan anekdotal dan kearifan tradisional menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi peppermint dan penurunan produksi ASI, studi ilmiah ketat yang memvalidasi klaim ini masih langka dan tidak meyakinkan.
Menurut sebuah studi penelitian oleh The National Institute of Child Health and Human Development, "Pada manusia, mentol dengan cepat diubah menjadi metabolit glukuronidanya setelah dikonsumsi secara oral. Tidak jelas apakah glukuronida memiliki efek penekan laktasi atau apakah asupan peppermint yang biasa cukup untuk menekan laktasi pada manusia."
Pada produk lainnya, minyak esensial peppermint (sering kali dalam bentuk gel dan larutan) telah dipelajari untuk mencegah nyeri akibat puting yang sakit dan pecah-pecah pada ibu menyusui. Sebagian besar penelitian ini menyimpulkan dengan hasil positif. Peppermint juga dikenal karena efek pendinginannya, berdampak positif pada keringat pasca persalinan dan menjaga tubuh tetap terasa sejuk dan segar.
Berdasarkan penelitian terkini, peppermint secara umum dikenal sebagai ramuan yang aman untuk dikonsumsi dan digunakan secara topikal. Namun, karena banyak sumber menyarankan untuk tidak menggunakan ramuan mint ini dalam bentuk apa pun saat menyusui (paling sering tanpa bukti ilmiah yang mendukung klaim tersebut), para ibu khawatir akan penggunaannya.
Satu penelitian benar-benar membuktikan bahwa penggunaan minyak peppermint untuk nyeri puting akibat menyusui dapat meningkatkan durasi menyusui, yang menurut aturan permintaan dan penawaran, dapat berdampak positif pada produksi ASI.
Dalam penelitian anekdotal lain dengan para ibu melaporkan sendiri gejala dan efeknya, jajak pendapat menunjukkan hanya 30 persen ibu melaporkan minyak peppermint mengurangi produksi ASI mereka, sementara 70 persen mengatakan minyak tersebut tidak berpengaruh seperti dikutip dari laman Nalacare.
Meskipun masih banyak bukti ilmiah yang harus ditemukan, para ibu menyusui harus mendengarkan tubuh mereka dan membuat kesimpulan sendiri tentang bagaimana peppermint memengaruhi tubuh mereka, menyusui, produksi ASI, atau lainnya.
Pertimbangan saat menggunakan daun mint
Jika terpaksa memasukkan daun mint atau peppermint ke dalam keseharian, pertimbangkan beberapa hal berikut ya, Bunda:
1. Moderat adalah kuncinya
Meskipun peppermint dalam jumlah kecil, seperti peppermint sesekali atau teh peppermint ringan, tidak mungkin berdampak signifikan pada produksi ASI. Tetapi, penting diingat bahwa asupan berlebihan harus dihindari untuk mengurangi risiko apa pun. Jadi, moderat adalah kuncinya. Hindari terlalu banyak permen mint atau produk yang mengandung mentol karena sedikit yang diketahui tentang efek potensialnya.
2. Pantau efek mint dan menyusui
Perhatikan bagaimana tubuh merespons konsumsi peppermint Jika Bunda melihat adanya efek buruk pada produksi ASI atau pola makan bayi Bunda, pertimbangkan untuk mengurangi atau menghilangkan peppermint dari asupan harian.
3. Pertimbangkan alternatif selain peppermint atau daun mint
Jika Bunda lebih suka bermain aman dan menghindari mint sama sekali, Bunda dapat mempertimbangkan alternatif seperti spearmint yang memiliki sedikit atau tidak mengandung mentol.
Dengan mengganti peppermint dengan spearmint, Bunda dapat merasakan rasa yang menyegarkan sambil menghindari efek negatif yang mungkin terjadi pada produksi ASI Bunda. Namun, sangatlah disarankan agar Bunda menghindari mengonsumsi spearmint dalam dosis besar selama kehamilan.
Penting untuk dicatat juga bahwa respons setiap orang mungkin berbeda-beda. Sementara beberapa ibu menyusui mungkin merasakan perubahan dalam produksi ASI atau pola makan setelah mengonsumsi produk yang mengandung mentol, yang lain mungkin tidak merasakan efek yang nyata.
Jika Bunda memiliki kekhawatiran tentang efek peppermint pada laktasi atau mengalami kesulitan dalam produksi ASI, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau konselor laktasi ya, Bunda.
Semoga informasinya membantu, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!