Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

3 Bahan Herbal dalam Suplemen yang Perlu Dihindari Ibu Menyusui

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Minggu, 23 May 2021 10:50 WIB

Ibu menyusui
3 Bahan Herbal dalam Suplemen yang Perlu Dihindari Ibu Menyusui/ Foto: iStock

Suplemen herbal untuk menyusui kini sudah banyak dijual di pasaran. Bunda mungkin pernah dengar beberapa suplemen herbal menyusui yang dipercaya bisa meningkatkan suplai ASI ya?

Konsumsi suplemen memang tidak dilarang selama menyusui. Asalkan, suplemen tersebut aman menurut Food and Drug Administration (FDA) atau sudah mendapatkan izin beredar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Produk herbal mungkin dianggap alami, namun belum tentu aman ya. Sebaiknya, Bunda konsultasi dulu ke dokter atau konsultan laktasi sebelum minum suplemen herbal untuk menyusui.

"Seperti halnya obat-obatan, herbal dapat masuk ke dalam ASI dan kemungkinan juga bisa memengaruhi suplai ASI," kata ahli bidang farmakologi perinatal, Thomas Hale, Ph.D., dilansir Baby Center.

Banner Penyakit Ain

Tak seperti obat, herbal juga tidak diatur oleh FDA, sehingga tidak ada jaminan keamanan dan khasiatnya. Para ahli juga tidak sepenuhnya yakin bahan herbal yang aman atau tidak untuk digunakan selama menyusui.

Meski banyak suplemen herbal yang dipercaya aman untuk menyusui, ada beberapa bahan yang perlu diperhatikan. Kandungannya mungkin bisa memengaruhi produksi ASI dan berbahaya untuk bayi.

Berikut HaiBunda rangkum dari berbagai sumber, 3 bahan herbal dalam suplemen menyusui yang perlu dihindari Bunda:

1. Daun sage

Daun sage biasanya digunakan sebagai bumbu penyedap masakan karena memiliki aroma kuat. Sebagai pengobatan tradisional, tumbuhan ini dikenal bisa mengatasi batuk dan sakit tenggorokan.

Penggunaan daun sage dalam suplemen sebaiknya dihindari selama menyusui, Bunda. Menurut bidan dan penulis A is for Advice, Ilana Stanger-Ross, daun ini bisa mengurangi produksi ASI.

"Saya membuat kesalahan saat minum teh sage ketika produksi ASI berlebih. Satu gelas kecil teh ini hampir membuat suplai ASI habis," kata Stanger-Ross, dikutip dari Healthline.

Sage dapat digunakan untuk berhenti menyusui atau menyapih karena bisa mengeringkan ASI. Hingga kini belum banyak studi yang meneliti keamanan daun sage untuk bayi yang menyusu ASI.

Baca halaman berikutnya ya, Bunda.

Simak juga tips memperbanyak ASI selama menstruasi, dalam video berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]


SUPLEMEN HERBAL YANG PERLU DIHIDARI SELAMA MENYUSUI: PEPPERMINT

Ibu menyusui

3 Bahan Herbal dalam Suplemen yang Perlu Dihindari Ibu Menyusui/ Foto: iStock

2. Peppermint

Peppermint merupakan bahan herbal yang dikenal bisa mengobati sakit gusi, masalah perut, dan pencernaan. Seperti daun sage, Bunda yang menyusui sebaiknya menghindari suplemen mengandung peppermint ya.

Mengutip Mom Juction, pepermint dapat memengaruhi suplai ASI. Kandungan mentol di bahan herbal ini bisa bikin ASI kering atau suplainya berkurang.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Breastfeeding Medicine tahun 2014, minyak peppermint yang digunakan secara topikal dapat mengurangi suplai ASI. Penggunaan dalam dosis tinggi juga bisa menjadi racun dan harus dijauhkan dari bayi.

Penelitian lainnya menyebutkan bahwa mentol yang ada dalam minyak peppermint dapat masuk ke dalam ASI dan menyebabkan diare atau iritasi kulit bayi yang sedang menyusu.

3. Cannabidiol (CBD)

CBD disebut sebagai bahan aktif di produk terapeutik yang memiliki sifat anti-inflamasi, antioksidan, anti-kejang, dan anti-depresan. Kandungan zat ini banyak ditemukan di daun ganja dan bersifat non psikoaktif, Bunda.

Para ahli khawatir penggunaan CBD dalam bentuk suplemen saat menyusui dapat memengaruhi perkembangan otak bayi. Meski dipercaya bisa membantu mengatasi stres, konsumsi CBD bukan pilihan bijak selama menyusui.

"Jika ibu baru menyusui, maka tidak bijaksana kalau menggunakan CBD. Komunitas kesehatan tidak mendukung penggunaannya karena belum ada studi yang tepat meneliti efek ini ke bayi," kata Mary Clifton, MD, dokter penyakit dalam di New York City, melansir dari Parents.


(ank/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda