MENYUSUI
Ketahui Ketahanan ASI di Setiap Tempat Penyimpanan dari Chiller, Freezer, hingga Suhu Ruangan
Dwi Indah Nurcahyani | HaiBunda
Minggu, 02 Feb 2025 08:30 WIBMenyimpan ASI perlu juga dibarengi dengan pengetahuan mengenai daya tahan simpan ASI perah ya, Bunda. Yuk, ketahui ketahanan ASI di setiap tempat penyimpanannya dari chiller, freezer, hingga suhu ruangan.
Berbagai faktor memengaruhi berapa lama ASI dapat disimpan ya, Bunda. Faktor-faktor tersebut meliputi suhu ruangan saat ASI diperah, fluktuasi suhu, volume ASI, dan kebersihan lingkungan ibu saat ASI diperah.
Ketahanan ASI di chiller, freezer, suhu ruangan
Sebagai pejuang ASI, penyimpanan yang maksimal menjadi kunci ASI tetap berkualitas, Bunda. Cari tahu berapa lama ASI perah dapat bertahan di berbagai lokasi penyimpanan berikut ini ya, Bunda:
1. Ketahanan ASIP di suhu ruang
Untuk ASI yang baru diperah atau dipompa, ASI perah di suhu ruangan (25°C atau lebih dingin) dapat bertahan hingga 4 jam. Untuk ASI perah yang dicairkan atau sebelumnya dibekukan, dalam suhu ruangan dapat bertahan hingga 1 sampai 2 jam setelah dicairkan, seperti dikutip dari laman Edamama.
Baca Juga : Begini Cara Penyimpanan ASI Perah yang Benar |
2. Ketahanan ASI di chiller atau kulkas bawah
Ketahanan ASI yang baru diperah atau dipompa, ASI bisa bertahan dalam suhu (4°C) hingga 4 hari. Sementara itu untuk ASI yang dicairkan dan sebelumnya dibekukan, dalam kulkas bisa bertahan hingga 1 hari (24 jam).
3. Ketahanan ASI di freezer
ASI perah yang baru dipompa atau diperah dan disimpan di freezer (-18°C atau lebih dingin) dapat digunakan dalam jangka waktu 6 bulan adalah yang terbaik, tetapi penggunaan hingga 12 bulan juga masih bisa ya, Bunda. Sementara untuk ASI yang sudah dicairkan dari sebelumnya dibekukan, dalam freezer sebaiknya tidak dibekukan kembali setelah ASI dicairkan.
5 Cara penyimpanan ASI perah yang benar
ASI segar adalah yang terbaik untuk bayi ya, Bunda. Ini adalah ASI yang telah diperah dan kemudian dimasukkan ke dalam lemari es. ASI segar juga dapat disimpan dengan aman hingga 24 jam dalam tas pendingin berinsulasi dengan bungkusan es beku.
Jika pendinginan tidak memungkinkan, pembekuan adalah pilihan yang baik. Berikut ini cara penyimpanan ASI perah yang benar ya, Bunda:
1. Gunakan wadah yang bersih. Wadah apa pun bisa digunakan asalkan kedap udara dan dapat disterilkan serta diberi label dengan mudah. Bunda juga dapat memilih untuk menggunakan kantong penyimpanan ASI sekali pakai.
2. Keluarkan udara di bagian atas kantung dan kencangkan satu inci di atas ASI.
3. Letakkan kantong di dalam wadah di dalam freezer karena kemasan yang datar akan mencair lebih cepat.
4. Pastikan kantong tertutup rapat agar tidak bocor. Beri label pada setiap wadah dengan tanggal. Gunakan susu yang paling lama terlebih dahulu saat ingin menggunakannya.
5. Simpan semua wadah susu yang keras di dalam kotak plastik yang lebih besar. Kotak makan siang yang besar ideal untuk menyimpan susu yang paling lama di bagian depan seperti dikutip dari laman Hse.
Tips mencairkan ASI perah
Pedoman untuk mencairkan ASI beku penting dipenuhi agar kualitas ASI tetap terjaga, Bunda. Berikut ini tips mencairkan ASI perah yang bisa dilakukan ya, Bunda:
1. Gunakan ASI yang paling lama terlebih dahulu, kecuali jika ASI yang baru diperah disarankan.
2. Cairkan ASI dengan menaruh wadah penampung di lemari es selama beberapa jam atau semalaman.
3. Untuk mencairkan lebih cepat atau memanaskan ASI yang didinginkan, pegang wadah susu di bawah air hangat yang mengalir. Atau taruh di cangkir, panci, mangkuk, atau baskom berisi air hangat. Jangan mencairkan ASI di air yang sangat panas atau di microwave. Ini akan mengurangi beberapa khasiat susu yang menyehatkan. Ini juga dapat menciptakan titik panas yang dapat membakar mulut anak.
Adalah normal jika ASI mungkin akan terpisah selama penyimpanan. Bunda akan melihat lapisan krim (lemak) yang telah naik ke atas. Untuk mencampur krim dengan sisa susu, putar botol dengan lembut. Jangan mengocoknya dengan kuat, seperti dikutip dari laman Stanford Children.
Cara menghangatkan ASI yang benar agar tidak cepat basi
Menghangatkan ASI yang disimpan sebelum memberikannya kepada bayi adalah pilihan pribadi. Banyak bayi menyukai ASI yang hangat jika mereka meminumnya dari botol, karena ASI hangat saat bayi menyusu.
Menghangatkan ASI juga membantu konsistensinya setelah disimpan. Bila ASI dibekukan atau didinginkan, lemaknya cenderung terpisah di dalam botol. Menghangatkan ASI, atau setidaknya mendinginkannya hingga mencapai suhu ruangan, dapat membantu Bunda saat mencampur ASI kembali ke kekentalan aslinya dengan lebih mudah.
Berikut ini cara menghangatkan ASI yang benar agar tidak cepat basi ya, Bunda:
1. Ambil ASI dari lemari es dan sisihkan.
2. Panaskan air menggunakan teko atau microwave. Tuang air yang sangat hangat (tidak mendidih) ke dalam cangkir atau mangkuk.
3. Tempatkan kantong atau botol ASI yang tertutup rapat di dalam mangkuk berisi air hangat. ASI harus disimpan dalam wadah tertutup agar tetap hangat seperti dikutip dari laman Healthline.
4. Diamkan ASI di dalam air hangat selama 1-2 menit hingga ASI mencapai suhu yang diinginkan.
5. Dengan tangan yang bersih, tuang ASI ke dalam botol, atau, jika sudah ada di dalam botol, pasang dot botol.
6. Putar ASI (jangan pernah dikocok) untuk mencampur lemak, jika sudah terpisah.
7. Sebelum memberikan botol kepada bayi, uji suhu ASI terlebih dahulu. Bunda dapat melakukannya dengan menuangkan sedikit air ke pergelangan tangan Bunda. Sebaiknya, kondisi ASI harus hangat, tetapi tidak panas.
8. Untuk mencegah kuman masuk ke dalam susu, hindari mencelupkan jari Bunda ke dalam botol.
Semoga informasinya membantu, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Simak video di bawah ini, Bun:
Serba-Serbi Vitamin D untuk Ibu Menyusui, Ketahui Manfaat & Dosis Tepatnya
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
5 Penyebab ASI Perah Sedikit, Bagaimana Solusinya?
Mengharukan! Bayinya Meninggal, Ibu Ini Tetap Pompa dan Donorkan ASI
Cara Tepat Menyimpan ASI Perah, Ibu Menyusui Wajib Simak
Bolehkah ASI Perah Dihangatkan Lebih dari Satu Kali?
TERPOPULER
30 Nama Anak dengan Arti Nama Kemenangan Sejati dalam Alkitab
5 Kisah Kehamilan Langka Sepanjang 2025, dari Ektopik hingga Rahim Buatan
Kenapa Ayah di Atas Usia 30 Lebih Sering Merasa Kelelahan dan Tertekan? Ini Faktanya
7 Cara Mengatasi Nyeri Ulu Hati saat Hamil
Amerika Perbarui Aturan di Bandaranya, Ibu Menyusui Kini Lebih Mudah Bepergian
REKOMENDASI PRODUK
10 Rekomedasi Susu Program Hamil untuk Dukung Keberhasilan Promil
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
Review Eomma Head to Toe Happiness, Sampo & Sabun Mandi untuk Perawatan Bayi
Firli NabilaREKOMENDASI PRODUK
5 Rekomendasi Lipstik Warna Muted, Ada Pilihan Bunda?
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
PROTERAL Junior, Solusi Nutrisi untuk Si Kecil yang Suka Pilih-pilih Makan
Tim HaiBundaREKOMENDASI PRODUK
Rekomendasi Wipes untuk Membersihkan Mulut Bayi, Praktis dan Aman Sejak Dini
Tim HaiBundaTERBARU DARI HAIBUNDA
Sederet Penyanyi Ini Bagikan Kabar Kehamilan di Tahun 2025, Ada yang Jarak Kehamilannya Dekat
Kisah Tragis Keluarga Pelatih Valencia, Jadi Korban Kapal Tenggelam di Labuan Bajo saat Libur Natal
30 Nama Anak dengan Arti Nama Kemenangan Sejati dalam Alkitab
5 Kisah Kehamilan Langka Sepanjang 2025, dari Ektopik hingga Rahim Buatan
Awet Muda! Ini 5 Potret Ariyo Wahab bersama Istri & 3 Anak Perempuan
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Anak Ungkap Kondisi Jaja Mihardja Usai Jalani Perawatan di Rumah Sakit
-
Beautynesia
3 Makanan "Sehat" yang Justru Bikin Berat Badan Susah Turun Menurut Ahli Gizi
-
Female Daily
IKEA Indonesia Gelar Acara Musik di Showroom untuk Pertama Kalinya!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Kisah Tragis Ibu Dibakar Hidup-hidup di Depan Anak Oleh Suami Sendiri
-
Mommies Daily
Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026, Catat Tanggalnya!